2. Pekerjaan pelepasan adalah untuk anak-anak perjanjian.
Ketika perempuan Siro Fenesia meminta Yesus mengusir setan dari anaknya, Yesus menjawabnya bahwa ‘roti’ diberikan kepada anak-anak (anak-anak perjanjian). Anak-anak yang dimaksud adalah umat perjanjian Tuhan. “Roti” yang dimaksud adalah pelayanan pelepasan. Jadi, pelayanan pelepasan adalah khusus diberikan kepada orang-orang pilihan. Meski demikian wanita ini menjadi percaya sehingga ia adalah berhak menerima remah-remah dari roti, yakni pelayanan pelepasan.
3. Keselamatan meski ‘telah’ diperoleh tapi ‘terus-menerus’ dikerjakan.
Filipi 2: 12, kita diperintahkan untuk tetap mengerjakan keselamatan dengan takut dan gentar. Dalam kamus Thayer’s Lexicon dijelaskan bahwa, “keselamatan” yaitu “soteria”, mempunyai arti “pelepasan dari penganiayaan musuh.” Jadi, mengerjakan keselamatan adalah termasuk ‘melepaskan diri dari penganiayaan-penganiayaan musuh.’ Jadi pelepasan yang dijelaskan oleh John Eckhardt dari Filipi 2: 12 dapat ditulis sebagai berikut:”Usahakanlah pelepasan dirimu dari penganiayaan musuh sampai kamu terbebas, baik jiwa maupun tubuh.”
4. Kristus datang untuk menegakkan perjanjian kelepasan (Luk 1: 67-75).
Perjanjian Allah disebut juga perjanjian kelepasan (Lukas 1: 67-75), supaya kita semua dapat ‘beribadah kepadaNya tanpa takut, dalam kekudusan dan kebenaranNya SEUMUR HIDUP KITA’. (Luk 1: 74-75). Jadi perjanjian kelepasan adalah perjanjian yang berlaku SEUMUR HIDUP.
MENGAPA PERLU KELEPASAN ???
Karena keterlibatan roh-roh jahat. Dari manakah kita tahu bahwa seseorang terikat oleh roh jahat? Ada beberapa Tanda:
1. Ikatan Emosional yang ekstrim
Emosi-emosi ekstrim seperti takut, marah, benci, tertekan dapat disebabkan oleh adanya ikatan roh jahat. Emosi-emosi yang dikontrol oleh roh jahat biasanya sangat mengikat atau memperbudak seseorang.
2. Adanya penghalang pertumbuhan rohani
Orang yang terikat roh-roh jahat mengalami kesulitan dalam pertumbuhan rohani. Mereka merasa ada penghalang yang membuat mereka untuk tidak mengalami TEROBOSAN rohani. Orang yang terikat roh jahat sering merasa sulit berkonsentrasi untuk hal-hal rohani, tidak ada minat untuk hal-hal rohani, selalu mengantuk apabila mendengar Firman, atau adanya pikiran-pikiran yang melawan Firman Tuhan.
3. Tindakan-tindakan yang tidak terkontrol
Orang-orang yang mempelajari ilmu bela diri karena kepahitan atau ingin membalas dendam, umumnya terikat oleh tindakan kekerasan yang tidak terkontrol, suka memukul, menganiaya atau melakukan tindakan-tindakan destruktif lainnya.
4. Mengalami perjumpaan-perjumpaan supraalami
Orang yang terikat roh jahat seringkali mengalami mimpi buruk, melihat atau merasakan gangguan roh jahat. Biasanya roh jahat bekerja karena adanya tempat berpijak untuk mengendalikan orang tersebut.
5. Kebiasaan buruk yang membandel
Orang yang terikat roh jahat biasanya berkata: “Saya sudah berdoa, berpuasa, mengaku, berseru kepada Tuhan, tetapi sampai sekarang masih terikat.” Itu sebabnya mengapa kita harus BERPEGANG TEGUH PADA PERJANJIAN KELEPASAN. Sebab Paulus berkata, “Demikian pula Yesus adalah jaminan dari suatu perjanjian yang lebih kuat,”(Ibr 7:22). Mengapa Paulus setegas itu? Karena, “Betapa lebih beratnya hukuman yang harus dijatuhkan atas dia, yang menginjak-injak Anak Allah, yang menganggap najis darah perjanjian yang menguduskannya, dan yang menghina Roh kasih karunia,”(Ibr 10:29). Karena itu, marilah kita menikmati Perjanjian Kelepasan kita di dalam Yesus.