“Seorang kawan memukul dengan maksud baik, tetapi seorang lawan mencium secara berlimpah-limpah.”
Amsal 27:6
Renungan:
Bicara terus terang atau blak-blakan tentang kebenaran dengan seseorang mungkin tidak akan menyenangkan hati, karena respon yang akan diterima oleh orang tersebut mungkin berbeda-beda. Tapi kadang kala kita harus melukai orang lain untuk dapat menyembuhkan mereka. Seberapa banyak orang yang cenderung berpura-pura ramah, tetapi sesungguhnya kita sedang menjatuhkan orang lain? Amsal di atas mengingatkan untuk kita harus menjadi teman sejati bagi sahabat kita dengan berbicara terus terang untuk kepentingan terbaik mereka, bukan menjadi lawannya, seperti yang Galatia 6:10 katakan,” Karena itu, selama masih ada kesempatan bagi kita, marilah kita berbuat baik kepada semua orang, tetapi terutama kepada kawan-kawan kita seiman.”
Refleksi:
1.Apakah saya selalu berterus terang untuk kebaikan orang lain?
2.Kapan saya harus berterus terang bukan berpura-pura ramah dengan sahabat saya?
3.Apakah saya benar-benar peduli dengan kepentingan orang lain?
Repetisi:
Saat kita harus berterus terang dengan perkataan kita, pikirkanlah bahwa kita sedang melakukan yang terbaik bagi orang tersebut.