So on one fine morning, I read an ancient letter. A letter originally written and meant not for me, but ended up speaking loudly and personally to me. The writer was a great man in his time, who has been going around visiting and teaching groups of people great principles and how to live according to those principles. It was a part of a big pile of letters he wrote; the copies of which, considering the potential universal impact for many, were finally made accessible for all.
一天早上,我读了一封古老的信。 实际上,这封信不是写给我的,也不是寄给我的,但是,这封信的内容对我来说也很重要。 作者和寄信人都是那个时代的伟大人物,他们旅行到不同的人群,以教授伟大的原则和根据这些原则的正确生活方式。 这封信是作者重要信件集的一部分,由于这些信件的巨大益处,现在终于可以被公众阅读了。
Suatu pagi, saya membaca sebuah surat kuno. Sebenarnya surat itu ditulis dan ditujukan bukan untuk saya, tetapi isinya ternyata sangat penting bagi saya juga. Penulis dan pengirimnya adalah seorang tokoh hebat pada masanya, yang berkeliling ke berbagai kelompok masyarakat untuk mengajarkan prinsip-prinsip agung serta cara hidup yang benar sesuai prinsip-prinsip itu. Surat itu bagian dari kumpulan surat-surat penting sang penulis, yang karena begitu besar manfaatnya, akhirnya kini salinannya tersedia untuk dibaca oleh khalayak umum.
The letter was 1 Corinthians chapter 14, in the Bible’s New Testament. The writer was Apostle Paul. His message was meant for early Christians in the city of Corinth (now in Greece), to teach them the importance of love, the use of speaking in tongues, and the reason prophesying is necessary. Some particular sentences in the letter caught my attention, speaking strongly and beautifully to my heart:
我读的信是《新约圣经》中的哥林多前书14章。 作者是使徒保罗,他的信息是在基督教初期向哥林多城的基督徒传达的。 在其中,作者教导了爱的重要性,说方言的好处以及我们为什么需要预言。 尤其是,这封信的几段话似乎对我的心灵说出如此优美而有力的话:
Surat yang saya baca itu adalah 1 Korintus 14, di dalam Alkitab Perjanjian Baru. Penulisnya Rasul Paulus, dan pesannya ditujukan kepada orang-orang Kristen di kota Korintus pada masa kekristenan awal. Di dalamnya, sang penulis mengajarkan pentingnya kasih, manfaatnya bahasa roh, serta mengapa kita perlu bernubuat. Secara khusus, beberapa bagian dari surat itu seolah berbicara begitu indah dan kuat kepada hati saya:
“One who has the gift of speaking in a different language is not speaking to people. He is speaking to God. No one understands him—he is speaking secret things through the Spirit. But one who prophesies is speaking to people. He gives people strength, encouragement, and comfort.”
那说方言的,原不是对人说,乃是对神说,因为没有人听出来。然而,他在心灵里却是讲说各样的奥秘。但作先知讲道的,是对人说,要造就、安慰、劝勉人。
“Siapa yang berkata-kata dengan bahasa roh, tidak berkata-kata kepada manusia, tetapi kepada Allah. Sebab tidak ada seorang pun yang mengerti bahasanya; oleh Roh ia mengucapkan hal-hal yang rahasia. Tetapi siapa yang bernubuat, ia berkata-kata kepada manusia, ia membangun, menasihati dan menghibur.”
“It is the same with you. You want spiritual gifts very much. So try most to have the gifts that help the church grow stronger.”
你们也是如此,既是切慕属灵的恩赐,就当求多得造就教会的恩赐。
“Demikian pula dengan kamu: Kamu memang berusaha untuk memperoleh karunia-karunia Roh, tetapi lebih dari pada itu hendaklah kamu berusaha mempergunakannya untuk membangun Jemaat.”
“So, brothers, what should you do? When you meet together, one person has a song. Another has a teaching. Another has a new truth from God. Another speaks in a different language, and another person interprets that language. The purpose of all these things should be to help the church grow strong.”
弟兄们,这却怎麽样呢?你们聚会的时候,各人或有诗歌,或有教训,或有启示,或有方,或有翻出来的话,凡事都当造就人
“Jadi bagaimana sekarang, saudara-saudara? Bilamana kamu berkumpul, hendaklah tiap-tiap orang mempersembahkan sesuatu: yang seorang mazmur, yang lain pengajaran, atau penyataan Allah, atau karunia bahasa roh, atau karunia untuk menafsirkan bahasa roh, tetapi semuanya itu harus dipergunakan untuk membangun.”
“So my brothers, you should truly want to prophesy. And do not stop people from using the gift of speaking in different kinds of languages. But let everything be done in a way that is right and orderly.”
