//The Essence of Prayer ( 祈祷的核心 )

The Essence of Prayer ( 祈祷的核心 )

By now, we have gone through more than a year of dealing with the pandemic. At this point, we have seen many different reactions towards the situation. Some are getting more worried on the virus spread, some are getting more lenient towards adherence to the health protocols, while others have their own ways and reactions. If there is one thing that we can mutually be sure of, it’s that no one knows when this pandemic will be over.

我们已经面对新冠肺炎爆发已有一年多了,我们也看到人们对这次爆发疫情有许多不同的方式和反应。 有些人对受感染更加担心,另一些人在执行健康规程时变得更加放松和疏忽,而另一些人仍然有各自的方法和反应。但是每个人似乎都 同意一件事:没人知道这种流行病何时会结束。

Sudah setahun lebih kita menghadapi wabah Covid-19, dan kita telah melihat banyak sekali cara dan reaksi orang yang berbeda-beda terhadap wabah ini. Sebagian orang jadi lebih khawatir tertular, sebagian lain jadi lebih santai dan lalai dalam melakukan protocol kesehatan, sementara yang lainnya tetap punya cara dan reaksi masing-masing. Hanya satu hal yang sepertinya “disepakati” oleh semua orang: bahwa tidak ada yang tahu kapan wabah ini akan berakhir.

 

 

 

Dealing with unprecedented circumstances is never an easy task, especially when it comes with its unpredictability. Difficulties and challenges come to find us never really ready. Sometimes, we need to honestly realize how much of it we can control; and the more we think about it, the more we find that the only ones controllable are our own responses towards the situations.

面对我们从未经历过的情况并非易事,尤其是在情况无法预测的情况下。 困难和挑战反复临到,我们似乎从来没有真正做好准备。 有时,我们需要诚实地意识到我们可以实际控制多少这情况。 如果我们仔细考虑,我们唯一可以控制的就是我们对这种情况的反应。 其他的我们无法控制人。

Menghadapi situasi yang belum pernah kita alami sebelumnya memang tidak mudah, apalagi kalau situasinya tidak bisa diperkirakan. Kesulitan dan tantangan datang silih berganti dan kita sepertinya tidak pernah benar-benar siap. Kadang-kadang, kita perlu jujur menyadari seberapa banyak hal dari situasi ini yang sebenarnya bisa kita kendalikan. Kalau kita pikirkan lebih cermat, sebenarnya yang bisa kendalikan hanyalah respons kita sendiri terhadap situasi ini. Yang lainnya tidak bisa kita kendalikan.

 

 

For us Christians, the saying “keep praying” is not uncommon to hear. Some of us might even think it’s cliché. However, if we look at Jesus during His days on earth, He was a strong example on a prayerful life. He consistently prayed, even at the point of facing His own death. Jesus showed us how praying is not the last thing that a believer should do. It’s the first and the foremost; we need to pray before and in anything.

对于我们的基督徒来说,我们似乎多次听到 “不住祈祷” 一词。 也许我们甚至开始认为这些单词就像空洞词,不再具有任何意义。 实际上,如果我们将耶稣成为人的生活来看,我们可以找到一个非常清晰不断祷告的例子。 耶稣总是祈祷,包括当他濒临死亡时。 耶稣不是万不得已的时候才祈祷的一个例子。 实际上,祈祷应该在一切之前和在其中进行在世上,因为那是主要的事情。

Bagi kita orang-orang Kristen, ucapan “tetaplah berdoa” sepertinya sudah sering kita dengar.  Mungkin kita bahkan mulai berpikir bahwa ucapan seperti ini sudah seperti pepesan kosong yang tidak bermakna apa-apa lagi. Padahal, kalau kita melihat kehidupan Yesus di bumi sebagai manusia, kita bisa menemukan contoh yang sangat jelas dalam hal berdoa senantiasa. Yesus selalu berdoa, termasuk ketika berada di ambang kematian. Yesus adalah teladan betapa berdoa itu bukanlah usaha terakhir. Justru, berdoa seharusnya dilakukan sebelum dan di dalam segala sesuatu, karena itulah yang terutama.

 

 

The thing is, what does “praying” actually mean?

