Pertanda?

Mengawali tahun 2020, tepat pada tanggal 1 Januari, setelah diguyur hujan yang sangat lebat, sebagian besar wilayah kota Jakarta serta sebagian wilayah Tangerang, Serpong, dan Bekasi dilanda banjir.

Banyak orang tidak menduga dan mengantisipasi datangnya banjir pada awal tahun ini. Kerugian material terjadi dengan mendadak: barang-barang berharga termasuk kendaraan diterjang air berarus dan pemiliknya hanya bisa pasrah. Banyak kegiatan akhirnya dibatalkan karena kondisi banjir membuat akses jalan di sana-sini ditutup. Bahkan di beberapa lokasi, banyak keluarga perlu segera dievakuasi ke lokasi yang lebih aman. Kekecewaan dan kemarahan dilampiaskan ke berbagai pihak melalui media sosial, dan banyak di antaranya ditujukan ke pemimpin ibukota. Sebagian orang Kristen pun ikut dalam arus pelampiasan ini.

Kita semua tentu turut prihatin atas musibah yang menimpa keluarga-keluarga yang mengalami dampak langsung dari banjir kali ini. Namun, mari kita memaknainya melebihi “sekadar” kekecewaan dan kemarahan terhadap kegagalan seorang pemimpin atau pengurus kota.

Dalam sebuah percakapan dengan seorang sahabat, ia bertanya kepada saya mengapa awal tahun ini diwarnai dengan bencana dan musibah seperti ini? Apa artinya? Apakah banjir ini merupakan suatu pertanda bahwa tahun ini akan menjadi tahun yang tidak baik? Pertanyaan ini menggelitik pikiran dan iman saya. Sesaat, saya ikut larut dalam cara berpikir sahabat saya itu, bahwa bisa saja ini merupakan pertanda bahwa tahun ini menjadi tidak baik, dengan banyak musibah dan kesulitan yang akan terjadi di tahun 2020 ini. Pikiran ini membawa perasaan saya menjadi pesimis dan cemas.

Namun, sejurus kemudian Roh Kudus mengingatkan saya akan Firman Tuhan, bahwa Tuhan senantiasa merancangkan yang baik bagi kita, umat yang dikasihi-Nya. Rancangan-Nya adalah rancangan damai sejahtera. Apa pun peristiwa yang terjadi di awal tahun 2020, ini tidak menandakan bahwa Tuhan meninggalkan umat yang dikasihi-Nya. Justru ini seharusnya menjadi pembuktian iman kita bahwa Tuhan tetap berdaulat atas segala sesuatu.

Memahami situasi ini dalam perspektif iman, daripada kita mengecam atau melampiaskan kekecewaan dan kemarahan atas kesalahan dan kegagalan orang lain atau khawatir akan pertanda buruk, jauh lebih baik dan lebih bijak bagi kita untuk tetap bersyukur dan percaya atas penyertaan Tuhan. Bahkan, kita harus menyatakan damai sejahtera dan memberi kasih, pertolongan, serta penghiburan bagi mereka yang terdampak langsung oleh bencana banjir ini.

Banjir ini bukanlah sebuah pertanda buruk akan segala musibah yang akan terjadi di sepanjang tahun 2020; ini hanyalah sebuah kejadian yang Tuhan izinkan terjadi dan kesempatan bagi kita untuk menyalurkan kasih-Nya kepada sesama. Mari terus berteguh dalam iman atas kebenaran Firman yang Tuhan telah nyatakan, bahwa tahun 2020 ini tetap akan menjadi tahun kasih, penyertaan, dan kedaulatan Tuhan. Mari tetap berjalan dalam ucapan syukur, menikmati rancangan Tuhan yang terbaik dalam hidup kita, mengasihi Dia dengan segenap keberadaan kita dan siap menjadi saksi -Nya di hadapan semua orang.

Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan.” – Yeremia 29:11

2020-01-22T14:08:32+07:00