//Setia melakukan pekerjaanNya

Setia melakukan pekerjaanNya

Image“Dengan adanya Touching People’s Hearts,  saya dan rekan-rekan di komsel bisa merasakan keintiman dengan Bapa dan melakukan pekerjaanNya. Pada 9 Juni 2006, kami mengadakan kunjungan ke Rumah Sakit, untuk mendoakan 4 orang sakit yang belum percaya Tuhan. Saat itu, mereka mau mengambil keputusan untuk menerima Tuhan Yesus sebagai Juruselamat pribadi mereka. Ini merupakan anugerah terbesar yang pernah kami lakukan dalam pelayanan pertama kami di rumah sakit. Kami antusias untuk intim dan melakukan pekerjaan Bapa,” (Hendy, NAM 4).

Image“Melalui perenungan bahan Touching People’s Hearts (TPH) dengan mempraktekkannya setiap hari, Allah selalu memberikan hati untuk saya bisa melayani orang lain. Di tempat saya bekerja ada seorang pegawai baru. Awalnya saya selalu berdoa kepada Tuhan agar dapat mengirimkan seorang pegawai baru yang seiman tetapi Tuhan mengirimkannya bukan yang seiman. Namun disinilah saya bisa melayani mereka. Setiap masalah yang dihadapi teman saya ini, tidak berhentinya saya selalu terus mendoakannya bahkan sampai meneteskan air mata. Kemudian saya ajak dia secara pribadi untuk menerima Tuhan Yesus dan dia mau menerima Tuhan Yesus sebagai Tuhan dalam hidupnya dan akhirnya dia bisa berkomsel. Saya bisa menjadi berkat dengan belajar untuk mendengar setiap masalah orang lain.” (Helena, D’Best Fatmawati)

Image“Saya bersyukur dengan adanya Touching People’s Hearts membuat saya lebih mengerti pekerjaan Bapa yaitu: menjangkau jiwa-jiwa. Di hati saya selalu timbul kerinduan untuk membawa jiwa-jiwa, kalau saya mendengar ada teman, saudara, orang lain yang menghadapi masalah dalam rumah tangga atau hidup mereka, pasti orang-orang tersebut akan saya hubungi melalui telpon atau mengunjungi rumahnya. Saya mendengarkan masalah, kesusahan, tekananan yang mereka sedang alami. Pada akhirnya saya berkata setiap masalah pasti ada jalan keluarnya yaitu dengan mengenal Yesus Kristus secara pribadi saya mengajak mereka keibadah dan komsel dan tak lupa mendorong mereka untuk ikut SPK.” (Indra Lamuda, Umum I STIENUS)

Image“Selama satu setengah tahun saya menjadi PKS, saya mengalami yang namanya komsel saya MPP (Mati Pelan-Pelan). Saya frustasi dan hampir menyerah melihat anak-anak komsel menghilang satu persatu, sampai akhirnya hanya tinggal 4 orang. Saat itu saya tidak tahu apa yang harus saya lakukan selain berdoa dan tetap setia. Melalui setiap saat teduh Touching People’s Hearts yang saya lakukan, saya mulai mengerti pekerjaan Bapa. Bukan saya yang harus menunggu jiwa datang, tetapi saya yang harus pergi kepada mereka. Akhirnya kami mulai pergi mengunjungi jiwa, tempat komsel kami pindah ke rumah salah seorang yang sedang kami layani. Dalam waktu singkat anggota komsel kami bertambah hingga 13 orang yang datang setiap minggunya. Komsel kami telah bermultiplikasi dan kami mulai haus akan jiwa dan semakih lebih lagi melakukan kunjungan-kunjungan.” (Rendy, Youth Gading)

2019-09-28T14:15:34+07:00