Tetapi hal-hal inilah yang kuperhatikan, oleh sebab itu aku akan berharap: Tak berkesudahan kasih setia TUHAN, tak habis-habisnya rahmat-Nya selalu baru tiap pagi; besar kesetiaan-Mu!
(Ratapan 3:21-23)
Pandemi Covid-19 yang melanda dunia telah mengubah banyak hal di dunia kerja. Cara-cara perusahaan memimpin karyawan, mengelola proses kerja, bisnis berinteraksi dengan pasar; semuanya mengalami banyak penyesuaian. Covid-19 menjungkirbalikkan paradigma lama dalam berbisnis, karena hal-hal yang sebelumnya kelihatan sulit atau bahkan mustahil dilakukan, kini ternyata bisa dan perlu dilakukan. Apa saja perubahan ini?
Pada tanggal 17-28 Maret 2020, perusahaan data pemasaran Snapcart melakukan survei daring (online) terhadap 2.000 pria dan wanita berumur 15-50 tahun di delapan kota besar di Indonesia (Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya, Medan, Palembang, Makassar, dan Manado). Menurut hasil survei itu, pandemi virus Corona baru telah mengubah gaya hidup, kebiasaan bekerja, dan cara berbisnis masyarakat Indonesia, khususnya masyarakat di perkotaan. Inilah satu per satu perubahan itu:
a. Social/physical distancing (pengaturan jarak fisik aman antarorang)
Kebijakan pengaturan jarak fisik aman antarorang demi mencegah penularan virus Corona jenis baru memaksa bisnis dan perusahaan untuk menata ulang berbagai proses keseharian. Bahkan, jika tidak benar-benar diperlukan, masyarakat diminta tetap tinggal di rumah dan tidak pergi ke mana-mana. Bagi Anda yang biasa menjalani hari dengan mobilitas tinggi, tentu kebijakan baru ini bisa cukup mengganggu, tetapi kita semua perlu mematuhinya demi kebaikan bersama. Di sisi lain, berbagai peluang bisnis bermunculan dan para pebisnis sigap menawarkan berbagai produk yang menarik minat serta menjawab kebutuhan mereka yang kini banyak berdiam di rumah saja.
b. Contact-free interactions (aktivitas berinteraksi tanpa sentuhan fisik)
Karena persentuhan dengan benda-benda yang sempat terpapar virus menimbulkan risiko penularan, kini muncullah gaya aktivitas dan interaksi tanpa sentuhan fisik. Selain gaya saling menyapa yang tidak lagi menggunakan cara bersalaman, kini berbagai bisnis juga perlu merancang ulang aktivitas serta berbagai peralatan kerja. Kantor-kantor atau pabrik serta toko-toko dan rumah makan harus menerapkan gaya aktivitas yang tanpa sentuhan fisik. Saat membuka pintu ruangan, kita tidak perlu memegang gagang pintu itu dengan tangan, tetapi pintu akan terbuka dan tertutup kembali dengan sensor otomatis. Saat masuk lift, kita tidak perlu menekan tombol lantai tertentu, tetapi ada staf yang melakukannya dengan memakai sarung tangan. Ini juga berlaku untuk banyak sekali hal lainnya sehari-hari. Orang menjadi semakin peka untuk tidak menyentuh berbagai barang atau benda umum, dan bisnis atau perusahaan perlu menjawab kebutuhan ini. Menariknya, salah satu jawaban atas kebutuhan ini ternyata sudah muncul. Ada perusahaan-perusahaan yang sudah memproduksi alat khusus untuk menyentuh benda-benda di tempat umum tanpa benda itu terkena tangan penggunanya sendiri. Tentu masih banyak peluang lainnya di balik tren ini, dan Anda dapat kreatif menemukannya sebagai inovasi bisnis.
c. Everything goes digital (cara digital untuk segala sesuatu)
Dengan segala perubahan saat ini, banyak proses kerja perlu diganti menjadi proses jarak jauh serta otomatis, melalui teknologi, digitalisasi, atau bahkan robot. Salah satu bentuknya ialah berbagai aplikasi digital yang memandu proses kerja dan komunikasi para pekerja yang sedang work from home di rumah masing-masing. Demikian pula, di berbagai tempat penjualan, pembayaran lebih diutamakan menggunakan cara digital, tidak lagi dengan uang tunai. Hal ini berarti peran teknologi informasi, termasuk aspek keamanannya, menjadi jauh lebih penting daripada masa sebelumnya. Bisnis dan perusahaan kini membutuhkan unit teknologi informasi yang andal untuk mendukung operasional dan infrastruktur perusahaan secara digital. Tidak tertutup pula kemungkinan tenaga kerja di bidang teknologi informasi membuat berbagai alat bantu teknologi yang menjadi solusi bagi banyak bisnis dan perusahaan.
