//Melakukan Pekerjaan Bapa

Melakukan Pekerjaan Bapa

Mulyono, Tanjung Priok“Saya adalah tukang mie ayam yang berjualan di Tanjung Priok. Berkat Touching People’s Hearts, saya banyak mengalami pemulihan. Baru-baru ini kami melakukan ministry trip ke kampung saya di Purwodadi. Hal pertama yang saya lakukan adalah melakukan pemberesan dengan papa untuk pemulihan hubungan kami. Saya hanya merangkul papa dan minta maaf, dan tiba-tiba ia menangis tersedu-sedu, karena hati Bapa sorgawi tercurah menjamah hatinya. Tuhan sangat baik bagi saya dan keluarga.”(Mulyono, Keluarga Tanjung Priok)

Pramulani, Speed“Suatu hari saya pulang dari kantor dan berjalan ke rumah lewat gang. Tiba-tiba seseorang memukul punggung saya, disusul dengan pukulan lain di kepala. Ia merampas tas saya dan lari dengan motor. Saya berteriak, tapi tidak ada yang menolong saya. Saya berpikir, “Mengapa ini terjadi? Kalau Tuhan di dekat saya, mengapa Dia tidak mencegahnya? Mengapa Ia tidak mengirimkan orang untuk menolong saya?” Ternyata beberapa hari sebelumnya, saya sudah menghibur anggota tim bezuk kami yang tasnya dirampas di atas mobil. Kini saya mengalami peristiwa yang sama, tapi perlindungan Tuhan nyata sehingga pukulan keras di tubuh saya cuma memar saja. Tuhan menghibur saya lewat teman-teman yang datang untuk mengobati memar tersebut.” (Pramulani, Mandarin Speed).

Kurniawan. Pluit“Beberapa waktu yang lalu, kami membesuk papanya teman saya yang sakit di rumah sakit. Kemudian, kami keluar untuk mencari makan. Sementara menunggu makanan, seorang ibu datang untuk menawarkan dodol yang ia jual. Kami tidak membeli dodolnya, tapi menawari dia untuk memesan makanan di mana kami yang membayarnya. Ketika makan bersama-sama ibu ini, kami menceritakan tentang Yesus pada dia. Ia mau untuk didoakan, karena ia pernah pergi ke gereja. Dari apa yang kami lakukan terhadap ibu ini, ternyata kami sudah mempraktekkan TPH. Ini adalah pengalaman yang paling indah bersama Tuhan untuk melakukan pekerjaan Bapa.”(Kurniawan, ibadah Pelajar Pluit).

“Apa yang saya dapatkan dari TPH sangat bermanfaat sekali. Di sebelah rumah saya ada tetangga yang suka mengeluh karena masalah ekonomi keluarga. Ibu ini kuatir dengan uang sekolah anaknya dan kebutuhan rumah tangga, karena ia hanya mampu berjualan kecil-kecilan. Saya menguatkan dia dengan firman yang saya baca dan mencoba menenangkan dia, bahwa Tuhan sanggup memelihara hidup mereka. Sekarang dia sudah tidak mengeluh lagi, karena ia mulai yakin kepada Tuhan. Kini saya juga makin dikuatkan untuk tidak kuatir setelah menghibur ibu ini. Ketika saya memberi, ternyata saya mendapatkan berkat juga.”(Komanto, Yusak Speed).

Image“Ketika menyambut TPH saya sangat berantusias, karena saya memang benar-benar menginginkan perubahan dalam saya mengasihi sesama. Dulu saya menjadi orang yang egois menjalani hidup tapi setelah saya mempraktekkan apa yang saya dapat, yang ada dalam hati saya hanyalah bagaimana saya bisa memenangkan jiwa buat Tuhan. Saya merintis Komsel Pemuda remaja di gereja, dan puji Tuhan terjadi terobosan rohani yang luar biasa dalam komsel,terbukti gaya hidup Kristus yang tercermin dari jemaat mula-mula dapat kami rasakan di komsel.” ( Manto, GPdI Bintaro )

2019-09-26T06:03:26+07:00