///Mendidik anak remaja dengan perjanjian

Mendidik anak remaja dengan perjanjian

Lalu, bagaimana Anda dapat membuat perjanjian yang efektif? Cara terbaik adalah dengan memilih empat atau lima hal yang paling sering Anda ributkan, area-area yang paling sering memusingkan kepala Anda, apakah itu tugas harian di rumah, aktivitas belajar dan PR, hak menggunakan ponsel dan perangkat elektronik lainnya, merapikan kamar atau cara mereka memperlakukan saudara mereka atau pembantu di rumah. Ada begitu banyak kemungkinan, tetapi Anda pasti langsung terpikir beberapa di antaranya dalam sekejap. Uraikan perilaku yang menyebabkan konflik di bagian kiri pada selembar kertas. Kemudian, ambillah waktu khusus untuk berdoa demi memastikan sikap Anda benar, sebelum Anda duduk dengan anak-anak untuk membicarakannya. Banyak orang tua kurang setuju untuk membiarkan anak-anak membantu menentukan konsekuensi dari tindakan mereka, karena mereka berasumsi bahwa seorang anak akan memilih sesuatu yang mudah dan tidak menyakitkan. Anda akan terkejut. Seringkali, ide anak-anak mengenai konsekuensi yang pantas jauh lebih keras daripada yang Anda pikirkan. Intinya di sini hanyalah menganggap serius rekomendasi anak Anda dan menetapkan konsekuensi yang pantas yang Anda berdua sepakati.

Saya melakukan hal ini dengan salah seorang putra saya yang telah bekerja keras untuk lolos seleksi masuk tim utama di regu bola basket. Akhirnya, dia berhasil masuk ke dalam tim dan tidak sabar menunggu pertandingan besar yang dapat menjadi awal baginya. Meski demikian, jauh sebelumnya, kami telah membuat perjanjian sehubungan dengan suatu hal yang sukar ditaatinya. Bunyi konsekuensi itu adalah bila dia tidak taat, dia harus kehilangan dua hari latihan, yang berarti dia tidak dapat mengikuti pertandingan minggu itu. Menurut Anda, apa yang akan dikatakannya kepada saya bila dia tidak taat seminggu sebelum pertandingan besarnya itu? Apakah dia akan protes, “Yah, Ayah tidak bisa melakukan hal ini kepada saya! Saya berlatih sangat keras sepanjang musim ini. Saya harus pergi untuk latihan supaya bisa mempertahankan posisi dalam tim di pertandingan nanti. Mengapa Ayah kejam begini terhadap saya?” Jika memang dia memprotes demikian, tentu saya akan menjawab, “Tunggu dulu, apa maksudmu Ayah kejam terhadapmu?” Tentu saya akan mengambil kertas perjanjian itu dengan kedua tanda tangan kami yang terpampang. Saya akan berkata, “Kita telah bersepakat bahwa perilaku ini akan diikuti oleh konsekuensi ini, bukan? Bukan Ayah yang melakukan hal kejam ini terhadapmu. Kamu yang melakukannya terhadap dirimu sendiri.”

Jelas bukan, betapa cara ini semakin melonggarkan tali kekang pada anak-anak kita? Anak akan belajar bertanggung jawab terhadap keputusannya maupun menerima konsekuensinya. Proses ini memaksa anak-anak kita mengambil tanggung jawab pribadi atas perilaku mereka. Nah, daripada menjadi orang tua yang negatif dan suka mengomel dan melarang mereka berbuat ini dan itu, saya pun belajar untuk menolong mereka bertumbuh. Dalam kasus pelanggaran yang berakibat pada konsekuensi tidak berlatih selama dua hari tadi, saya juga bisa bersimpati kepada putra saya. Bagaimana pun, saya memang melihat bagaimana dia berlatih keras dalam minggu itu. Saya juga kecewa karena konsekuensi dari pelanggarannya itu. Saya harus mengungkapkan bahwa saya berada di pihaknya dan menawarkan untuk membantu menjelaskan situasinya kepada pelatihnya. Tetapi saya harus membiarkannya mengalami konsekuensi dari perilakunya, karena hal ini adalah kesepakatan yang telah disetujuinya sebelumnya.

Perjanjian adalah cara mendidik yang sangat efektif bagi anak sejak usia sebelas tahun atau dua belas tahun, tergantung pada kedewasaan dan kepribadian anak Anda. Perjanjian dapat membuat Anda duduk sepihak dengan anak-anak Anda pada konflik yang terjadi, dan membiarkan tindakan mereka sendirilah yang melakukan proses pelatihan disiplin. Anda bisa menangis bersama mereka, menghibur mereka, dan memberi dukungan kepada mereka dalam pelaksanaan konsekuensi, tanpa pernah berkompromi dalam perjanjian tersebut. Anda bukan lagi “bad guy”-nya, namun sekarang Anda adalah teman di dalam pergumulan mereka melawan perilaku buruk dan perjuangan bertumbuh menjadi dewasa.

(HYu)

2019-10-17T13:06:59+07:00