Pada bulan lalu kita telah membahas bagaimana kita berfungsi sesuai dengan karunia-karunia untuk membangun Tubuh Kristus dan untuk menghadirkan Kerajaan Allah. Melanjutkan pembahasan itu, kali ini kita akan membahas tujuan akhir pembangunan Tubuh Kristus. Mengapa pembahasan ini penting? Banyak orang Kristen telah terlibat dalam pembangunan Tubuh Kristus tetapi tidak memahami tujuan pembangunan Tubuh Kristus serta tidak tahu sasaran akhir yang harus dicapai dalam pembangunan Tubuh Kristus. Mari lihat penjelasannya dalam Firman Tuhan.
“… sampai kita semua telah mencapai kesatuan iman dan pengetahuan yang benar tentang Anak Allah, kedewasaan penuh, dan tingkat pertumbuhan yang sesuai dengan kepenuhan Kristus,” – Efesus 4:13, TB
Dapat kita lihat, pembangunan Tubuh Kristus haruslah terus menerus dilakukan sampai kita semua mencapai suatu tujuan tertentu, yaitu “kepenuhan Kristus”. Apakah artinya kepenuhan Kristus itu? Di awal surat Efesus (Efesus 1:23), Paulus menjelaskan visi pembangunan Tubuh Kristus dan berdoa agar mata hati jemaat Efesus terbuka untuk melihat betapa dahsyatnya visi tentang Tubuh Kristus itu.
“Jemaat yang adalah tubuh-Nya, yaitu kepenuhan Dia, yang memenuhi semua dan segala sesuatu.” – Efesus 1:23, TB
Jemaat disebut Tubuh-Nya, yang adalah “kepenuhan Dia”. Apakah artinya “kepenuhan Dia”? Ada beberapa tafsiran mengenai ayat ini. Saya akan membahas dua tafsiran yang berbeda sudut pandang namun saling melengkapi pemahaman kita.
Pertama, “kepenuhan Kristus” mempunyai arti bahwa jemaat yang adalah Tubuh-Nya itu dipenuhi oleh Kristus, sehingga Tubuh Kristus dikuasai penuh oleh Kristus sang Kepala. Jika Tubuh Kristus dipenuhi dengan Kristus, maka Tubuh Kristus pasti menjadi ekspresi sepenuhnya dari Sang Kepala itu.
Yang kedua, Tubuh Kristus adalah “kepenuhan Kristus” mempunyai arti bahwa Tubuh Kristus adalah “kelengkapan dari Kristus”. Tanpa Tubuh-Nya, Kristus Sang Kepala “tidak lengkap”. Seperti bapa tidak lengkap tanpa anak-anaknya, suami tidak lengkap tanpa istri, demikianlah Kristus Sang Kepala tidak lengkap tanpa Tubuh-Nya. Dalam tafsiran ini, jemaat (Tubuh Kristus) adalah kelengkapan dari Kristus. (sumber: Stott, John, “The Message of Ephesians”, Bible Speaks Today, hal. 37-39)
Jemaat Dibangun untuk Tujuan Kepenuhan Kristus
Nah, dengan kedua tafsiran tadi, apakah artinya mencapai kepenuhan Kristus? Sebelumnya, kita perlu memahami fungsi Tubuh Kristus itu. Tubuh Kristus adalah kelengkapan dari Kristus, artinya sebagai alat untuk Kristus, Sang Kepala, mengekspresikan dirinya. Contoh, bila Kristus Sang Kepala hendak berjalan, berlari, atau berbicara, Dia akan melakukannya lewat Tubuh-Nya. Nah, kalau Tubuh-Nya tidak sehat, tidak kuat, atau cacat lumpuh atau bisu, tentu Kristus Sang Kepala tidak dapat mengekspresikan diri-Nya dengan efektif. Karena itulah Tubuh Kristus harus dipenuhi sedemikian rupa oleh Kristus sehingga dapat mengekspresikan Dia sepenuhnya.
