/, Teaching/Pemuridan yang dipimpin oleh Roh Kudus

Pemuridan yang dipimpin oleh Roh Kudus

Pada bulan ini kita akan melanjutkan renungan dari kitab Kisah Para Rasul. Kitab ini ditulis oleh tabib Lukas, yang juga merupakan penulis dari injil Lukas. Dari pembukaan kitab ini, kita dapat mengetahui bahwa Kisah Para Rasul adalah kelanjutan atau “jilid 2” dari Injil Lukas. Lalu, apakah tema dari kitab ini? “Hai Teofilus, dalam bukuku yang pertama aku menulis tentang segala sesuatu yang dikerjakan dan diajarkan Yesus, sampai pada hari Ia terangkat. Sebelum itu Ia telah memberi perintah-Nya oleh Roh Kudus kepada rasul-rasul yang dipilih-Nya,” (Kis. 1:1-2).”The former account I made, O Theophilus, of all that Jesus began both to do and teach, until the day in which He was taken up, after He through the Holy Spirit had given commandments to the apostles whom He had chosen,” (Acts 1:1-2 -NKJV). Di dalam versi bahasa Inggris NKJV, pada ayat 1 terdapat kata “began” (“mulai”). Artinya, Injil Lukas mencatat apa yang mulai dilakukan dan diajarkan oleh Yesus (“secara pribadi”) kepada orang banyak dan murid-murid. Sedangkan, Kisah Para Rasul mencatat apa yang selanjutnya dilakukan dan diajarkan oleh Yesus (kali ini “secara korporat”) kepada orang banyak dan murid-muridNya. Sebelum kematian dan kebangkitan-Nya, Yesus berkata bahwa adalah lebih baik jika Ia pergi pada Bapa (Yoh.16:7), sebab jika Ia tidak pergi, Roh Kudus atau Penolong itu tidak akan datang.

“Aku akan minta kepada Bapa, dan Ia akan memberikan kepadamu seorang Penolong yang lain, supaya Ia menyertai kamu selama-lamanya, yaitu Roh Kebenaran. Dunia tidak dapat menerima Dia, sebab dunia tidak melihat Dia dan tidak mengenal Dia. Tetapi kamu mengenal Dia, sebab Ia menyertai kamu dan akan diam di dalam kamu,” (Yoh. 14:16-17).
Ternyata, Roh Kudus adalah Penolong yang lain itu. Kata “lain” yang digunakan dalam bahasa Yunani di sini adalah kata yang memiliki arti “seorang pribadi yang lain tetapi mempunyai fungsi yang sama”. Jadi, setelah Yesus pergi, akan ada pelayanan yang lebih baik daripada sebelum kematian dan kebangkitan-Nya. Mengapa? Sebab sebelum kematian dan kebangkitanNya, “Yesus pribadi” dibatasi oleh tubuh manusiawi pra-kebangkitan itu sehingga Ia “hanya” melayani orang banyak dan murid-murid-Nya secara terbatas. “Yesus pribadi” sebagai manusia hanya dapat berada di suatu tempat tertentu dalam waktu tertentu. Namun setelah Yesus bangkit, Roh Kudus dicurahkan untuk membaptis orang percaya ke dalam tubuh Kristus, sehingga terbentuklah “Yesus korporat” (1 Kor. 12:13-14). “Yesus korporat” inilah yang akan melanjutkan apa yang “Yesus pribadi” dulu lakukan dan ajarkan.

Melalui Roh Kudus, Pekerjaan Pemuridan Dilanjutkan oleh “Yesus Korporat”
Selanjutnya, apa pekerjaan yang Roh Kudus lakukan sesudah kebangkitan? Seperti sebelum kebangkitan Yesus, Roh Kudus mengurapi “Yesus pribadi” untuk mendemonstrasikan kepada murid-murid bagaimana cara menjadi penjala manusia dengan berbuat baik, mengusir setan, menyembuhkan orang sakit, bernubuat, dan memberitakan Injil Kerajaan (Luk.4:18-19; Kis.10:38). Demikian pula, Roh Kudus selanjutnya mengurapi “Yesus korporat” untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan yang sama. Ini berarti, Roh Kudus mengurapi Yesus untuk melakukan pemuridan.

