///Kunci Menuju Potensi Maksimal

Kunci Menuju Potensi Maksimal

Image

Pada suatu hari, Pdt. Martinus Liur dari Gereja Kristen Oikomene menceritakan sebuah kisah tentang seekor gorila yang dipelihara sejak kecil di kebun binatang. Gorila tersebut diambil dari hutan karena induknya dibunuh oleh pemburu. Gorila itu dipelihara di dalam sebuah kandang yang berukuran kira-kira 10x10m2. Setelah hidup bertahun-tahun di dalam kandang 10x10m2, suatu hari gorila tersebut dilepas ke alam habitatnya di mana dulu ia berasal. Ternyata gorila ini tidak pergi ke mana-mana, kecuali berjalan mondar-mandir menurut pola seperti di dalam kandang 10x10m2.

Demikian pula dengan orang percaya. Sikap dan perilaku orang percaya selama bertahun-tahun telah menguasai hidupnya, sehingga hal ini yang akan menentukan seberapa luas potensi orang tersebut untuk berkembang. Potensi kita tidak akan pernah berkembang melebihi batas-batas sikap dan perilaku kita. Bila sikap dan perilaku kita “10x10m2,” maka potensi kitapun berukuran “10x10m2.” Sikap adalah kunci menuju potensi maksimal seseorang. Semakin buruk sikap dan perilaku kita, semakin sulit kita mencapai potensi maksimal kita. Charles R. Swindoll berkata bahwa sikap lebih penting dari fakta, masa lalu, uang, keadaan, penampilan, bakat, dan ketrampilan. Sikap dapat membangun atau meruntuhkan sebuah perusahaan, gereja, atau pun rumah tangga. Karena itu, untuk mengalami perubahan sikap menuju potensi yang maksimal, Paulus berkata, “Sebab Allah memberikan kepada kita bukan roh ketakutan, melainkan roh yang membangkitkan kekuatan, kasih dan ketertiban,”(II Tim 1:7). Ketiga kunci tersebut adalah:

1. Ketertiban (Bahasa Inggris NKJV: Sound Mind = pikiran yang benar).
Ketakutan adalah sebuah sikap, karena sikap adalah sebuah kebiasaan berpikir. Jadi, ketakutan adalah sebuah kebiasaan berpikir dan kepercayaan yang salah. Ketakutan adalah suatu kepercayaan akan hal-hal yang negatif atau yang berkebalikan dari firman Allah. Orang yang takut adalah orang yang biasa berpikir yang kebalikan dari iman.

2. Kasih.
Setelah kita menemukan pikiran-pikiran yang salah, sekarang kita dapat melihat apa solusi untuk ketakutan. Di dalam 1 Yoh 4:18, dikatakan bahwa: “Barang siapa yang takut, ia tidak sempurna di dalam kasih.” Orang yang takut adalah orang yang tidak sempurna di dalam kasih.

3. Roh yang membangkitkan kekuatan.
Apakah artinya roh yang membangkitkan kekuatan? Artinya di dalam diri kita, Allah telah menaruh kekuatan tersembunyi yang siap mengalahkan roh ketakutan. Tetapi kekuatan tersembunyi tersebut baru bekerja, jika kita berhadapan dengan roh ketakutan. Jadi, kalau kita ingin mengalahkan ketakutan, maka kita harus menghadapi apa yang kita takuti. Kita dirancang untuk mengalahkan roh ketakutan. Tetapi cara untuk mengaktifkan kekuatan adalah dengan menghadapi apa yang kita takuti.
Karena itu, mari kita bersama-sama mempraktekkan Touching Heaven Changing Community untuk mengalami perubahan yang signifikan demi pertumbuhan potensi maksimal kita. Jangan lalai melakukan saat teduh dengan materi CHCC untuk berubah sikap menuju potensi maksimal kita.

2007-02-18T10:53:38+07:00