//Seri Iman : Paulus – Manusia Baru, Tugas Baru

Seri Iman : Paulus – Manusia Baru, Tugas Baru

Dalam edisi sebelumnya, kita melihat Saulus dalam perjalanannya menuju Damsyik untuk menangkap orang-orang penganut Jalan Tuhan yang ada di sana dan membawa mereka ke Yerusalem untuk dihukum bertemu secara pribadi dengan Tuhan. Pertemuannya itu menyebabkan mata Saulus buta dan mengubah dia menjadi manusia baru, Paulus. Kemudian, Tuhan berkata kepadanya, “Bangkitlah dan pergilah ke Damsyik. Di sana akan diberitahukan kepadamu segala sesuatu yang ditugaskan kepadamu,” (Kis. 22:10). Tugas baru telah menanti Paulus, sang manusia baru. Inilah yang akan kita amati dalam edisi kali ini.

 

Ananias, salah seorang murid Tuhan yang ada di Damsyik, sangat mungkin saat itu sedang ketakutan mendengar kabar tentang misi teror Saulus yang sedang menuju Damsyik. Dia belum mengetahui bahwa misi tersebut sudah dibelokkan oleh Tuhan menjadi misi Tuhan, sehingga jujur menceritakan hal yang dia takuti kepada Tuhan, “Jawab Ananias: ‘Tuhan, dari banyak orang telah kudengar tentang orang itu, betapa banyaknya kejahatan yang dilakukannya terhadap orang-orang kudus-Mu di Yerusalem. Dan ia datang ke mari dengan kuasa penuh dari imam-imam kepala untuk menangkap semua orang yang memanggil nama-Mu,” (Kis. 9:13-14). Ananias inilah yang dipakai Tuhan untuk menjadi bapa rohani pertama bagi Paulus. Meski ada ketakutan, ketika Firman Tuhan datang kepada Ananias, dia menjawab, “Ini aku, Tuhan!” (Kis. 9:10). Kebersediaan Ananias atas tugas pemuridan yang diberikan Tuhan kepadanya menghasilkan Paulus yang baru.

 

Ananias mengungkapkan pergumulan hatinya kepada Tuhan. Tuhan tentu tahu tentang ancaman kematian dari Paulus terhadap orang-orang percaya, tetapi Ananias tidak tahu bahwa Tuhan telah membutakan mata Paulus dan hati Paulus telah tunduk kepada Tuhan. Dalam ketakutannya, Ananias memberitahu Tuhan bahwa Paulus adalah seorang yang jahat karena menangkap dan membunuh para pengikut Kristus, sehingga jika Ananias pergi bertemu Paulus, bukankah dia justru menyerahkan diri kepada Paulus untuk disiksa dan dibunuh? Untunglah, Tuhan tidak marah pada Ananias. Tuhan justru menjelaskan tentang misi dan tugas baru Paulus setelah dia bertemu dengan Tuhan, “Tetapi firman Tuhan kepadanya: ‘Pergilah, sebab orang ini adalah alat pilihan bagi-Ku untuk memberitakan nama-Ku kepada bangsa-bangsa lain serta raja-raja dan orang-orang Israel. Aku sendiri akan menunjukkan kepadanya, betapa banyak penderitaan yang harus ia tanggung oleh karena nama-Ku,” (Kis. 9:15-16). Artinya, Tuhan menjamin kehidupan Ananias, dan Ananias taat.

 

Kita tidak akan pernah mengenal Paulus sang rasul besar dalam 14 kitab Perjanjian Baru jika Ananias tidak taat terhadap tugas dari Tuhan. “Lalu pergilah Ananias ke situ dan masuk ke rumah itu. Ia menumpangkan tangannya ke atas Saulus, katanya: ‘Saulus, saudaraku, Tuhan Yesus, yang telah menampakkan diri kepadamu di jalan yang engkau lalui, telah menyuruh aku kepadamu, supaya engkau dapat melihat lagi dan penuh dengan Roh Kudus,” (Kis. 9:17).

 

Melalui pelayanan Ananias sesuai tugas dari Tugan, Paulus menerima mukjizat kesembuhan; matanya dapat melihat kembali. Bahkan bukan hanya itu, Paulus juga memberi diri dibaptis oleh Ananias. Kemudian, Ananias melayani Paulus dengan menggembalakannya dan bernubuat atasnya, “Lalu katanya: Allah nenek moyang kita telah menetapkan engkau untuk mengetahui kehendak-Nya, untuk melihat Yang Benar dan untuk mendengar suara yang keluar dari mulut-Nya. Sebab engkau harus menjadi saksi-Nya terhadap semua orang tentang apa yang kaulihat dan yang kaudengar.” (Kis. 22:14-15). Sebagai manusia baru, inilah tugas baru Paulus. Dia akan menjadi saksi bagi Yesus, membawa terang Tuhan kepada bangsa-bangsa supaya banyak orang juga menerima anugerah keselamatan dari Tuhan.

 

Ketaatan Ananias akan perintah Tuhan menjadi teladan bagi Paulus sebagai manusia yang telah diubahkan menjadi baru. Dia tidak membuang-buang waktu dan kesempatan yang dimiliki untuk melaksanakan tugas barunya. Paulus segera bersaksi tentang Tuhan Yesus ke mana saja. Lukas menuliskannya, “Ketika itu juga ia memberitakan Yesus di rumah-rumah ibadat, dan mengatakan bahwa Yesus adalah Anak Allah,” (Kis. 9:20). Paulus taat melakukan tugas yang Tuhan telah perintahkan kepadanya, dan kita dapat melihat buah-buah ketaatan Paulus hingga hari ini.

2023-05-24T15:18:28+07:00