Hati Adalah Tempat Tuhan
Hati Daud adalah tempat tinggal Tuhan, yang diijinkan Daud secara sadar. Daud hatinya melekat (bersatu hati) dengan Tuhan. Mazmur 91:14-16 “Sungguh hatinya melekat kepada-Ku, maka Aku akan meluputkannya, Aku akan membentenginya, sebab ia mengenal nama-Ku. Bila ia berseru kepada-Ku, Aku akan menjawab, Aku akan menyertai dia dalam kesesakan, Aku akan meluputkannya dan memuliakannya. Dengan panjang umur akan Kukenyangkan dia, dan akan Kuperlihatkan kepadanya keselamatan dari pada-Ku.”
Manfaat Bersatu Hati Dengan Tuhan
Banyak sekali manfaatnya. perlindunganNya, penjagaanNya, pertolonganNya, penyertaanNya, kemurahanNya, kebaikan, keselamatan dari Tuhan. Pasti diberikan Tuhan pada kita yang mau bersatu hati denganNya.
Bagaimana Cara Bersatu Hati Dengan Tuhan?
Imajinasi kita adalah hati kita. Kata ‘akal budi’ (dianoia) pada Ibrani 8:10 dan Ibrani 10:16 artinya pikiran imajinatif, tempat Tuhan meletakkan Firman (diriNya).
Berarti, kalau kita menguduskan imajinasi kita, maka Tuhan senang tinggal bersatu dengan kita dipikiran kita.
Pikirkan semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji, pikirkanlah semua itu. (Filipi 4:8).
Hati adalah Sumber Kehidupan
Barangsiapa percaya kepadaKu, seperti yang dikatakan oleh kitab suci: “dari dalam hatinya akan mengalir aliran-aliran air hidup.” (Yohanes 7:38). Firman di atas telah saya alami setiap hati. Rasanya ada kesegaran, kekuatan, hikmat yang selalu baru setiap saat saya membutuhkannya. Anda pasti bisa mengalaminya juga. Ayo kita minta Roh Kudus agar terus mengalirkan sukacita dan kuasaNya atas kehidupan kita. Kita pasti bisa merasakan kehadiranNya, kedekatan denganNya. Tuhan itu nyata, tidak seperti ‘sugesti’, bukan perasaan semata, tetapi ada ‘iman’ yang hidup. Bahwa Tuhan itu ada di hati kita.
One In Dianoia
Kalimat itu ada di BB profile saya. Banyak orang menanyakan apa artinya. Begini artinya: ‘Bersatu dengan Tuhan dipikiran imajinatifku”. Saya percaya, Tuhan ikut terlibat dalam semua aspek hidup saya. Dia dapat saya rasakan. Sangat alamiah. Tidak selalu supranatural. Seringkali Dia memberi petunjuk dipikiran, dikemauan. Dengan sederhana saya segera tahu, bahwa itu Tuhan yang berbicara. Kadang lewat istri saya. Bahkan lewat apa saja, Dia mengajarkan banyak hal dalam pekerjaan saya. Itu sungguh-sungguh terjadi. Sangat nyata keterlibatan Tuhan dalam hidup saya.
Mari kita percaya, bahwa hati kita adalah tempat kediaman Allah. Sehingga kita bisa bersatu hati dengan kehendak Allah. Saya dan keluarga, beserta sahabat-sahabat rohani telah mengalaminya.
Bagaimana dengan Anda? (DR Jakoep Ezra )
