//Menjadi Sahabat Allah

Menjadi Sahabat Allah

Image

Rindukah Anda menjadi sahabat Allah? Apakah Anda mendambakan hal tersebut? Jika Anda merindukan hal tersebut, maka Yakobus memberi contoh yang baik tentang bapa Abraham. Katanya, "’Lalu percayalah Abraham kepada Allah, maka Allah memperhitungkan hal itu kepadanya sebagai kebenaran.’ Karena itu Abraham disebut: ‘Sahabat Allah,’”(Yakobus 2:24). Walau kita bukanlah Abraham, tetapi kita adalah keturunan Abraham dan berhak menerima janji Allah melalui iman dalam Yesus. Karena itu, beberapa identitas diri sebagai sahabat Allah, antara lain:

1. Kita harus saling mengasihi.
Yesus berkata, “Barangsiapa memegang perintah-Ku dan melakukannya, dialah yang mengasihi Aku. Dan barangsiapa mengasihi Aku, ia akan dikasihi oleh Bapa-Ku dan Aku pun akan mengasihi dia dan akan menyatakan diri-Ku kepadanya," (Yohanes 14:21). Jika ingin menjadi sahabat Allah, kita harus menuruti perintah ini.

2. Kita harus berkomunikasi dengan Allah.
Untuk menjamin komunikasi yang lancar dengan Bapa, maka Ia memberi Roh Kudus kepada orang percaya untuk tinggal di dalam hatinya. Hal ini ditegaskan oleh Paulus, ”Kita tidak menerima roh dunia, tetapi roh yang berasal dari Allah, supaya kita tahu, apa yang dikaruniakan Allah kepada kita,”(I Kor 2:12). Kita mengetahui karuniakan Allah lewat komunikasi yang tiada putus-putusnya di dalam roh kita.

3. Kita harus mendoakan firman Tuhan.
Dalam buku Touching Heaven Changing Life, kita diajar untuk mendoakan firman pada hari ke-33 tentang ”MENDOAKAN FIRMAN TUHAN I,” yang terambil dari Mazmur 23:1-6. Orang yang mendoakan firman Tuhan sampai janji-janji Tuhan tergenapi adalah ciri khas dari sahabat Allah.

4. Kita harus memiliki kuasa ibadah.
Banyak orang yang menghadiri kebaktian-kebaktian Kristen tanpa mengalami kuasa ibadah. Mengapa? Karena mereka menyangkal kuasa Allah yang bekerja melalui ibadah untuk mengubah hidup mereka. Paulus berkata, ”Secara lahiriah mereka menjalankan ibadah mereka, tetapi pada hakekatnya mereka memungkiri kekuatannya. Jauhilah mereka itu!,”(II Timotius 3:5). Sudahkan Anda mengalami kuasa ibadah? Jika belum, mari dan alami sekarang. Ayo, kita tunjukkan jati diri kita sebagai sahabat Allah dalam lingkungan di mana kita berada.

2019-09-26T19:24:01+07:00