“ABRAHAM BAPAMU….”
“Abraham bapamu bersukacita bahwa ia akan melihat hari-Ku dan ia telah melihatnya dan ia bersukacita,"(Yoh 8:56).
“Setiap kali aku membaca kalimat itu, seakan-akan aku mendengar gema tawa kebapaan Abraham melintasi abad-abad! Tetapi siapakah yang mengucapkan kalimat itu? ‘Hari’ siapakah yang dinanti-nantikan oleh bapa Abraham? Sang Pembicara ialah Yesus dari Nazaret, seorang keturunan Abraham yang lahir 1.900 tahun setelah zaman Abraham. Orang-orang Yahudi yang sama sekali tak percaya, dan yang terkejut mendengar pernyataan Yesus yang begitu sungguh-sungguh tidak setuju dan mengatakan, "Umur-Mu belum sampai lima puluh tahun dan Engkau telah melihat Abraham?"(ayat 57).
Jawaban Yesus yang kedua lebih berani lagi dan membuat mereka benar-benar lupa daratan, "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya sebelum Abraham jadi, Aku telah ada!"(Ayat 58). Aku Ada adalah nama lain untuk Yahweh dalam bahasa Yahudi! Orang-orang Yahudi yang seperti disambar petir itu langsung memungut batu-batu untuk melempari Dia, (Don Richardson, Kerinduan akan Allah yang sejati, hal. 218, penerbit:Yayasan Kalam Hidup, Bandung).