Apa itu memberi
Bahasa Yunani, bahasa asli penulisan Alkitab Perjanjian Baru, memiliki dua kata yang dapat diterjemahkan sebagai “memberi”, yaitu “didomi” dan “charizomai”.
Kata “didomi” dapat diterjemahkan sebagai “memberikan”, “mengizinkan”, atau “menghasilkan”. Menariknya, kata ini digunakan dalam sebagian besar penyebutan dalam kalimat yang merujuk pada Tuhan sebagai subyek pemberi. Yohanes 3:16 mengatakan bahwa Allah memberikan Anak tunggal-Nya untuk mati menebus hidup kita. Roma 5:5 mengatakan bahwa Tuhan memberikan Roh-Nya kepada kita. 1 Korintus 12:7 mengatakan bahwa Tuhan memberikan karunia-karunia rohani seperti bakat dan talenta serta karakter-karakter ilahi yang terdapat di dalam buah Roh, kepada kita. Kesimpulannya, Tuhanlah yang memberikan Anda masa hidup, kemampuan untuk memiliki cita-cita, menikmati makanan dan minuman, wawasan dan keahlian profesional Anda, serta segala hal lainnya yang Anda miliki di dalam hidup Anda. Segala “harta” itu sebenarnya bukan milik Anda. Allahlah yang meminjamkannya (“memberikan”, “mengizinkan”, atau “menghasilkan”) semuanya itu kepada/di dalam diri Anda.
Kata “charizomai” terkait erat dengan kata “charis”, yang berarti “anugerah”. Kata “charizomai” lebih sering digunakan untuk menggambarkan pemberian yang melebihi harapan atau bahkan melampaui standar kelayakan yang wajar. Ini berarti, Alkitab mengajarkan bahwa Allah memilih tetap memberkati kita, walaupun sebenarnya kita tidak layak menerima apa pun dari-Nya. Pemberian Tuhan itu sebenarnya “tidak wajar” karena terlalu jauh melampaui kelayakan kita. Itu sebabnya, Paulus mengatakan bahwa segala berkat Tuhan bukanlah hasil usaha kita, melainkan anugerah dari Tuhan (Efesus 2:8).
Jadi, apa sesungguhnya yang menghalangi kita dari memberi?
Halangan memberi menurut Alkitab
1. Ketamakan
Banyak orang enggan memberikan yang terbaik dan segan menghasilkan kebaikan-kebaikan di dalam hidup orang lain, karena merasa bahwa harta yang dimiliki adalah hak mereka sendiri. Harta tersebut dapat berupa kekayaan, waktu, tenaga, pikiran, atau apa pun lainnya. Alkitab mengatakan bahwa Anda telah menerima segala berkat Tuhan dengan cuma-cuma. Oleh karena itu, Tuhan mengharapkan bahwa Anda juga memberikan kepada orang lain yang membutuhkan dengan cuma-cuma (Matius 10:8).
2. Kekhawatiran
Banyak orang enggan memberi karena khawatir akan kehabisan kekayaan, waktu, atau tenaganya. Alkitab mengatakan bahwa kehidupan burung yang tidak memiliki kemampuan untuk berinvestasi, memasak, dan keahlian-keahlian kompleks lainnya pun dipelihara Tuhan setiap hari. Bunga-bunga yang hari ini mekar dan besok layu pun dipelihara Tuhan dengan kualitas keindahan yang melebihi pakaian Raja Salomo. Tuhanlah yang memberi Anda makanan, kehidupan, dan kebahagiaan. Oleh karena itu, Tuhan menginginkan agar Anda memfokuskan pikiran dan perasaan pada menaati kehendak Allah, maka semua kebutuhan Anda akan dipenuhi-Nya dari “gudang persediaan-Nya” yang tidak terbatas (Matius 6:33).
3. Kesombongan
Banyak orang enggan memberi kepada orang-orang tertentu dengan alasan bahwa orang-orang dengan kriteria tertentu seperti itu tidak layak untuk diberi. Ingat, Alkitab mengajarkan bahwa pemberian hampir selalu bersifat anugerah. Coba bayangkan berapa banyak manusia yang hidup jika Tuhan menetapkan suatu kriteria prasyarat untuk manusia dapat disebut layak menerima kemampuan untuk bernapas. Coba bayangkan hidup kita jika Tuhan menetapkan sebuah kriteria prasyarat kekudusan sejak kita lahir agar kita dapat disebut layak menerima berkat-berkat-Nya. Bukankah di atas segala ketidaksempurnaan kita, terbukti bahwa Allah tetap memberi kita segala sesuatu untuk kebaikan kita (Roma 8:32)?
Bagaimana memberi secara Alkitabiah
1. Jadikan hidup Anda tanah yang subur.
Dalam Markus 4, Tuhan mengatakan bahwa orang-orang yang memiliki hati yang subur akan menerima benih Firman Tuhan di dalam hidupnya. Benih itu akan bertumbuh dan “menghasilkan” (didomi) buah sebanyak 30 kali, 60 kali, bahkan 100 kali lipat.
2. Fokuskan hidup Anda untuk berdampak.
Ketika memerintahkan para murid-Nya untuk memberitakan Injil, Tuhan tidak mengatakan, “Buatlah mereka menjadi Kristen.” Tuhan mengatakan bahwa para murid sejati akan “menyembuhkan orang sakit, memberkati orang lain, membangkitkan orang mati, mentahirkan orang kusta, mengusir setan-setan, serta mengajarkan hikmat dan kebenaran” (Matius 10). Ini berarti, Tuhan tidak memberkati Anda hanya agar Anda dapat bercerita mengenai kebaikan Tuhan bagi hidup Anda. Allah memberkati Anda agar Anda dapat membagikan berkat itu bagi kehidupan orang lain.
Responding Tip
“Dalam segala perkara saya sudah memberi teladan kepadamu bahwa dengan bekerja keras seperti ini kita harus menolong orang-orang yang tidak kuat. Karena kita harus ingat akan apa yang Tuhan Yesus sendiri sudah katakan, ‘Lebih berbahagia memberi daripada menerima.’”
(Rasul Paulus)