“Persatuan jemaat-Nya adalah kita semua yang masing-masing dipenuhi oleh Roh Kristus. Di dunia ini, kita bagaikan Tubuh Kristus, dan melalui kitalah Dia bekerja untuk memenuhi dan melengkapi segala sesuatu di mana pun juga.” – Efesus 1:23, TSI
Dari pengertian ini, kita dapat menyimpulkan bahwa jemaat haruslah terus menerus dibangun untuk mencapai kepenuhan Kristus, untuk tujuan ekspresi diri Kristus sebagai Sang Kepala. Tujuan Pembangunan Tubuh Kristus adalah untuk tujuan ini, agar apa pun yang Kristus ingin lakukan, Dia dapat melakukannya melalui Tubuh-Nya. Inilah artinya mencapai kepenuhan Kristus.
Jemaat Diperlengkapi untuk Membangun Tubuh Kristus
“Tetapi kepada kita masing-masing telah dianugerahkan kasih karunia menurut ukuran pemberian Kristus. Itulah sebabnya kata nas: ‘Tatkala Ia naik ke tempat tinggi, Ia membawa tawanan-tawanan; Ia memberikan pemberian-pemberian kepada manusia.’ Bukankah ‘Ia telah naik’ berarti, bahwa Ia juga telah turun ke bagian bumi yang paling bawah? Ia yang telah turun, Ia juga yang telah naik jauh lebih tinggi dari pada semua langit, untuk memenuhkan segala sesuatu.” – Efesus 4:7-10 TB.
Kristus pribadi yang sebelumnya telah mati, lalu bangkit dan duduk di sebelah kanan Allah Bapa, telah menjadi Kepala atas Kristus Korporat, yaitu jemaat. Jemaat itulah Tubuh-Nya. Sejak itu, Kristus tidak lagi bekerja sebagai Kristus pribadi, seperti sebelum kebangkitan-Nya, tetapi Dia bekerja melalui Tubuh-Nya sebagai Kristus Korporat. Karena itu, untuk mencapai tujuan kepenuhan Kristus, Kristus memberikan “pemberian-pemberian”, yaitu orang-orang kudus dengan lima karunia pelayanan untuk melakukan pembangunan Tubuh Kristus. Setiap orang kudus diberi kasih karunia menurut ukuran pemberian Kristus (ay. 7). Bahkan, Dia memberikan “pelatih-pelatih” (equippers), untuk memperlengkapi setiap orang Kudus dalam melakukan pekerjaan pembangunan Tubuh Kristus.
“Dan Ialah yang memberikan baik rasul-rasul maupun nabi-nabi, baik pemberita-pemberita Injil maupun gembala-gembala dan pengajar-pengajar, untuk memperlengkapi orang-orang kudus bagi pekerjaan pelayanan, bagi pembangunan Tubuh Kristus, sampai kita semua telah mencapai kesatuan iman dan pengetahuan yang benar tentang Anak Allah, kedewasaan penuh, dan tingkat pertumbuhan yang sesuai dengan kepenuhan Kristus, sehingga kita bukan lagi anak-anak, yang diombang-ambingkan oleh rupa-rupa angin pengajaran, oleh permainan palsu manusia dalam kelicikan mereka yang menyesatkan, tetapi dengan teguh berpegang kepada kebenaran di dalam kasih kita bertumbuh di dalam segala hal ke arah Dia, Kristus, yang adalah Kepala. Dari pada-Nyalah seluruh tubuh, — yang rapi tersusun dan diikat menjadi satu oleh pelayanan semua bagiannya, sesuai dengan kadar pekerjaan tiap-tiap anggota — menerima pertumbuhannya dan membangun dirinya dalam kasih.” – Efesus 4:11-16, TB
Jika kita sebagai jemaat terus memberi diri diperlengkapi dan giat membangun Tubuh Kristus dengan karunia-karunia yang diberikan itu, sebagai hasilnya, bersama-sama kita dapat mencapai kepenuhan Kristus. Melalui proses Tubuh Kristus terus menerus dibangun, Tubuh Kristus menjadi pulih, sehat, lengkap, mampu berfungsi dengan maksimal sehingga Kristus dapat diekspresikan sepenuhnya. Visi menjadi jemaat kepenuhan Kristus yang seutuhnya menjadi ekspresi Kristus merupakan tujuan Pembangunan Tubuh Kristus, sementara kondisi Tubuh Kristus yang mampu berfungsi maksimal demi ekspresi Kristus yang seutuhnya inilah sasaran Pembangunan Tubuh Kristus.