d. Virtual experiences (pengalaman virtual)
Webinar, video conference, dan beragam bentuk pertemuan virtual lainnya kini menjadi tren, bahkan diprediksi akan berkembang lebih marak lagi selama beberapa dekade ke depan. Persiapan untuk memasuki tren ini lebih dari sekadar memiliki ruang pertemuan virtual dan perangkat lunaknya. Pebisnis dan pekerja mana pun kini harus belajar menguasai penggunaan segala perangkat virtual ini berikut aspek teknisnya dan keamanannya. Selain itu, perangkat atau benda-benda seperti e-flyer, kartu bisnis digital, video tutorial, dan interactive website akan menjadi kebutuhan sehari-hari bagi setiap bisnis dan perusahaan, karena telah menjadi lebih sulit untuk secara fisik menyerahkan materi atau data kepada orang lain. Namun, tren ini juga membuka peluang baru. Berbagai bentuk pengalaman virtual kini beredar dan menarik minat banyak pengguna. Bermacam-macam tur wisata virtual dan kelas pelatihan daring ialah contohnya. Dengan pengalaman virtual seperti ini, bisnis dan perusahaan lebih mudah menjangkau segala lokasi.
e. Health/safety is number one (keamanan dan kesehatan sebagai yang terpenting)
Fokus dan prioritas utama terhadap kemanan dan kesehatan ialah tren berikutnya. Setiap orang kini harus hidup lebih sehat, bersih, dan teratur. Tempat kerja harus ditata ulang dan prosedur kerja harus menerapkan tata cara yang baru agar tidak mengundang atau menyebarkan penyakit. Kita akan terbiasa melihat orang-orang setiap hari memakai master, menggunakan sanitizer, dan berbagai perangkat pelindung kerja serta alat-alat canggih untuk mendeteksi kondisi kesehatan manusia. Semua ini tidak terjadi sebelum pandemi, dan kini telah memunculkan budaya yang baru. Selain mengikutinya, bisnis dan perusahaan bisa menangkap peluang yang bagus dalam menyediakan berbagai solusi keamanan dan kesehatan dalam tren ini.
f. Remote working/work from home (bekerja dari rumah atau dari jarak jauh)
Paradigma lama berkata bahwa bekerja dari jarak jauh tidak akan efektif, karena minimnya pemantauan dan komunikasi. Namun, pandemi Covid-19 memaksa banyak pelaku bisnis dan perusahaan untuk menerapkan kebijakan ini. Remote working atau “work from home” telah menjadi pola kerja selama berbulan bulan dan kini mulai terbukti bahwa dari jarak jauh pun, pebisnis dan pekerja pun dapat tetap efisien, efektif, dan ekonomis. Kondisi kerja seperti ini bahkan menjadi benchmark pola kerja generasi milenial dan generasi-Z. Tren bekerja dari jarak jauh akan terus berkembang di seluruh dunia dan mendorong peningkatan efektivitas, produktivitas, dan efisiensi, serta menghemat penggunaan sumber energi.
g. Work-life balance (keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi)
Dalam kaitannya dengan tren bekerja dari jarak jauh, kini muncul suatu kebutuhan di kalangan pelaku bisnis, karyawan perusahaan, maupun pekerja professional untuk tidak lagi diperbudak oleh kemacetan serta jam kerja panjang yang menghabiskan sebagian besar waktu mereka. Kini, di seluruh dunia terciptalah suatu keseimbangan baru antara bekerja, mengurus keluarga, dan menikmati kesenangan pribadi. Keseimbangan ini menimbulkan kebahagiaan baru, dan keseimbangan inilah yang akan dipertahankan meski pandemi usai kelak. Bisnis dan perusahaan di masa depan perlu cerdas menerapkan gaya kerja yang memungkinkan keseimbangan ini bagi semua orang.
Menghadapi setiap perubahan yang telah mulai terjadi ini, pebisnis dan perusahaan pun harus menangkap peluangnya dan menaklukkan tantangannya. Semakin cepat Anda mulai melakukannya, semakin siap pula Anda berkompetisi di era new normal ini. Pekerjaan besar ini perlu Anda lakukan dalam bentuk perubahan:
- gaya kepemimpinan,
- gaya manajemen,
- model bisnis,
- kebijakan pengelolaan sumber daya manusia,
- strategi pemasaran dan penjualan,
- infrastruktur teknologi informasi, serta
- budaya kerja dan bisnis.
Dunia sedang berubah, maka kita pun perlu berubah, tetapi kita dapat selalu mengandalkan Dia yang tidak pernah berubah dalam mengasihi dan menyertai kita. Rahmat Tuhan berupa pimpinan hikmat-Nya selalu cukup tersedia setiap pagi untuk kita semua menghadapi dan menaklukkan berbagai tantangan ini. Selamat bertransformasi!