///Lima Cara Tuhan Bekerja dalam Profesi Anda

Lima Cara Tuhan Bekerja dalam Profesi Anda

“Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah.” (Roma 8:28)

Pernahkah Anda mengalami tiba di tempat kerja/usaha pada suatu pagi tetapi merasa Tuhan jauh dari Anda, seolah-olah ia tidak mendengar pergumulan Anda dalam pekerjaan/usaha itu? Mungkin bahkan terpikir di benak Anda, “Apakah Tuhan ada?” Mungkin Anda merasa putus harapan dan frustrasi mengapa karir Anda tidak berkembang, mengapa tidak ada yang peduli, mengapa doa-doa Anda tidak dijawab Tuhan, dan banyak lagi. Mungkin juga Anda menjadi ragu-ragu tentang diri Anda sendiri dan bertanya-tanya seperti apa rasanya menjadi pekerja profesional atau pebisnis yang memiliki iman yang kuat terhadap Tuhan; sementara Anda sendiri merasa tawar hati, tidak punya iman lagi, dan kehilangan harapan pada Tuhan.

Sebetulnya, apakah Tuhan juga ada di tempat kerja/usaha kita? Apa yang sedang Tuhan kerjakan dalam hidup saya melalui dunia kerja/usaha saya?

Pada masa pergantian tahun ini, ketika biasanya orang mengambil kesempatan khusus untuk merenungkan perjalanan hidup dan mempertajam tujuan-tujuan, artikel ini akan mengajak kita semua untuk berfokus pada pekerjaan dan karier Anda, dengan secara khusus menyadari sebenarnya Tuhan sedang giat bekerja di dalam hidup kita melalui profesi yang Ia percayakan.

  1. Tuhan menggunakan profesi Anda sebagai tempat Anda memuliakan Tuhan.

Tiada hal yang kebetulan dengan Tuhan menempatkan Anda pada profesi, bidang usaha, atau komunitas bisnis tertentu. Di manapun Anda ditempatkan, Tuhan menciptakan kita untuk hidup bagi dia dan kemuliaan-Nya. Itulah panggilan utama kita dalam hidup ini. Apa pun yang kita lakukan, kita harus melakukannya untuk kemuliaan Tuhan (1 Kor. 10:31). Apa pun profesi kita, kita tidak bekerja untuk kesenangan, hiburan, kepuasan, kebanggaan, atau keuntungan kita sendiri saja. Kita berprofesi untuk Tuhan dan untuk kemuliaan-Nya, dan kita harus memuliakan Dia dalam segala hal yang kita lakukan di profesi itu.

  1. Tuhan menggunakan profesi Anda sebagai sarana untuk melatih hati Anda.

Tuhan mampu mengubah Paulus yang dulu bernama Saulus menjadi alat-Nya dalam menjangkau jiwa-jiwa. Tuhan mampu mengubah hati Saulus yang kasar menjadi lembut dan memiliki isi hati Tuhan, sehingga mampu melakukan pekerjaan besar dari Tuhan. Demikian pula, Tuhan sedang melatih dan mengubah hati kita semakin mengasihi Dia lewat berbagai orang di profesi kita, berbagai tekanan, berbagai kejadian yang tidak adil, dan berbagai perlakuan yang baik maupun yang tidak enak. Semua itu Ia izinkan sebagai sarana-Nya melatih hati kita.

Ketika kita lesu dan tidak bersemangat dalam pekerjaan/usaha, ketika kita gagal dan tidak terinspirasi, saat kita tergoda untuk menyerah, itulah momen yang tepat untuk kita mengingat, “Apa pun yang kamu lakukan, bekerjalah sepenuh hati, seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia,” (Kol. 3:23). Pekerjaan dan usaha kita pada akhirnya tidak dilakukan untuk orang-orang di sekitar kita, tetapi untuk kemuliaan Bapa Surgawi kita. Jika Anda tidak bersemangat karena kesulitan, pikirkan Dia “yang karena sukacita yang telah ditetapkan sebelum dia menanggung salib” (Ibr. 12: 2).

  1. Tuhan menggunakan profesi Anda sebagai sarana untuk melayani orang lain.

Salah satu ladang misi yang paling potensial berbuah dan yang paling terjangkau ialah orang-orang di sekeliling kita dalam lingkungan profesi kita. Coba pikirkan, seberapa besar Anda telah memberikan perhatian dan doa kepada para tenaga kebersihan, tenaga keamanan, staf, pengawas lapangan, pemimpin divisi, bahkan manajer dan direksi? Seberapa besar usaha kita selama ini untuk menjangkau mereka, menanyakan apa yang bisa kita doakan, dan bahkan menginjili mereka?

