///Tagihan yang mahal

Tagihan yang mahal

Bulan lalu, kami dikejutkan kembali oleh tagihan air PAM yang melonjak menjadi sangat mahal, padahal bulan sebelumnya tagihan itu sudah lebih mahal daripada biasanya. Saya menduga ada kebocoran di jalur pipa antara sumber PAM dengan ground tank (penampungan air) dalam rumah kami. Namun karena kesulitan untuk mencari ahli pipa dan kami kurang serius mencarinya, akhirnya kami membiarkan hal ini. Kami mencoba mengatasinya sendiri dengan melakukan buka-tutup kran sumber PAM. Ternyata, usaha kami itu tidak terlalu berhasil, dan tagihan bulan ini kembali melonjak naik dan mahal.

Hal ini membuat kami menjadi lebih serius mencari bantuan ahli pipa yang bisa memeriksa letak kebocoran tersebut, supaya tagihan turun menjadi normal kembali. Saya jadi teringat dengan kehidupan kita sebagai anak Tuhan. Sebenarnya, Tuhan telah merancangkan dan menyediakan damai sejahtera bagi hidup kita, tetapi kondisinya sering kali terbalik. Kita tidak merasakan damai sejahtera itu, bahkan kita merasa hidup ini menjadi sulit dengan “tagihan-tagihan mahal” yang harus kita bayar.

Lewat perayaan Paskah yang baru berlalu, sebenarnya kita juga sudah diingatkan bahwa telah terjadi pertukaran atas hidup kita yang lama melalui kematian Kristus Yesus di kayu salib. Sayangnya, kita masih sering tidak menghargai pertukaran itu, sehingga kita masih saja hidup sebagai manusia lama. Akibatnya, kita tidak mengalami kehidupan baru yang telah Tuhan janjikan, dan justru menjalani kehidupan yang sulit.

Hidup sebagai manusia lama berarti pasti ada “kebocoran” dalam jalur berkat hidup kita, sehingga rancangan damai sejahtera Tuhan tidak kita alami. Untuk mengatasinya, kita butuh bantuan untuk memeriksa letak “kebocoran” itu. Saya sendiri meminta pimpinan Tuhan dan mencari orang yang “ahli”, yaitu atau pemurid atau pemimpin rohani yang bisa membimbing saya menemukan dan memperbaiki “kebocoran” itu.

Jangan biarkan “kebocoran” terjadi terus-menerus dan “tagihan mahal” harus kita tanggung di kehidupan ini. Sebagai anak Tuhan, kita berhak menerima hidup yang penuh damai sejahtera, karena itu janji-Nya lewat kematian Kristus di atas kayu salib. Dia adalah Allah yang baik yang telah rela mati di kayu salib untuk menggantikan hidup kita yang lama. Mari kita hargai pertukaran yang telah Tuhan lakukan atas hidup kita dengan hidup sebagai manusia baru, yaitu menjadi anak-anak terang.

“Memang dahulu kamu adalah kegelapan, tetapi sekarang kamu adalah terang di dalam Tuhan. Sebab itu hiduplah sebagai anak-anak terang.”
(Ef. 5:8)

2019-10-17T11:42:06+07:00