所以我弟兄们,你们要切慕作先知讲道,也不要禁止说方言。 凡事都要规规矩矩的按著次序行。
“Karena itu, saudara-saudaraku, usahakanlah dirimu untuk memperoleh karunia untuk bernubuat dan janganlah melarang orang yang berkata-kata dengan bahasa roh. Tetapi segala sesuatu harus berlangsung dengan sopan dan teratur.”
(Note: I opted to quote from the International Children’s Bible English translation, which is a valid and accurate translation from the original Hebrew and Greek texts, to help myself see the meaning in a simple language.)
Speaking in tongues (the verses use the term “different language” for this) and prophesying. Secret talk with God and words of strength and encouragement for others. Reading all this made me wonder… Isn’t this a message about both our personal relationship with God and things we to bless others? Obviously, the tongues are a means of communication (among other means) in our personal relationship with God; the more often and in depth we use it, the more intimate our relationship is with God. On the other hand, prophesying is a form of good works (among other good works) we do to help, serve, and bless others; which we need to do in our life together in this world.
方言和预言。 与神进行秘密的私人对话,并为其他的人提供忠告和安慰。 读这封信会让我思想…… 这封信不是在谈论与神的个人关系以及我们为祝福他人所做的事情吗? 方言是(其中的一个)我们与神的私人关系中的交通方法; 当然,我们交通流中越频繁,越深入就意味着我们与神之间的亲密关系将越亲密。 另一方面,预言是(也是其中的一个)是我们建立,服事和祝福他人的善举的一种形式; 这是必要的,并且可以在我们作为世人的日常生活中去完成。
Bahasa roh dan bernubuat. Percakapan pribadi yang rahasia dengan Tuhan dan kata-kata nasihat serta penghiburan untuk sesama. Membaca surat ini membuat saya merenung… Bukankah pesan ini berbicara tentang hubungan pribadi dengan Tuhan dan tentang hal-hal yang kita lakukan untuk memberkati orang lain? Bahasa roh adalah (salah satu) alat komunikasi dalam hubungan pribadi kita dengan Tuhan; makin sering dan makin dalam komunikasi ini kita lakukan, tentu artinya makin akrab pula hubungan pribadi kita dengan Tuhan. Di sisi lain, bernubuat adalah (lagi-lagi, salah satu) bentuk pekerjaan baik kita dalam membangun, melayani, serta memberkati orang lain; yang perlu dan bisa dilakukan dalam hidup kita sehari-hari sebagai manusia di dunia.
Apostle Paul wrote in the letter that we need to try to speak in tongues, but also and more importantly to strive to prophesy. What does this mean? Are we told to put aside our personal relationship with God and just prioritize doing good works for others?
使徒保罗在信中写道,我们必须努力的说方言,而且更重要的是努力的讲预言。 这是什么意思? 这是否意味着我们不需要优先考虑与神的个人关系,而更应该优先考虑做好事或仅祝福他人呢?
Rasul Paulus menulis dalam suratnya itu bahwa kita harus mengusahakan untuk berbahasa roh, tetapi juga dan lebih utama harus mengusahakan untuk bernubuat. Apa artinya? Apakah maksudnya kita tak perlu mementingkan hubungan pribadi kita dengan Tuhan dan sebaiknya mengutamakan berbuat baik atau memberkati sesama saja?
A broader perspective came to me in reflection: we must seek the more and more intimate personal relationship with God, while making sure that it results in an outpoured life that blesses others!
在我的默想中,出现了更广泛的理解:我们必须追求与神的私人关系的亲密关系,但是与神的私人关系我们是必须确保也祝福他人!
Dalam perenungan saya, muncullah pengertian yang lebih luas: kita harus mengejar keintiman hubungan pribadi dengan Tuhan, tetapi hubungan pribadi dengan Tuhan itu harus pula kita pastikan memberkati orang lain!
The intimacy of our love with God is private and personal; others don’t see it or feel the beauty of it. Nevertheless, those who do have this lovely relationship with God would look different in the way they interact with or treat others. It is simply impossible that they dislike blessing others.
Keintiman kasih kita dengan Tuhan adalah hal pribadi, yang tidak terlihat oleh orang lain dan mereka tidak ikut merasakan indahnya. Namun, orang-orang yang punya hubungan kasih yang baik dengan Tuhan tentu berbeda dalam hal cara berhubungan dengan orang lain atau memperlakukan orang lain. Tidak mungkin orang-orang yang demikian tidak suka memberkati orang lain.