Maka, dalam Kisah Para Rasul, “Yesus korporat” atau Gereja (Ekklesia) melanjutkan proses pemuridan dengan pertolongan Roh Kudus. Inilah inti isi kitab Kisah Para Rasul. Setelah Yesus bangkit, Ia naik ke Surga lalu memberikan lima jawatan pelayanan kepada setiap orang sesuai dengan ukuran pemberian Kristus (Ef. 4:7-16). Melalui lima pelayanan inilah, “Yesus korporat” melanjutkan proses pemuridan. Oleh karena itu, sekarang proses pemuridan dilakukan oleh tubuh Kristus dengan melakukan lima pelayanan itu. Sekarang, Yesus melakukan lima pelayanan ini melalui tubuh-Nya. Peran “Yesus pribadi” kini dilakukan oleh “Yesus korporat” di bumi.
“Orang-orang yang menerima perkataannya itu memberi diri dibaptis dan pada hari itu jumlah mereka bertambah kira-kira tiga ribu jiwa. Mereka bertekun dalam pengajaran rasul-rasul dan dalam persekutuan. Dan mereka selalu berkumpul untuk memecahkan roti dan berdoa,” (Kis. 2:41-42).

Dalam seluruh kitab Kisah Para Rasul, “Yesus korporat” memuridkan dengan cara:
1. Memberikan visi apostolik – membangun manusia baru (Ekklesia);
2. Melakukan pelayanan profetik – berdoa secara profetik;
3. Melakukan pelayanan saling mengajar Firman Kerajaan (pengajaran rasul-rasul);
4. Melakukan pelayanan pastoral – saling bersekutu (memberi, memperhatikan);
5. Diutus untuk melakukan pelayanan penginjilan – Tuhan menambahkan jiwa-jiwa kepada tubuh Kristus setiap hari.
Hal-hal ini jugalah yang dilakukan oleh Paulus ketika ia memimpin tiap-tiap orang kepada kesempurnaan di dalam Kristus (Kol. 1:27-28).

Roh Kudus Memimpin Murid-Muridnya dalam Sekolah Kehidupan
Kini jelaslah bahwa setelah kebangkitan Yesus, peran Roh Kudus sangat penting dalam pemuridan. Roh Kudus adalah Penolong yang membuat kita sadar akan hadirat Kristus di dalam diri kita. Melalui Roh Kuduslah Kristus memuridkan kita supaya kita hidup sebagai pemagang-Nya tiap hari. Karena itulah, sebagai pemagang Yesus, kita harus dibaptis dengan Roh Kudus dan selalu dipenuhi oleh Roh Kudus. Dengan hidup dan berjalan dipimpin oleh Roh Kudus, kita sedang dimuridkan oleh Yesus dalam perjalanan hidup kita sehari-hari. Di sanalah Yesus mendidik kita untuk menjadi serupa dengan-Nya. Itulah sekolah kehidupan.
“Maksudku ialah: hiduplah oleh Roh, maka kamu tidak akan menuruti keinginan daging,” (Gal. 5:16).

Roh Kudus selalu memimpin kita agar mengikuti Dia dan tidak berjalan mengikuti keinginan daging. Yesus selalu berbicara dalam hati kita melalui Roh Kudus-Nya untuk memuridkan kita, sehingga akhirnya hidup kita menjadi serupa dengan Dia. Melalui Roh Kudus juga, Yesus mengajar kita bagaimana menjalani sekolah kehidupan secara terperinci. Roh Kudus akan membuat kita sadar akan respons-respons otomatis manusia lama kita, sekaligus menolong kita untuk mematikan respons-respons otomatis tersebut (Roma 8:13-14).
Saat kita membaca Alkitab, Roh Kudus menolong kita untuk melihat bahwa kita telah diciptakan serupa dan segambar dengan Yesus (2 Kor. 3:18). Bukan hanya itu, Roh Kudus juga menuntun kita agar kita menjadi saksi-Nya demi menggenapi Amanat Agung (Kis. 1:8; Mat. 28:19-20). Akhirnya, pelayanan Roh Kudus membuat kita bertumbuh menjadi dewasa dan mencapai kepenuhan Kristus serta melakukan apa yang menjadi perintah dan kehendak Bapa.

2020-04-22T14:34:23+07:00