///The Eight-Dimension Matrix of Self Developmental Quotient – Bright Career

The Eight-Dimension Matrix of Self Developmental Quotient – Bright Career

Dalam seri The Eight-Dimension Matrix of Self Developmental Quotient, selama tujuh bulan terakhir ini kita telah membahas tujuh topik: Love in the Family, Solid Character, Significant Spirituality, Financial Health, Life-long Learning, Active Network, dan Physical Health. Pada edisi ini kita memasuki artikel kedelapan atau terakhir, Bright Career, yaitu karier yang cemerlang Bagaimana mewujudkan bright career di dalam kehidupan kita?

 

  1. Focus on working smart (berfokus pada “bekerja cerdas”)

Banyak di antara kita yang meyakini bahwa kerja keras adalah kunci kesuksesan. Namun, kita mungkin tidak menyadari bahwa sekadar bekerja keras (“work hard”) tidak cukup untuk membawa kita pada kesuksesan jika tidak diiringi dengan sisi lainnya yang penting, yakni “work smart”. Work hard mengacu pada tindakan yang penuh ketekunan, pantang menyerah, tidak “hitung-hitungan”, dan sering kali identik dengan dedikasi tinggi. Sementara itu, work smart berarti bekerja sambil berpikir cermat sehingga tindakan dan perilaku kerja dilakukan secara cerdas dan membuahkan hasil yang optimal. Work smart membantu menyeimbangkan pekerjaan kita, sehingga work hard menjadi kian efisien dan efektif, dengan kadar usaha yang sebanding dengan hasilnya.

Work smart juga termasuk aspek kesiapan untuk mengikuti dan memanfaatkan perkembangan teknologi. Di era yang serba modern ini kita harus melek teknologi, tidak bisa tidak. Kita harus bisa memanfaatkan kecanggihan teknologi agar pekerjaan kita makin mudah dan cepat selesai, sehingga kita punya lebih banyak waktu untuk melakukan hal lain atau memikirkan hal-hal yang strategis bagi pekerjaan kita.

Di sisi lain, meskipun work smart penting, di dalam segalanya kita tetap memerlukan hikmat Tuhan. Dengan hikmat Tuhan-lah kita mendapatkan pencerahan dan mengerti apa yang perlu kita lakukan, termasuk di dalam pekerjaan. Hikmat Tuhan kita peroleh ketika kita hidup takut akan Tuhan menurut Firman-Nya, “Permulaan hikmat adalah takut akan Tuhan, dan mengenal yang Mahakudus adalah pengertian,” (Ams. 10: 9). Work hard sekaligus work smart yang dilakukan terus-menerus dalam tuntunan hikmat Tuhan akan membuka dan menjaga perjalanan karier Anda hingga makin cemerlang.

 

  1. Competence development (pengembangan kompetensi)

Kompetensi adalah seperangkat kemampuan yang dibutuhkan untuk melaksanakan tugas atau peran dalam konteks pekerjaan, yang mulai dari kemampuan mengintegrasikan pengetahuan, keterampilan, sikap dan nilai-nilai pribadi, sampai pengalaman dan pembelajaran yang telah diperoleh, dalam pekerjaan yang dilakukan. Kompetensi memiliki pengaruh yang penting dalam lingkungan mana pun karena kompetensi berjalan beriringan dengan perkembangan kehidupan. Semakin tinggi tingkat kompetensi di lingkungan kita bekerja atau melayani, semakin tinggi pula tuntutan perkembangannya.

Untuk mengembangkan kompetensi, kita perlu giat belajar, termasuk mengikuti berbagai pelatihan yang relevan. Di dalam Alkitab, contohnya dapat kita lihat pada tokoh Raja Daud. Dari latar belakang sebagai seorang gembala domba, ia memiliki karakter yang unggul dan senantiasa berkembang dalam kompetensi melalui berbagai pembelajaran dan pelatihan langsung dalam situasi-situasi kehidupannya. Mazmur 78:72 ditulis oleh Raja Daud tentang pengalamannya dituntun oleh Tuhan dalam proses perkembangan ini, “Ia menggembalakan mereka dengan ketulusan hatinya dan menuntun mereka dengan kecakapan tangannya.”