我们与神的亲密关系是个人的事情,别人看不见, 他们也无法分享其美好。 但是,与神有良好爱心关系的人在与他人的关系或对待他人方面的方式肯定也会有所不同。 这样的人不可能不喜欢祝福别人。
The ancient letter really made me see myself… To be honest, I almost always have the ability to bless others, but I don’t always make use of it. We have all been trusted with God’s various gifts to bless others, yet sometimes we don’t realize it or make use of the gifts. Even if I do have a sweet, intimate relationship with God privately (like, I often/regularly worship Him, speak in tongues, fast, meditate on His Word and journal it, read the Bible entirely time and time again, read good Christian books…); if I still treat others badly (like, I still bicker about others’ behaviors, I get upset and angry easily, I judge people, I can’t accept their mistakes and weaknesses, I insist that they change according to my own standards, I hold myself from doing good to those I dislike even when they clearly need my help…); it simply means there’s something wrong with my Christianity. These are really examples, by the way, that God did show me of myself so I could repent and change my ways. Just like those early Christians in Corinth, I too need this good message in Apostle Paul’s letter.
那封古老的信使我反省… 老实说,我几乎总是有能力祝福别人,但我并非总是如此行。尽管所有人神赐于我们去祝福别人的恩赐但有时有时没有意识到,也没有好好的应用它。无论我与神之间的亲密关系如何亲密(例如,我通常都从个人勤于敬拜的事情来判断,我记得经常说方言,我经常禁食,认真记录了我对神的灵修结果,我读了很多遍圣经,直到圣经的结尾,而且我喜欢读具有建造性内容的基督教书籍……);如果我对待别人的方式仍然不好(例如,我一直抱怨别人的行为,我常常生气,我爱论断,我不能接受别人的弱点,我坚持强求别人改变自己的看法,按照我的标准,即使有人需要帮助,我还是不会帮助那我不喜欢的人……);这意味着我的基督观念是错误的。顺便说一下,这些例子是我自己的经历,神启示我去悔改和改变的经历。像过去的哥林多的基督徒一样,我也需要被使徒保罗的信中的重要信息所告诫。
Surat kuno itu membuat saya bercermin… Sejujurnya, saya hampir selalu punya kemampuan untuk memberkati orang lain, tetapi saya tidak selalu melakukannya. Kita semua sudah dipercayai Tuhan dengan berbagai karunia untuk memberkati orang lain, meski kadang kita tidak menyadarinya dan tidak memanfaatkannya. Seintim apa pun hubungan saya secara pribadi dengan Tuhan (misalnya, saya biasa menilainya dari hal-hal seperti saya rajin melakukan penyembahan pribadi, saya ingat untuk berbahasa roh sering-sering, saya rutin berpuasa, saya cermat mencatat hasil perenungan Firman dari waktu-waktu saat teduh, saya membaca Alkitab hingga tamat seluruhnya berkali-kali, dan saya gemar membaca buku-buku Kristen yang isinya membangun…); kalau cara saya memperlakukan orang lain masih buruk (misalnya, saya terus saja menggerutu soal kelakuan orang lain, saya rajin marah-marah, saya suka menghakimi, saya tidak rela menerima kelemahan orang lain, saya bersikeras memaksa orang lain untuk berubah sesuai standar saya, saya pelit berbuat baik kepada orang lain yang tidak saya sukai meski orang itu membutuhkan bantuan…); itu berarti kekristenan saya salah. Omong-omong, contoh-contoh ini merupakan pengalaman saya sendiri, yang Tuhan tunjukkan supaya saya bertobat dan berubah. Seperti orang-orang Kristen di kota Korintus pada masa silam itu, saya pun perlu ditegur dengan pesan-pesan penting di dalam surat Rasul Paulus itu.
God does love us and wants us to love Him in return. However, He too wants us His beloved children to love one another and experience His perfect peace. My personal relationship with God, my Christianity inside, should result in an outpoured life that blesses others. Are people around me blessed, do they experience God’s love and peace, or are they threatened and frustrated by my presence, it’s completely my own decision: would I make use of the gifts God has trusted me with? I hope that each of us makes the right decision every day.
神爱我们所有人,也希望我们也爱祂。 但是,祂也希望自己心爱的儿女们相互祝福与和平相待。 我与神个人的彼此相爱关系,以及我内心的基督教信仰,让外流出能祝福他人的效果。 别人是否会感受到祝福与平安的影响,或是怨恨与沮丧的影响,这完全取决于我自己的决定:我会用神赐予我的恩赐吗? 愿我们每个人每天都能做出正确的决定。
Tuhan mengasihi kita semua dan ingin kita mengasihi-Nya pula. Namun, Dia juga menginginkan saling memberkati dan damai sejahtera di antara anak-anak yang dikasihi-Nya. Hubungan kasih saya secara pribadi dengan Tuhan, kekristenan saya yang di dalam, harus menghasilkan dampak ke luar pula yang memberkati orang lain. Apakah orang lain merasakan dampak diberkati dan damai sejahtera atau dampak kesal dan frustrasi, itu semua tergantung pada keputusan saya: maukah saya memanfaatkan karunia-karunia yang telah Tuhan berikan di dalam diri saya? Semoga kita masing-masing mengambil keputusan yang tepat setiap hari.
(Mutiara Yasmin/Endang Nataliantini)