///Semuanya telah Tersedia

Semuanya telah Tersedia

Dalam berbagai kesempatan, saya mendengar kisah pengalaman beberapa teman yang dinyatakan positif terkena Covid-19 dan akhirnya sembuh.  Semua kisah itu selalu diawali dengan ketidaksadaran dan bahkan penolakan terhadap kenyataan diri mereka positif terjangkit Covid-19. Memang, di kalangan masyarakat saat ini, berita orang yang positif Covid-19 masih menjadi perhatian banyak orang, karena sesuai protokol, akan dilakukan langkah-langkah untuk penelusuran kontak erat dan pemeriksaan lanjutan atas orang-orang yang termasuk kontak erat dengan setiap pasien Covid-19 itu.

 

Di sisi lain, banyak kisah pengalaman teman-teman itu menyebutkan bahwa di tengah-tengah masa isolasi atau penyembuhan mereka, justru mereka menerima banyak perhatian dan kasih. Banyak teman lain, saudara, dan handai taulan mereka yang proaktif memberikan perhatian dan kasih yang nyata dalam bentuk obat-obatan, vitamin, makanan, dan buah-buahan. Nyaris semua kebutuhan mereka terpenuhi dan tersedia karena pemberian orang-orang di sekitar mereka ini, sehingga mereka tidak perlu khawatir dan bisa berfokus pada proses kesembuhan mereka. Pada akhirnya, kasih dari sesama inilah salah satu hal utama yang membuat mereka penuh harapan dan sukacita, yang mendorong proses kesembuhan mereka hingga berjalan baik dan cepat.

 

Ya! Dari kisah teman-teman ini, saya jadi belajar bahwa sesungguhnya kasih dan penerimaan itu menyembuhkan. Ini bukan hanya berarti sembuh dari penyakit, tetapi juga sembuh dari kepahitan, kemarahan, kebencian, dan berbagai kebiasaan dosa. Teman-teman yang sembuh dari Covid-19 bisa merasakan bahwa segala yang mereka butuhkan telah tersedia karena kasih dan perhatian dari orang-orang yang mencintai mereka, dan itu menyembuhkan mereka; maka demikian pula, saya percaya sesuai dengan kebenaran Firman Tuhan, bahwa keyakinan akan kasih Allah yang telah menyediakan segala kebutuhan kita setiap saat akan menyembuhkan kita.

 

Allah kita jauh lebih besar daripada orang-orang di sekeliling kita dalam kasih-Nya. Dia tidak hanya hadir bagi mereka yang sedang sakit atau berduka, tetapi juga hadir bagi setiap anak-Nya dalam setiap situasi. Dia bukan hanya menyediakan makanan, vitamin, obat, seperti yang dilakukan banyak orang bagi teman-teman yang terkena Covid-19, tetapi bahkan telah menyediakan setiap kebutuhan kita saat ini sampai selamanya. Hal ini sering kali tidak kita sadari karena kita melihatnya sebagai sesuatu yang memang sudah sewajarnya atau seharusnya ada. Alhasil, kita lupa akan kasih dan penyediaan-Nya dalam hidup kita.

 

Saya sendiri kembali diajar untuk bersyukur melalui kisah yang disampaikan teman-teman penyintas Covid-19. Sesungguhnya kita memiliki Jehova Jireh, Allah Sang Maha Penyedia. Perlukah kita ragu dan takut tentang apa yang kita butuhkan? Bukankah sebaliknya, sudah seharusnya kita percaya bahwa Tuhan telah menyediakan semuanya itu? Mari bersyukur dan bersukacita dalam iman percaya ini, bahkan memberi diri untuk dipakai Tuhan menjadi saluran berkat bagi orang lain untuk menyatakan kasih Allah bagi mereka, sehingga makin banyak orang mengalami kesembuhan dalam hidupnya melalui pekerjaan dan panggilan Allah bagi kita masing-masing.

 

Allahku akan memenuhi segala keperluanmu menurut kekayaan dan kemuliaan-Nya dalam Kristus Yesus.” – Filipi 4:19

2021-02-24T08:35:29+07:00