SOLA FIDE

Dengan mempelajari surat Galatia, kita sebagai murid Kristus dapat diperlengkapi untuk menghadapi tantangan-tantangan di zaman sekarang dari ajaran-ajaran legalistik yang dipengaruhi oleh agama-agama legalistik. Hari-hari ini, sebagian orang Kristen percaya bahwa pembenaran tidaklah cukup hanya karena iman kepada Yesus Kristus, tetapi perlu ditambah dengan ritual-ritual yang “ke-Yahudi-an”, seperti berdoa dengan menggunakan tallit (kerudung/tutup kepala Yahudi), mengikuti penanggalan hari-hari raya Yahudi, tidak boleh menyebut kata “Allah” tetapi harus “Elohim”, harus menyebut “Yeshua Hamasiah” dan tidak boleh memakai kata ”Yesus Kristus”, atau menganggap hadirat Tuhan lebih dahsyat dialami bila dalam ibadah para pemimpin memakai baju imam dan berlutut menghadap kepada replika Tabut Perjanjian. Ada pula yang menganggap minyak urapan yang berasal dari “tanah suci” (Israel) lebih mujarab untuk dipakai dalam pelayanan kesembuhan ilahi dari pada minyak urapan yang dibeli di Indonesia. Bahkan, ada pula yang meramu bahan “minyak urapan” dari elemen-elemen minyak urapan di Perjanjian Lama untuk menjadi “elemen sakti” untuk mendapatkan perkenanan dan pembenaran dari Tuhan. Saya pernah mendengar tentang orang Kristen yang percaya bahwa baptisan air yang lebih sah adalah baptisan di Sungai Yordan, dibandingkan dengan baptisan yang dilakukan di tempat lain, sehingga orang Kristen yang telah dibaptis pun berbondong-bondong dibaptis ulang di Sungai Yordan waktu mengunjungi negara Israel. Semua ini baik dan boleh saja dilakukan, tetapi sama sekali bukan merupakan prasyarat pembenaran kita sebagai orang percaya.

Hal-hal di atas adalah pengaruh ajaran-ajaran legalistik yang berasal dari roh legalistik yang sama dengan yang ada di jemaat Galatia. Di samping mengawasi diri sendiri, kita juga perlu mengajar orang-orang yang kita muridkan bahwa kita bukan dibenarkan karena mentaati peraturan/hukum tertentu, tetapi hanya oleh iman kepada Yesus Kristus.

Surat Galatia membantu kita mengerti bagaimana menolak ajaran-ajaran legalistik tersebut sehingga kita tidak terjebak dalam perbuatan-perbuatan daging, melainkan dapat berjalan dalam roh dan menghasilkan buah roh. Isinya menunjukkan dengan jelas bahwa kita tidak boleh menganggap remeh ajaran legalistik yang sangat berbahaya ini. Melalui setiap bagian dalam surat Galatia, ajaran-ajaran yang legalistik ini dapat disingkapkan dan ditangkal:

ISI SURAT GALATIA

Penjelasan pribadi: Paulus adalah pemberita tentang pembenaran (Gal. 1:1-2:21)
a.Teguran Rasul (Gal. 1:1-9)
b.Rasul yang menerima pewahyuan tentang injil (Gal. 1:10-2:10)
c.Keyakinan sebagai rasul (Gal. 2:11-21)

Penjelasan doktrin: prinsip-prinsip pembenaran (Gal. 3:1-4:31)
a.Pengalaman orang-orang Galatia (Gal. 3:1-5)
b.Berkat dari Abraham (Gal. 3:6-9)
c.Kutuk hukum Taurat (Gal. 3:10-14)
d.Janji dari perjanjian dengan Abraham (Gal. 3:15-18)
e. Tujuan hukum Taurat (Gal. 3:19-29)
f. Keanakan (sonship) orang-orang percaya (Gal. 4:1-7)
g. Kesia-siaan ritual yg lama (Gal. 4:8-20)
h.Ilustrasi dari kitab suci (Gal. 4:21-31)

Penjelasan praktis: hak-hak istimewa dari pembenaran (Gal. 5:1-6:18)
a.Merdeka dari ritual yang lama (Gal. 5:1-6)
b.Merdeka dari orang-orang yang legalistik (Gal. 5:7-12)
c.Merdeka dalam Roh (Gal. 5:13-26)
d.Merdeka dalam melayani dan menabur dalam Roh (Gal. 6:1-10)
e.Kesimpulan (Gal. 6:11-18)

2020-04-22T14:44:01+07:00