问题是,本质上祈祷是什么意思?

Pertanyaannya, apa arti berdoa itu pada intinya?

 

 

When we pray, we communicate with God, which means it’s a two-way conversation with Him. Most of the time, believers treat prayers as a means to tell God about our problems and to ask something to God. Such believers (we know who we are!) then talk and talk and talk to God in the so-called prayers, expecting God to keep quiet and listen and just do what we want. Many of us don’t realize that the most important key to any communication is the speaking part.

当我们祈祷时,我们与神沟通,这意味着存在 “相互”。 这种交通是双向的。 很多时候,我们祈祷作为向神传达我们所有问题和抱怨的渠道,并向神祈求我们的所有需求和欲望。 像这样祷告的人(也许包括我们自己!)喜欢在祷告时间不断与神交谈,希望神会听,然后神会应允祷告的内容。 我们中很少有人意识到在交流过程中最重要的不是单单说话。

Saat kita berdoa, kita berkomunikasi dengan Tuhan, dan ini berarti ada “saling”. Komunikasi ini bersifat dua arah. Sering kali, kita berdoa sebagai saluran untuk menyampaikan seluruh masalah dan keluh kesah kita kepada Tuhan sekaligus meminta segala kebutuhan dan keinginan kita kepada Tuhan. Orang-orang yang berdoa seperti ini (mungkin termasuk diri kita sendiri!) suka berbicara terus-menerus kepada Tuhan di dalam waktu doa, sambil berharap Tuhan diam saja mendengarkan lalu Tuhan mengabulkan isi doa itu. Sedikit sekali dari kita yang sadar bahwa dalam proses komunikasi, yang terpenting bukanlah berbicara.

 

 

The most important key to every communication is the listening part.

在交流过程中,最重要的是倾听。

Dalam proses komunikasi, yang terpenting adalah mendengarkan.

 

 

Communication with God is not about speaking, but about listening, above all else. After all, it is only when listening we receive answers we are seeking. Listening to God means receiving what He has in store for us. Now, how do we listen? We listen to God, most basically and essentially, by meditating and doing God’s Word. In other words, there is no way a believer will be able to pray properly and receive what God has for him/her without reflecting upon and living a life in accordance to God’s Word.

与神的交往不是我们与神交谈有多少的问题,而是我们有多少听神的声音。 只有在聆听时,我们才会收到所需的答案。 听神的话意味着我们已经准备好接受祂给我们的礼物。 那你怎么听神的话呢? 最重要和最根本的是,我们必须通过接受神的道来聆听神的声音。 这意味着我们沉思并做我们所读或听到的圣言。 信徒若不冥想和实践神的话语,就不可能以神的恩赐形式为自己祈祷和接受祈祷的好处。

Komunikasi dengan Tuhan bukanlah urusan seberapa banyak kita berbicara kepada Tuhan, melainkan seberapa banyak kita mendengarkan Dia. Hanya ketika mendengarkanlah kita menerima jawaban yang kita butuhkan. Mendengarkan Tuhan berarti kita siap menerima pemberian-Nya bagi kita. Lalu, bagaimana caranya mendengarkan Tuhan? Yang paling inti dan mendasar, kita harus mendengarkan Tuhan dengan cara menerima Firman-Nya. Ini berarti kita merenungkan dan melakukan Firman-Nya, yang kita baca atau dengar. Orang percaya tidak mungkin bisa berdoa dan menerima manfaat dari berdoa berupa pemberian Tuhan bagi dirinya tanpa merenungkan dan melakukan Firman Tuhan.

 

 

As we grow more mature in our Christianity journey, the more we will realize that praying actually helps us to remember God’s Word in dealing with different circumstances in life. That Word of truth and power is taken in and stored in us, and God’s Spirit living in us guides us to use each particular pieces of it as He sees fit. In uncontrollable or unpredictable situations too, we see this spiritual activity at work. Yes, also in this time of global pandemic.

