Dalam liburan yang lalu, kami sekeluarga berkesempatan mendapat pengalaman melakukan perjalanan ke Swiss (Switzerland), salah satu negara maju di dunia, dan banyak pengalaman menarik kami dapatkan selama perjalanan tersebut, salah satunya adalah pengalaman saat menyeberang jalan.
Di negara maju seperti Swiss, para pengemudi kendaraan relatif sangat patuh kepada peraturan lalu lintas yang ada. Salah satunya adalah menghormati dan memberi jalan pada pejalan kaki, khususnya ketika mereka menyeberang jalan. Selama pejalan kaki itu menyeberang di saat lampu penyeberangan yang benar atau di zebra cross, kendaraan apa pun pasti akan berhenti. Tidak peduli berapa besar kendaraan itu dan berapa cepat lajunya, ketika mereka melihat ada pejalan kaki sedang menyeberang jalan di waktu dan tempat yang benar, otomatis semua kendaraan itu akan berhenti. Seolah-olah, saya memperhatikan bahwa ada kuasa dan otoritas yang dimiliki pejalan kaki ketika mereka menyeberang di waktu dan tempat yang benar yang telah disediakan. Tanpa dikomando, semua kendaraan akan berhenti dan mempersilakan pejalan kaki untuk menyeberang.
Ketika saya memikirkannya, sebetulnya situasi ideal ini bisa terjadi karena negara, selaku pemilik kuasa dan otoritas, memberi perlindungan kepada pejalan kaki untuk menyeberang di waktu dan tempat yang telah disediakan. Namun, tentu pejalan kaki jangan coba-coba menyeberang di tempat yang salah, karena dalam situasi itu kuasa dan otoritas untuk membuat kendaraan berhenti pasti tidak ada, dan pejalan kaki pasti akan menghadapi risiko mengalami celaka.
Dari pengalaman ini, saya mendapat impartasi bahwa setiap anak Tuhan juga memiliki kuasa dan otoritas yang telah kita terima di dalam Yesus Kristus, yang otomatis akan bekerja selama kita berjalan di jalan yang benar. Semua kekuatan akan tunduk pada kuasa dan otoritas Tuhan yang ada pada kita. Kita tidak perlu khawatir tentang bahaya yang mengancam hidup kita, karena setiap bahaya itu akan berhenti dengan sendirinya karena ada kuasa dan otoritas Tuhan, dan ini bisa terjadi jika kita berjalan di dalam jalan Tuhan.
Nah, meski kita tahu bahwa setiap anak Tuhan pasti telah menerima kuasa dan otoritas Tuhan, masalahnya ialah bagaimana kita menggunakan kuasa dan otoritas tersebut. Cara yang tepat hanyalah dengan berjalan di jalan Tuhan, yaitu hidup di dalam kebenaran. Jika kita terus hidup dalam kebenaran Firman Tuhan, tetap kuat di dalam keyakinan dan kepercayaan kita pada Yesus Kristus, yakinlah bahwa kuasa dan otoritas-Nya akan membuat tidak ada hal di hidup ini mampu membahayakan kita. Karenanya, mari berhenti melihat masalah atau pergumulan yang sedang kita hadapi setiap saat; ingatlah bahwa kita memiliki kuasa dan otoritas Tuhan selama hidup dalam Firman-Nya.
Tetaplah terus berjalan dan hidup dalam kebenaran Firman Tuhan, maka kuasa dan otoritas Tuhan itu akan nyata dalam kehidupan kita.
“Tetapi semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya.” (Lukas 10:19)