Dalam masa liburan yang lalu, sebagian orang berkesempatan berlibur di luar negeri. Berlibur ke luar negeri memberi kita pengalaman menikmati pemandangan dan gaya hidup di negara tersebut, sekaligus membandingkannya dengan negara kita sendiri. Laporan dari US News dan World Report mengungkapkan daftar 50 negara terbaik di dunia. Kajian ini dilakukan berdasarkan berbagai kriteria, mulai dari ekonomi, politik, hingga kualitas hidup. Hasilnya, Swiss, Kanada dan Inggris tercatat menempati posisi sebagai tiga negara terbaik di dunia pada tahun 2017. Tentu, menikmati liburan di tiga negara tersebut adalah sesuatu yang menyenangkan. Kadang kita berpikir akan hidup nyaman dan penuh sukacita jika tinggal di negara itu. Sayang, karena kita bukan warga dari negara tersebut dan karena waktu liburan telah habis, kita harus kembali ke negara tercinta Indonesia.
Setelahnya, yang tersisa dari kenangan perjalanan itu adalah foto-foto indah dan cerita selama liburan. Kita (dan orang-orang lain di sekitar kita) akan terkagum-kagum menyaksikan foto-foto indah itu. Seorang teman yang tinggal di Selandia Baru (negara yang berada pada peringkat 14 terbaik) sempat mengirimkan foto-foto indah dari kotanya, dan foto-foto itu sukses membuat saya terkagum-kagum.
Namun, selain oleh foto-foto tadi, saya ternyata justru terinspirasi oleh pernyataannya yang mengatakan bahwa di mana saja kita berada asalkan hidup kita bisa menjadi berkat bagi orang lain, hidup itu menjadi sebuah kebahagiaan yang tak ternilai harganya. Kebahagiaan hidup ternyata tidak ditentukan oleh di kota atau negara mana kita tinggal, tetapi ditentukan oleh bagaimana kita bisa menjadi berkat buat orang lain di kota atau negara itu. Sungguh benar! Sebagai anak Tuhan yang memiliki kewarganegaraan Kerajaan Surga, pada dasarnya kita diutus untuk menjadi terang dan berkat buat kota dan negara kita.
Rupanya, bukan kota dan negara tertentulah yang membuat hidup kita baik, tetapi justru sebaliknya, hidup kita harus membuat kota dan negara tempat tinggal kita itu menjadi lebih baik, yaitu dengan membawa kebenaran, damai sejahtera, dan sukacita. Itulah yang dimaksud dengan menghadirkan Kerajaan Allah di mana pun kita berada.
Kebenaran ini sayangnya sering kali terbalik dari kenyataan. Kadang kala, kita menjadi serupa dengan dunia. Bukannya membawa kebenaran, kita malah menjadi warga yang sering mengecam dan mengritik negara sendiri tanpa memberi kontribusi apa pun, sekaligus memuja-muja negara lain yang kita anggap jauh lebih baik, lebih nyaman, lebih indah, dan lebih aman.
Baik tidaknya sebuah kota atau negara sangat ditentukan oleh kualitas penduduknya. Karena itu sebagai anak Tuhan dan warga negara Kerajaan Surga yang tinggal di Indonesia, mari kita hentikan kecaman atas negara kita dan mari kita terus menebarkan kebenaran, damai sejahtera, dan sukacita. Mulailah dari lingkungan kecil kita masing-masing:di sekolah atau kampus, di tempat kerja, di ruang publik, di tengah-tengah keluarga, dan di mana pun. Dengan demikian, kita bekerja sama dengan Tuhan untuk memberkati Indonesia!
“Sebab Kerajaan Allah bukanlah soal makanan dan minuman, tetapi soal kebenaran, damai sejahtera dan sukacita oleh Roh Kudus.” (Roma 14:17)