在基督教的属灵旅程中,我们将在信心上变得更加成熟,并越来越认识到祈祷的重要性。 祈祷可以帮助我们在生活的每一种情况下记住神的话。 我们已经接受并植入我们心中的话语被神的灵用作我们灵中的指导,以便我们了解如何应对正在遇到的每一种情况。 在无法控制和不可预测的情况下,这种祷告模式和祷告之道变得更加显明。 是的,包括在新冠肺炎爆发期间。

Dalam perjalanan kekristenan, kita akan bertumbuh makin dewasa dalam iman dan makin menyadari bahwa berdoa itu penting. Berdoa membantu kita ingat Firman Tuhan dalam setiap situasi kehidupan. Firman yang telah kita terima dan tertanam di dalam hati dan pikiran kita itu dijadikan tuntunan oleh Roh Tuhan di dalam roh kita, untuk kita mengerti cara menghadapi setiap situasi yang sedang kita alami. Dalam situasi yang tidak terkendali dan tidak bisa diperkirakan, pola kerja doa dan Firman ini menjadi makin nyata terlihat. Ya, termasuk di tengah-tengah situasi wabah Covid-19 ini.

 

 

We cannot control the pandemic, nor its spread. We cannot control how other deal with it, or who will be the next victim of the disease. But at the same time, God’s Word continues to help us remember that God is always in control, and understand what to do according to His perfect wisdom. And this, starts with listening. The more we understand the essence of “communication” in our prayers, the more we will spend time and focus our attention to listen to God instead of “abusing” our prayer time with solely speaking to Him. Of course, this doesn’t mean that we cannot speak to God in our prayers. It’s a two-way communication anyway. We can talk and God does listen to the cries of our heart. However, we need to remember that without listening, we will never receive. And in this kind of circumstances we are all in today, it is a matter of utmost importance.

我们确实无法控制这种疫情爆发或疾病的传播。我们无法控制其他人如何处理或其他人将被传染。但是很明显,神的话语仍然可以帮助我们记住神仍然控制着一切,也可以帮助我们理解根据神的完全智慧应该做的事情。所有这一切都始于我们倾听祂的声音。我们越了解祷告中这种沟通的原则,就越会优先考虑听神的话,而不是忙于尽可能多地在祷告中请求和抱怨。当然,这并不意味着我们不应该与神交谈。祈祷是一种双向沟通。我们可以并且需要说话,神一定会倾听我们的心声。最重要的是,我们需要意识到,如果不听,我们将不会得到祈祷的答案。在当今如此复杂的情况下,这种聆听的意识非常非常重要

Kita memang tidak bisa mengendalikan wabah ini atau penyebaran penyakitnya. Kita tidak bisa mengendalikan cara orang lain menghadapinya atau siapa lagi yang akan tertular. Namun yang jelas, Firman Tuhan tetap menolong kita untuk ingat bahwa Tuhan tetap mengendalikan segala sesuatu, sekaligus menolong kita mengerti apa yang harus kita lakukan menurut hikmat Tuhan yang sempurna. Dan semua ini berawal dari kita mendengarkan suara -Nya. Makin kita menyadari inti dari komunikasi ini dalam berdoa, makin kita akan mengutamakan mendengarkan Tuhan daripada sibuk mengisi doa-doa kita dengan sebanyak-banyaknya permintaan dan keluh kesah. Tentu saja, ini bukan berarti kita tidak boleh berbicara kepada Tuhan. Doa adalah komunikasi yang bersifat dua arah. Kita boleh dan perlu berbicara, dan Tuhan pun pasti mendengarkan isi hati kita. Yang terpenting, kita perlu menyadari bahwa tanpa mendengarkan, kita tidak akan menerima jawaban doa. Dalam situasi yang serumit saat ini, kesadaran untuk mendengarkan ini menjadi amat sangat penting.

 

 

Empower your prayers by being rooted in God’s Word today. Listen to Him, and you shall be saved. Let God’s voice be your guide.

来吧,确保你的祷告符合神的话。 听祂的话,你就会安全和繁荣。 让神的话语永远是成为您人生的向导。

Mari, pastikan bahwa doa-doa Anda adalah sesuai dengan perkataan Tuhan di dalam Firman-Nya. Dengarkan Dia, maka Anda akan selamat dan sejahtera. Izinkan perkataan Tuhan selalu menjadi tuntunan hidup Anda.

 

2021-03-26T09:42:26+07:00