/, Teaching/Iman yang hidup, iman yang bertindak

Iman yang hidup, iman yang bertindak

Surat Yakobus adalah surat yang paling awal ditulis dari semua surat-surat dalam Alkitab Perjanjian Baru. Penulis surat ini kemungkinan besar adalah Yakobus saudara Yesus, yaitu salah seorang penatua jemaat di Yerusalem. Dalam surat ini, jelas terlihat bahwa isinya sangat sarat dengan praktik kekristenan Yahudi, maka tentulah surat ini ditulis sebelum bangsa-bangsa lain masuk ke dalam iman kepada Kristus.

Surat ini ditulis untuk mengarahkan dan menguatkan orang-orang percaya Yahudi diperantauan yang sedang mengalami aniaya dan berbagai penderitaan (Yak. 1:1-4). Yakobus merasa perlu menasihati orang-orang percaya agar mereka tidak hidup dalam hawa nafsu , tetapi semakin setia mempraktikkan ajaran Kristus.

Mencermati isi surat Yakobus, kita akan menemukan banyak kutipan kebenaran dari khotbah di bukit dan ajaran-ajaran Yesus lainnya.

Bandingkanlah ayat-ayat di dalam surat Yakobus dengan khotbah di bukit berikut ini:

 

Isi Yakobus Isi khotbah di bukit
Yak. 1:2 Mat. 5:1-2
Yak. 1:4 Mat. 5:48
Yak. 1:5 Mat. 7:7 (21:26)
Yak. 1:12 Mat. 5:3-11
Yak. 1:20 Mat. 5:22
Yak. 1:22-25 Mat. 7:24-27
Yak. 2:5 Mat. 5:3 (25:34)
Yak. 2:8 Mat. 5:43; 7:12
Yak. 2:13 Mat. 5:7 (6:14-15; 18:32-35)
Yak. 3:6 Mat. 5:22, 29, 30
Yak. 3:12 Mat. 7:16

Salah satu pengaruh terbesar ajaran Tuhan Yesus Kristus adalah tentang hukum yang terutama (Mrk.12:29-31). Yakobus berkata bahwa iman tanpa perbuatan adalah mati. Iman manakah yang dimaksud di sini? “Engkau percaya, bahwa hanya ada satu Allah saja? Itu baik! Tetapi setan-setan pun juga percaya akan hal itu dan mereka gemetar,” (Yak. 2:19).

Ternyata, iman yang dimaksud adalah iman bahwa Allah adalah satu . Inilah hukum yang terutama itu : pesan , “shema Israel” (Ul. 4:4-9; Mrk. 12:29-31), yaitu iman bahwa Allah itu satu / esa, yang diwujudkan dalam bagian kedua dari hukum yang terutama, yaitu, “Akan tetapi, jikalau kamu menjalankan h u kum utama yang tertulis dalam Kitab Suci: ‘Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri’, kamu berbuat baik,” (Yak. 2:8).

Kita melihat bahwa gereja mula-mula mempraktikkan “shema Israel” yaitu iman kepada Allah yang Esa dan mengasihi Allah dengan segala keberadaan mereka. Selanjutnya, sebagai bukti kasih mereka kepada Allah, mereka mempraktikkan perintah saling mengasihi.

Mari kita mempelajari lebih dalam isi surat Yakobus dan mempraktikkannya juga.

Garis besar isi surat Yakobus:

  • Salam pembuka (Yak.1:1)
  • Arahan pemimpin tentang menghadapi pencobaan (Yak.1:2-18)
  • Sikap yang tepat dalam menghadapi pencobaan dan ujian (Yak.1:2-4)
  • Permohonan dalam masa pencobaan (Yak.1:5-8)
  • Hal bermegah (Yak.1:9-11)
  • Dalam keadaan yang rendah (Yak.1:9)
  • Dalam keadaan yang tinggi (Yak.1:10-11)
  • Buah pencobaan (Yak.1:12)
  • Sumber pencobaan (Yak.1:13-18)
  • Pencobaan bukan dat a ng dari Allah (Yak.1:13)
  • Manusia dicobai oleh keinginannya sendiri (Yak.1:14-15)
  • Peringatan terhadap kesesatan (Yak.1:16)
  • Penjelasan tentang bagian / peran Allah (Yak.1:17-18)
  • Peringatan pemimpin – bukti iman yang sejati (Yak.1:19-5:20)
  • Respons yang benar terhadap FirmanTuhan (Yak.1:19-27)
  • Cara berespons (Yak.1:19-21)
  • Gambaran tentang respons terhadap FirmanTuhan (Yak.1:22-25)
  • Bukti respons yang nyata / jelas (Yak.1:26-27)
  • Peringatan untuk tidak memandang muka(Yak.2:1-13)
    • Teguran terhadap sikap memandang muka (Yak.2:1-4)
    • Konsekuensi dari sikap memandang muka (Yak.2:5-11)
    • Nasihat untuk tidak memandang muka (Yak.2:12-13)
  • Melakukan perbuatan iman (Yak.2:14-26)
    • Iman tanpa perbuatan adalah mati (Yak.2:14-20)
    • Contoh iman yang menyelamatkan (Yak.2:21-26)
  • Praktik disiplin pribadi (Yak.3:1-18)
    • Disiplin menjaga lidah (Yak.3:1-12)
    • Disiplin cara hidup yang baik (Yak.3:13-18)
  • Peringatan untuk tidak hidup duniawi (Yak.4:1-10)
    • Penyebab hidup yang duniawi (Yak.4:1-3)
    • Solusi untuk mengalahkan hidup yang duniawi (Yak.4:4-10)
  • Mengendalikan sikap menghakimi
  • Sikap memegahkan diri dan melupakanTuhan (Yak.4:13-17)
    • Teguran terhadap sikap memegahkan diri (Yak.4:13-14)
    • Contoh sikap yang benar (Yak.4:15)
    • Contoh sikap yang salah: kesombongan (Yak.4:16-17)
  • Keadilan dan kemerataan ekonomi (Yak.5:1-6)
    • Peringatan terhadap sikap yang salah (Yak.5:1-3)
    • Penjelasan tentang kesalahan itu dan akibatnya (Yak.5:4-6)
  • Praktik bersabar (Yak.5:7-11)
  • Peringatan untuk tidak bersumpah (Yak.5:12)
  • Praktik berdoa (Yak.5:13-18)
    • Dalam berbagai suasana hati (Yak.5:13)
    • Dalam kebutuhan fisik (Yak.5:14-15)
    • Dalam pengakuan dosa pribadi (Yak.5:16)
    • Contoh dari Elia(Yak.5:17-18)
  • Berbaliknya kembali orang-orang Kristen yang menyimpang (Yak.5:19-20)
2020-04-22T14:59:26+07:00