 

  1. Grit principles (prinsip kegigihan)

Perkembangan teknologi dan informasi memungkinkan setiap orang untuk belajar dengan leluasa tanpa dibatasi pada pembelajaran formal di kelas-kelas perkuliahan. Makin banyak orang kini belajar mandiri melalui kecanggihan teknologi, kapan pun dan di mana pun. Tak heran, kini orang-orang pintar dan kompeten terus bermunculan. Sebagian dari mereka gigih luar biasa bukan hanya dalam hal belajar, tetapi juga untuk mencoba dan mempraktikkan. Keuletan mereka yang gigih ini mengubah hasil pembelajaran menjadi kesuksesan di berbagai bidang.

Kegigihan itu banyak dikenal di dunia profesional masa kini sebagai grit. Ada dua karakter khas yang harus dikembangkan supaya grit principles melekat pada diri kita dan membuahkan hasil yang nyata:

 

Perseverance (ketekunan)

Ketekunan adalah kemampuan untuk bertahan dalam proses di tengah-tengah tekanan dan kesulitan. Karakter tekun ini sangat penting dalam proses menggapai impian atau tujuan, dan sebenarnya telah tersedia bagi kita yang hidup di dalam Kristus. Filipi 4:13 berkata, “Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberikan kekuatan kepadaku.” Karakter inilah yang menciptakan suatu ketahanan mental dan/atau emosional pada diri kita untuk mengatasi krisis atau untuk kembali ke kondisi sebelum mengalami krisis dengan cepat. Ketahanan ini muncul ketika kita menggunakan “proses dan perilaku mental positif untuk mempromosikan/memaksimalkan kualitas pribadi yang dimiliki sekaligus untuk melindungi diri dari potensi efek negatif dari tekanan atau kesulitan itu.

 

Passion (hasrat/semangat pribadi)

Passion adalah keinginan kuat pada diri seseorang untuk melakukan sesuatu yang disukai atau dianggap penting untuk dilakukan. Ringkasnya, passion dapat juga disimpulkan sebagai hasrat atau semangat pribadi yang menyala-nyala akan suatu hal. Passion dapat bertumbuh dalam proses, hingga akhirnya menjadi dorongan kuat yang tidak dapat disangkal atau dibuang. Banyak orang melakukan suatu pekerjaan yang awalnya secara terpaksa atau karena tidak ada pilihan lain, tetapi dalam proses terus melakukannya dengan tekun dan setia, akhirnya merasakan bahwa pekerjaan yang dilakukannya itu telah memberkati banyak orang, hingga memuaskan hatinya dan bertumbuh menjadi suatu hasrat/semangat pribadi yang kuat. Yang dulu merupakan keterpaksaan kini menjadi sebuah passion. Selain itu, meski tidak muncul tiba-tiba begitu saja, passion juga sering kali ditemukan dari proses mendeteksi kebutuhan penting di lingkungan lalu menyelaraskan kebutuhan penting itu dengan minat serta kompetensi diri. Akan jauh lebih baik jika kita sejak awal perjalanan bekerja atau berkarier sudah menemukan passion pribadi dengan cara ini. Dengan didukung oleh kekuatan karakter yang tepat, kehidupan profesional kita akan lebih maksimal dalam menjalankan passion yang telah dikenali.

 

Nah, ketiga hal yang kita bahas dalam artikel ini akan membangun karier yang cemerlang secara jangka panjang. Dengan artikel terakhir ini, pembahasan berseri The Eight-Dimension Matrix of Self Developmental Quotient ini telah lengkap. Tentu, Anda dan saya perlu melakukannya dengan seimbang dan terus-menerus sebagai pola hidup agar mengalami manfaatnya. Selamat mempraktikkan dan menikmati kehidupan yang utuh serta maksimal.

Tuhan memberkati kita semua.

2021-03-26T09:52:27+07:00