//Saya atau KRISTUS yang Hidup

Saya atau KRISTUS yang Hidup

Apakah Anda pernah dan sedang mengalami keadaan seperti di atas? Apakah kehidupan yang kita miliki adalah benar-benar kehidupan baru yang berkelimpahan dan berkemenangan? Saya yakin bahwa pengalaman tersebut di atas pasti pernah dialami oleh setiap orang Kristen. Apakah pengalaman itu membuktikan bahwa kehidupan baru yang kita peroleh di dalam Kristus bukanlah kehidupan yang unggul? Bukankah firman Tuhan tidak pernah berbohong. Alkitab berkata tentang orang-orang yang telah lahir baru, bahwa, “sebab semua yang lahir dari Allah, mengalahkan dunia. Dan inilah kemenangan yang mengalahkan dunia: iman kita. Siapakah yang mengalahkan dunia, selain dari pada dia yang percaya, bahwa Yesus adalah Anak Allah?” (1 Yohanes 5:4-5).
Jika kehidupan baru kita adalah kehidupan yang sanggup mengalahkan dunia dengan segala dosa dan persoalan-persoalannya, mengapa pengalaman kita memberi fakta yang berbeda, bahkan berkebalikan? Apakah yang salah dari cara hidup kita? Memang ada 3 macam orang bila dikaitkan dengan cara hidupnya:
1.Orang yang mengandalkan kekuatan sendiri.
“Saya yang hidup.” Orang ini termasuk orang yang belum lahir baru, atau orang yang belum mengerti bagaimana menghidupi kehidupannya yang baru. Ini adalah cara hidup yang keliru dan sangat berbahaya.
2.Orang yang mengandalkan Tuhan sebagai kekuatannya.
“Kristus yang hidup di dalam saya.” Inilah orang Kristen yang wajar. Inilah orang yang pasti akan mengalami kehidupan yang berkelimpahan dan berkemenangan.
3.Orang yang mengandalkan sesuatu (kekuatan) dari Tuhan.
“Saya yang hidup, Kristus menolong saya.” Kebanyakan orang Kristen mempercayai bahwa inilah cara hidup yang wajar. Padahal ini juga adalah cara hidup yang keliru dan berbahaya.
Jadi, penyebab mengapa banyak orang Kristen yang tidak mengalami janji kelimpahan dan kemenangan seperti yang Alkitab katakan, adalah karena mereka masih hidup dalam cara hidup jenis yang pertama. Tetapi, yang lebih parah lagi adalah orang yang hidup dalam cara hidup jenis ketiga. Mereka merasa telah memiliki cara hidup yang benar, tetapi sebenarnya tidak. Tulisan ini ditulis dari pengalaman-pengalaman kegagalan dalam hidup, untuk dapat memberi pencerahan tentang apakah hidup baru itu. Dengan menerapkan isi tulisan ini, kami percaya Anda dapat beralih dari cara hidup yang keliru kepada cara hidup yang benar.
2019-10-04T10:16:31+07:00