Kita tidak akan gagal jika kita tidak pernah menyerah. Kunci keberhasilan dari orang-orang yang sukses adalah mereka tidak menyerah ketika orang-orang lain telah menyerah. Menghadapi tantangan, persaingan dan perjuangan merupakan hal yang lazim dalam kehidupan kita, dibutuhkan tekad dan semangat yang kuat untuk tetap gigih dan berhasil. Itu semua terletak pada sikap dan keputusan kita.
Menyerah berarti hanya mengakui kelemahan diri sendiri, tanpa mengakui bahwa Tuhan penuh kuasa dan sanggub menolong kita. Mudah bosan atau terpengaruh merupakan tanda kita belum menemukan jati diri kita. Sebaliknya, pantang menyerah ialah tekad dan kemampuan untuk terus memberdayakan seluruh potensi dan kekuatan yang ada demi mencapai tujuan. Perihal pantang menyerah ini, pidato tersingkat dari Winston Churchill yang sangat legendaris berbunyi, “Never, never, never, never give up”. Jangan pernah menyerah; dan pidato ini telah membuat Inggris berhasil mempertahankan negaranya dari serangan musuh, sehingga akhirnya tentara sekutu menang dalam Perang Dunia II. Pantang menyerah berarti tetap konsisten dan gigih dalam usaha dan perjuangan untuk meraih harapan dan cita-cita.
Memahami arti the power of persistence
Kekuatan untuk bertahan dan tetap teguh dalam mencapai suatu tujuan; inilah yang dimaksud dengan kekuatan pantang menyerah. Bersikap tahan uji dan pantang menyerah. Kemampuan untuk setia dan konsisten meskipun dalam tekanan. Suatu tekad untuk tidak berhenti atau menyimpang dari tujuan. Sikap mental yang penuh ketabahan dan kegigihan serta fokus dan terus teguh pada sasaran.
Mengapa kita harus bersikap pantang menyerah?
Pantang menyerah mengalahkan rasa putus asa, menajamkan keahlian, dan membawa buah keberhasilan. Kesuksesan mendatangi orang yang pantang menyerah dan banyak peluang diraih melalui pantang menyerah. Demikian juga, banyak halangan hanya dapat diatasi dengan pantang menyerah.
Apa akibatnya jika kita mudah menyerah?
Jika kita mudah menyerah, kita akan cenderung gagal mencapai tujuan. Bahkan, kita akan kalah dalam persaingan, karena kita tidak pernah terasah menjadi ahli (expert) dan pada akhirnya kita selalu kehilangan peluang. Mudah menyerah membuat kita tidak bisa mengembangkan potensi yang kita miliki sehingga kita kehilangan rasa percaya diri.
Penghalang munculnya the power of persistence
Penghalang dari munculnya dan berkembangnya kualitas pantang menyerah adalah ragu-ragu, mudah bosan, sikap pesimis, tidak fokus, tidak sesuai minat/potensi yang dimiliki, gampang terpengaruh, tidak memiliki tekad kuat, hanya ikut-ikutan, kehilangan motivasi dan tidak dapat melihat manfaat di balik usaha yang dilakukan.
Cara membangun kualitas pantang menyerah
- Fokus pada tujuan
Bagaikan mercusuar yang tampak di tengah kegelapan malam dan memberikan petunjuk kemana kapal akan berlabuh, demikianlah fokus menolong kita bergerak menuju tujuan. Fokus menuntun kita untuk tetap bergerak menuju tujuan itu tanpa menyimpang atau tersesat. Tetap berfokus pada tujuan menolong kita untuk tidak menyerah.
- Setia pada proses
Segala sesuatu perlu proses, tidak ada yang instan. Setia dan menikmati seluruh proses dalam pencapaian tujuan adalah bagian dari pantang menyerah. Proses tidak selalu berlangsung mulus. Kita bisa saja mengalami jatuh bangun, dan mungkin jatuh lagi lalu bangun lagi. Dalam proses, diperlukan motivasi dan inspirasi baru setiap waktu sehingga kita tidak menjadi bosan berjuang lalu menyerah. Ketika kita setia pada proses, kita akan menjadi orang-orang yang pantang menyerah.
- Mengelola kekuatan dan meminimalkan kelemahan.
Setiap orang memiliki kekuatan dan kelemahannya masing-masing. Karena itu, kita perlu mengenalinya, menerimanya, kemudian mengelola kekuatan maupun kelemahan kita sehingga hidup kita menjadi maksimal.
Words of Wisdom
“Dan bukan hanya itu saja. Kita malah bermegah juga dalam kesengsaraan kita, karena kita tahu, bahwa kesengsaraan itu menimbulkan ketekunan dan ketekunan menimbulkan tahan uji dan tahan uji menimbulkan pengharapan. Dan pengharapan tidak mengecewakan, karena kasih Allah telah dicurahkan di dalam hati kita oleh Roh Kudus yang telah dikaruniakan kepada kita.” Roma 5:3-4