Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku. (Filipi 4:13)
Dari ayat Filipi pasal 4:13, kita dapat belajar sesuatu yang penting dalam menghadapi masa new normal karena wabah dan guncangan yang sedang melanda dunia ini. Dalam satu ayat yang singkat ini ada makna yang begitu dalam dan menarik, dengan memperhatikan beberapa kata penting:
- “Segala perkara” (panta) merujuk kepada “segala sesuatu”, yaitu bukan saja perkara-perkara kecil tetapi juga perkara-perkara besar, atau berbagai masalah apa pun.
- “Kutanggung” (ischuo) mengandung makna “memiliki kekuatan, kemampuan, atau kapasitas”. Dari menggabungkan “segala perkara” dan “kutanggung” ini dapat disimpulkan bahwa Paulus memiliki kemampuan, kekuatan, atau kapasitas untuk menghadapi berbagai berbagai masalah apa pun, baik masalah kecil maupun masalah yang besar.
- “Di dalam” (en) merupakan syaratnya. Hanya dengan “berada di dalam”-lah, orang yang bersangkutan dapat mengalami apa yang dijanjikan itu: “segala perkara dapat kutanggung”.
- “Memberi kekuatan” (endunamoo) menyatakan bahwa ada “oknum” lain yang menjadi sumber kekuatan, yang memberikan kekuatan kepada orang yang bersangkutan. Dalam hal ini, Oknum itu ialah Allah. Allah-lah sumber kekuatan itu, yang memberikan kekuatan itu kepada manusia yang memenuhi syarat, yaitu yang berada di dalam-Nya.
Manusia mempunyai banyak keterbatasan dan kelemahan secara alamiah, dan itulah yang membuatnya tidak memiliki kesanggupan untuk menghadapi pergumulan dalam hidupnya. Keterbatasan ini mencakup keterbatasan fisik, dengan tubuh yang bisa sakit dan bisa lemah; keterbatasan mental, yaitu kita bisa menyerah, kehilangan pengharapan, dan menjadi putus asa, stress, serta galau; keterbatasan finansial, dengan kemungkinan tabungan dan investasi bisa saja lenyap dalam sekejap karena jatuhnya nilai yang tak terprediksi; selain banyak lagi keterbatasan-keterbatasan lainnya. Pula, kita pun tidak memiliki kesanggupan untuk memprediksi hal-hal yang akan terjadi di masa depan. Segala keterbatasan inilah yang membuat kita menjadi takut, panik, lemah, stress, bahkan sampai tidak sanggup untuk berdiri atau bertahan saat terjadi berbagai hal yang menggoyahkan. Dalam hal ini bukan saja masalah-masalah yang besar yang dapat melemahkan kita, tetapi juga masalah-masalah yang kecil. Syukurlah, kita memiliki Allah yang berkuasa dan tidak terbatas, Sang Oknum Sumber kekuatan yang sanggu menolong kita dengan memberikan kita kekuatan untuk menghadapi pergumulan hidup. Tidak ada masalah yang terlalu besar yang tidak sanggup diselesaikan oleh Tuhan. Karena faktor keberadaan Tuhan sebagai Sumber kekuatan inilah, kita patut yakin bahwa new normal pasti membawa kita ke terobosan yang baru.
Mengapa di dalam Tuhan, new normal pasti membawa terobosan yang baru bagi kita?
- Orang benar mampu beradaptasi
Pada awal pandemi Covid-19 pada bulan Maret lalu, saat diumumkannya kebijakan work from home, banyak orang menjadi panik, takut, dan khawatir. Kepanikan dan ketakutan ini terlihat dengan begitu banyaknya orang yang memborong bahan pokok makanan, antrean yang mengular di pasar-pasar swalayan dengan kereta dorong yang penuh sesak, seolah esok harinya sudah tidak ada lagi bahan makanan di pasaran. Seiring dengan berjalannya waktu, orang-orang sudah tidak lagi mengantre panjang di pasar swalayan; mereka lebih waspada dan berjaga-jaga untuk tidak pergi dan mengunjungi tempat-tempat umum, termasuk pasar swalayan. Kita sudah mulai menyesuaikan diri dengan keadaan. Situasinya belum banyak berubah, malah masih terjadi peningkatan jumlah pasien Covid-19, tetapi ada perubahan respons ke arah yang lebih baik. Manusia memiliki kemampuan untuk beradaptasi terhadap keadaan, bahkan membangun suatu gaya hidup yang baru. Demikian pula dengan kita, orang-orang yang hidup di dalam Tuhan, atau orang benar. DI dalam Tuhan, telah tersedia kemampuan, hikmat, dan kekuatan bagi kita untuk beradaptasi dalam era new normal.
- Tuhan sudah menyediakan sesuatu yang baru
Yesaya 43:19a (TB) menyatakan, “Lihat, Aku hendak membuat sesuatu yang baru, yang sekarang sudah tumbuh, belumkah kamu mengetahuinya?”
Tidak ada sesuatupun yang terjadi tanpa Tuhan punya maksud tertentu. Di dalam Tuhan, kita bisa yakin bahwa kehendak-Nya passti baik dan sempurna. Karena itu, kita patut percaya pula bahwa dalam keadaan apa pun, situasi apa pun, kesulitan apa pun, kemustahilan apa pun, Tuhan sudah menyediakan kehendak-Nya itu sebagai sesuatu yang baru. Kesulitan atau kemustahilan atau masalah atau kesengsaraan bukanlah akhir kisah kita, Tuhan pasti menyediakan sesuatu yang baru yang merupakan kehendak-Nya.
- New normal bukanlah rancangan buruk, tetapi rancangan yang baik dan penuh harapan
Yeremia 29:11 (TB) menegaskan, “Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan.” Tak ada sesuatu pun yang terjadi di luar kendali Tuhan dan tidak ada rancangan Tuhan yang gagal. Inilah prinsip dan jaminan yang dapat senantiasa kita pegang di dalam Tuhan. Kita sedang berada di dalam rancangan Tuhan, yang baik dan penuh harapan, termasuk dalam memasuki era new normal.
Mari alami jaminan ini: bahwa “Tuhan memberkati” bukanlah sekadar ucapan di bibir, tetapi kebenaran Tuhan bagi kita.
Segala perkara, termasuk new normal, dapat kita tanggung, bahkan akan membawa terobosan baru, bagi kita yang berada di dalam Tuhan, karena Dia memberi kekuatan kepada kita.
Tuhan memberkati kita semua.