Beberapa bulan belakangan ini saya menemukan moda transportasi baru dari rumah saya di kawasan Serpong untuk mencapai kantor saya di area Jalan Thamrin Jakarta, yaitu dengan kereta rel listrik, yang lebih dikenal sebagai KRL atau commuter line.
Pada awalnya, saya dibantu seorang sahabat yang memperkenalkan saya serba serbi naik kereta, hingga kemudian saya mulai belajar darinya soal bagaimana cara masuk ke stasiun, membeli tiket, naik kereta, dan akhirnya memperhatikan rute untuk tiba di stasiun tujuan.
Ketika baru memulainya, perjalanan dengan KRL terasa sekali sebagai sesuatu yang baru, yang saya belum terbiasa menjalaninya. Namun, pada satu titik saya mulai mendorong diri untuk naik kereta sendiri sambil melepaskan semua perasaan dan pikiran yang tidak penting, hingga akhirnya saya mulai terbiasa. Satu kali, dua kali, dan selanjutnya, berkali-kali; wah, akhirnya saya terbiasa naik KRL sendirian!
Kini, saya merasa lebih nyaman naik KRL ke kantor daripada harus bermacet-macet di dalam mobil. Saya tidak lagi merasa malu atau tak nyaman naik KRL. Justru, perjalanan naik KRL menjadi cerita yang saya bagikan ke teman-teman lain, terutama tentang nyamannya berkereta ke kantor. Tanpa sadar, akhirnya antusiasme saya ini membuat beberapa teman lain tertarik untuk mencoba naik KRL. Ini menjadi salah satu terobosan pembelajaran pribadi bagi saya. Melalui cara baru melakukan perjalanan bekerja sehari-hari di tahun 2022 ini, saya jadi merenung soal pembelajaran dan terobosan rohani saya selama tahun 2022.
Melewati berbagai peristiwa dan keadaan, kita akhirnya tiba di penghujung tahun 2022. Tentu, kita bersyukur telah melihat kebaikan dan penyertaan Bapa yang nyata dalam hidup kita sepanjang tahun. Banyak hal yang telah kita lewati ternyata membuat kita lebih baik. Namun, apakah lebih baik itu cukup? Begitu banyak orang di dunia yang juga telah menjadi lebih baik selama tahun 2022 ini: lebih baik dalam hal karier, bisnis, sekolah, dan berbagai pencapaian duniawi lainnya. Apa yang seharusnya kita jadikan sasaran kita sebagai anak Tuhan?
Sesungguhnya, setiap anak Tuhan telah menerima keselamatan dan sekaligus panggilan untuk menjadi terang buat bangsa-bangsa. Pertanyaannya, apakah sepanjang tahun 2022 ini kehidupan rohani kita makin baik dan bertumbuh? Apakah lewat kehidupan rohani kita yang menjadi lebih baik itu kita pun makin menjadi berkat bagi sesama? Atau, kehidupan kita justru meningkat dalam berbagai bidang duniawi tetapi kerohanian kita makin lemah dan kita makin tak sanggup memberkati sesama? Itulah yang lebih utama; bukan pencapaian duniawilah yang terpenting.
Dalam refleksi akhir tahun ini, saya bersyukur melihat bahwa kehidupan rohani saya tahun 2022 ini juga mendapat banyak pembelajaran dan terobosan; bukan karena kesanggupan saya, tetapi karena kasih karunia Bapa bagi hidup saya. Pengalaman naik KRL ke kantor itulah salah satu gambarannya.
Awalnya, saya banyak diperkenalkan dengan kebenaran Firman Tuhan oleh saudara-saudari seiman di dalam komunitas. Masukan kebenaran Firman itu terus-menerus dipadatkan di dalam hidup saya. Kemudian, saya ditemani untuk mulai menghidupi Firman itu bersama mereka. Meskipun kadang masih ada perasaan dan keinginan muncul di dalam diri saya untuk kembali ke cara-cara lama, saudara-saudari seiman menjadi wakil Bapa yang mendampingi pertumbuhan rohani saya. Alhasil, maka saya bisa teguh kembali hidup dalam kebenaran dan bahkan terbiasa untuk melakukan kebenaran termasuk ketika tidak sedang bersama komunitas seiman.
Dari hari ke hari, perjalanan rohani bersama komunitas seiman membuat saya makin mengenal dan mengalami indahnya hidup dalam kebenaran. Sehingga satu titik, saya mulai bisa menjalani kehidupan yang penuh kasih karunia ini menjadi bagian dari gaya hidup. Saya tidak lagi tergantung pada kebersamaan saudara-saudari seiman yang “mengawasi” saya untuk hidup dalam kebenaran. Bahkan tentunya, saya tidak mau berhenti di titik ini. Saya tahu saya harus menjadi terang bagi orang lain dan mengalirkan kehidupan yang saya dapat ini agar mereka juga bisa mengalami terobosan seperti yang saya alami.
Bagaimana dengan Anda masing-masing? Perjalanan iman dan terobosan hidup apa yang Anda alami di sepanjang tahun 2022? Apakah kita mengalami pertumbuhan ke arah Kristus? Mari pastikan bahwa kita masing-masing terus mengalaminya bersama di dalam komunitas; berjalan makin lama makin kuat, dan tetap teguh dalam iman karena kasih karunia-Nya. Ingat, seluruh hidup kita dimaksudkan untuk menjadi serupa Kristus dan menjawab panggilan Bapa.
“… tetapi dengan teguh berpegang kepada kebenaran di dalam kasih kita bertumbuh
di dalam segala hal ke arah Dia, Kristus, yang adalah Kepala.” – Efesus 4:15