Walaupun kesempatan-kesempatan di atas terbuka bagi setiap gereja, namun tidak semua gereja di Indonesia mengalami kebangunn rohani dan siap menuai jiwa-jiwa baru tersebut.
Untuk mengalami kebangunan rohani diperlukan faktor internal. Faktor internal ini disebut juga dengan esensi/subtansi gereja atau DNA gereja yang merupakan faktor penyebab adanya kehidupan gereja yang dapat menghasilkan kebangunan rohani.