Tuhan punya misi besar untuk kita lakukan, di manapun kita ditempatkan di lingkungan profesi kita. Pekerjaan dan usaha kita sesungguhnya ialah suatu persembahan kepada Allah (Roma 12:1). Jika pekerjaan/usaha dilakukan hanya untuk mengejar promosi, pengakuan, atau kemajuan, kita akan selalu berkecil hati dan kecewa dengan apa yang kita dapatkan. Upah terbesar kita sesungguhnya ialah saat orang-orang di dalam profesi kita berjumpa dengan Tuhan dengan mengalami transformasi kehidupan, melalui kehidupan kita.

  1. Tuhan menggunakan profesi Anda untuk menghasilkan buah roh di dalam diri Anda.

Tetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri,” (Gal. 5:22-23). Namun, bagaimana caranya kita bisa menghasilkan berbagai buah roh tersebut? Tak salah lagi, melalui berbagai tekanan dan perlakuan yang tidak enak. Seperti biji gandum yang kalau tidak ditanam ke dalam tanah dan mati tidak bisa menghasilkan buah, demikianlah Tuhan akan melakukan proses-Nya kepada diri kita melalui berbagai situasi yang sering kali tidak enak. Beberapa contohnya ialah dikhianati rekan kerja, difitnah oleh orang yang kita pimpin, diabaikan oleh pemimpin, ditipu oleh pelanggan, dibohongi oleh karyawan, dsb. Semua ini bertujuan untuk menguji iman dan hati kita, dan menumbuhkan serta mematangkan buah roh di dalam diri kita.

  1. Tuhan menggunakan profesi Anda untuk melatih kualitas diri Anda.

Tuhan ingin kita maksimal di setiap “wilayah” yang Ia percayakan, termausk di dalam profesi kita. Tidak ada orang yang bisa maksimal dan berhasil tanpa belajar dan berubah terus menerus. Bahkan, Tuhan Yesus selama hidup-Nya di bumi pun terus-menerus belajar, berlatih, dan beradaptasi dengan lingkungan. Tuhan sedang melatih mentalitas kita supaya memiliki spirit of excellence dalam bekerja dan berusaha. Tuhan ingin kita setiap tahun meningkatkan kualitas diri, meningkatkan kapasitas, dan memperbaiki area-area pada diri kita yang masih lemah. Saat Anda memiliki kualitas yang unggul, Anda akan dilihat orang dan akan menjadi teladan. Pada titik in lah, Anda memiliki situasi yang sangat strategis menebarkan pengaruh Kerajaan Allah kepada banyak orang dan memperkenalkan Yesus dalam hidup Anda kepada mereka. (Bayangkan orang yang kualitasnya rendah, malas belajar, sulit berubah, sombong dengan apa yang sudah ia kuasai, dan keahliannya rata-rata saja; apakah orang yang demikian akan didengar oleh banyak orang dan akan menjadi teladan?)

Tuhan ingin kita maksimal, ahli dan dan mahir di bidang kita masing-masing, dengan tujuan untuk kita bisa menjadi teladan dan menebar pengaruh Kerajaan-Nya kepada banyak orang. Anda akan didengar saat Anda punya kualitas yang unggul, dan melalui profesi Anda, Tuhan akan melatih kualitas itu.

 

Dengan lima cara inilah, Tuhan bekerja di dalam profesi kita masing-masing. Pertanyannya, apakah Anda bersedia dilatih dan dipersiapkan oleh Tuhan melalui profesi Anda?

Bagaimana respons Anda? Mari kita bersaat teduh sejenak, berdoa, berdialog dengan Tuhan, dan menjawab beberapa pertanyaan berikut ini:

  1. Dalam hal apa Tuhan menegur atau mengingatkan saya melalui artikel ini?
  2. Dosa atau kebiasaan buruk apa yang Tuhan ingin saya bertobat dan berubah dalam hal profesi?
  3. Apa komitmen saya di awal tahun 2020 ini dalam kaitannya dengan profesi saya?

Selamat merenungkan dan selamat bekerja bersama Tuhan di tahun yang baru ini.

2019-12-18T15:18:59+07:00