//Mengejar cita-cita Tuhan

Mengejar cita-cita Tuhan

Tuhan itu besar, Ia Maha Besar. Pribadi kita sendiri, diri kita masing-masing, tidak akan pernah cukup menggambarkan Tuhan yang Maha Besar. Pribadi kita masing-masing merupakan sebagian kecil dari diriNya, sebagian kecil dari hembusan nafasNya, sehingga untuk bisa memberikan gambaran Allah yang utuh kepada dunia, kita perlu bersatu. Ingat film-film masa kecil semacam Voltus, Goggle V, dll? Setiap anggota tim memang punya kehebatan masing-masing, tetapi ketika mereka bersatu, kesatuan itu menjelma menjadi suatu wujud pribadi yang berbeda, yang memiliki kehebatan yang super lengkap dan utuh. Seperti itulah kira-kira gambaran sederhananya… Kita akan bisa menggambarkan pribadi Tuhan yang Maha Besar itu secara utuh saat kita bersatu dengan orang-orang percaya lainnya. Menarik, ‘kan? Yuk, kita lihat lebih lanjut tentang kesatuan ini.

 

Seperti tubuh kita yang mempunyai banyak anggota yang berbeda bentuk dan fungsinya masing-masing dan karena kesatuan anggota tubuh itu menjadi satu tubuh, begitu juga dengan kita sebagai anggota tubuh Kristus. Meskipun kita semua banyak dan berbeda-beda dalam hal fungsi karena karunia yang diberikanNya, namun kita semua merupakan satu tubuh karena kita bersatu dengan Kristus Sang Kepala dan bersatu satu sama lain (Rm. 12:4-6). Kesatuan orang percaya menjadi satu Tubuh Kristus ini mewujudkan, memberi tempat, untuk Kristus (Allah sendiri) tinggal dan menyatakan diriNya. Artinya, kesatuan orang percaya, Tubuh Kristus ini, adalah rumahNya sendiri. Rumah Allah! Bersatu dengan orang percaya lainnya dalam Tubuh Kristus berarti kita sedang membangun rumah Allah!

Kembali pada cita-cita, kita sering mendengar bahwa cita-cita memang perlu setinggi langit, namun perlu kita sadari semakin tinggi cita-cita itu, semakin panjang proses yang harus kita kerjakan, jadi untuk mewujudkan hal itu bukan perkara yang mudah. Dalam proses pencapaian cita-cita, harus ada perencanaan, usaha dan proses, termasuk pribadi kita juga harus mau berubah/berjuang untuk bisa sesuai dengan apa yang kita cita-citakan. Kita sudah mengerti bahwa cita-cita Kristus adalah kesatuan dan rumahNya. Lalu apa yang bisa kita lakukan untuk membangun kesatuan ini, atau dengan kata lain, membangun rumah Tuhan? Ini beberapa hal praktis yang bisa kita lakukan.

  • Seperti yang tertulis di dalam firmanNya, setiap orang percaya harus bersatu dengan Allah, alias punya hubungan dengan Sang Kepala dari Tubuh itu, punya hubungan dengan si empunya rumah. Tanpa berhubungan dengan Kepala, kita sebagai anggota tubuh akan mati (mati rohani dan kehilangan arah/makna hidup). Tanpa banyak berkomunikasi dengan Allah si empunya rumah, kita akan berbuat sesuka sendiri dan menuruti pemikiran diri sendiri dalam membangun rumah itu, bukan bekerja sesuai keinginan, arahan, instruksi dari Allah sebagai empunya rumah.
  • Menyadari keahlian yang bisa kita lakukan dan berfungsi berdasarkan keahlian itu. Sebagai orang yang dipercaya untuk membangun rumahNya, masing-masing dari kita sudah diberi talenta dan karunia, supaya cita-cita dan rencanaNya itu bisa terwujud. Sama seperti saat Tuhan menyuruh bangsa Israel membangun kemahNya, Ia juga yang memberikan karunia-karunia itu untuk tercapai apa yang Ia mau (Kel. 28:3; 31:3; 35:31). Jangan abaikan dan jangan pendam karunia itu! Adalah suatu anugerah dan kehormatan jika kita diberikan keahlian untuk menggenapi tujuanNya. Pastikan diri kita berfungsi dalam komunitas orang percaya.
  • Tidak membanding-bandingkan diri dengan orang lain, alias tidak merasa lebih buruk atau lebih baik daripada orang lain. Jujur saja, bukankah selama ini kita sering membicarakan orang lain seolah-olah mereka salah melakukan ini-itu dan diri kita bisa melakukan yang lebih baik/benar daripada mereka? Atau bukankah kita justru juga sering merana dan minder karena merasa tidak punya kelebihan apa-apa dibandingkan orang lain yang hebat-hebat? Yuk, mulai sekarang stop membanding-bandingkan. Kita semua memiliki bagian masing-masing. Syukuri dan kembangkan diri, lalu bekerja samalah dalam kesatuan dengan sesama orang percaya, supaya tujuan membangun kesatuan tubuh Kristus dan membangun rumahNya itu menjadi kenyataan (1 Kor. 12:12-31; 14:12).
    [fd]
2019-09-29T05:18:39+07:00