Setiap manusia pasti ingin memaksimalkan segenap potensi yang dimilikinya. Tak seorang pun yang menginginkan potensinya macet. Hal inilah yang mendorong seseorang untuk terus-menerus berusaha keras memaksimalkan potensi tersebut. Itulah sebabnya kita sebagai orang Kristen pun ingin meningkatkan kemampuan individu kita agar bisa melayani Tuhan dan orang lain dengan segenap potensi kita. Ada 5 hal yang harus dimiliki oleh seorang pekerja Kristus agar mengalami pergerakan potensi ke tingkatan yang lebih tinggi. Kelima hal itu adalah:
1.Terobosan secara jiwa, tubuh dan mental
Untuk memaksimalkan potensi yang dimiliki agar bergerak menuju tingkatan yang lebih tinggi, kita perlu mengalami terobosan dalam mental kita. Jangan sampai kita mengalami mental block atau benteng di pikiran kita. Penghalang yang menyulitkan mental block ini untuk diterobos adalah kemalasan kita sendiri. Kemalasan membuat kita tidak berubah. Paulus berkata, “Semoga Allah damai sejahtera menguduskan kamu seluruhnya dan semoga roh, jiwa dan tubuhmu terpelihara sempurna dengan tak bercacat pada kedatangan Yesus Kristus, Tuhan kita. Ia yang memanggil kamu adalah setia, Ia juga akan menggenapinya,”(I Tesalonika 5:23-24). Untuk mengalami janji Tuhan, kita harus mengalami terobosan.
2.Perubahan cara berpikir
Tidak peduli apakah kita seorang pelayan, seorang pembantu rumah tangga, seorang karyawan atau apapun, hal utama yang harus dilakukan adalah berubah dalam cara berpikir. Seorang pembantu rumah tangga atau karyawan pun dapat berpikir seperti seorang raja, asalkan benteng mentalnya diubahkan. Oleh karena itu, kita harus berpikir seperti anak Allah, yaitu bahwa kita bisa mengalami kuasa Allah sendiri dalam hidup kita. Berubahlah dari sesuatu yang telah menjadi zona nyaman kita. Jika tidak, maka kita tidak akan pernah mengalami kemajuan dari yang biasa-biasa ke tingkatan yang lebih tinggi lagi. Itulah sebabnya Paulus berkata, “Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati. Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna,” (Roma 12:1-2). Ketika kita mengubah cara berpikir kita, maka kita akan mampu untuk membedakan hal-hal manakah yang merupakan kehendak Allah, yang baik, berkenan dan yang sempurna bagi diri kita.
3.Kesiapan untuk dipromosikan oleh Tuhan
Melangkah ke tingkatan yang berikutnya berarti ada promosi ke jenjang yang lebih tinggi lagi. Ini berarti kita harus mempersiapkan diri kita untuk mendapatkan promosi yang Tuhan sediakan. Ketika Tuhan mempromosikan diri kita, maka kita setidak-tidaknya harus memiliki kemampuan untuk menangani berbagai macam pekerjaan dengan baik. Entah kita dipromosi oleh Tuhan di dalam pekerjaan kita sebagai karyawan, usahawan, pelayanan atau pembantu di mana pun kita ditempatkan Tuhan. Kita harus siap untuk dipromosi di dalam kedudukan yang lebih tinggi lagi. Hal inilah yang terjadi pada Yosua. Ketika Musa meninggal, Tuhan mempromosikan Yosua, “Hamba-Ku Musa telah mati; sebab itu bersiaplah sekarang, seberangilah sungai Yordan ini, engkau dan seluruh bangsa ini, menuju negeri yang akan Kuberikan kepada mereka, kepada orang Israel itu. Setiap tempat yang akan diinjak oleh telapak kakimu Kuberikan kepada kamu, seperti yang telah Kujanjikan kepada Musa. Seorang pun tidak akan dapat bertahan menghadapi engkau seumur hidupmu; seperti Aku menyertai Musa, demikianlah Aku akan menyertai engkau; Aku tidak akan membiarkan engkau dan tidak akan meninggalkan engkau. Kuatkan dan teguhkanlah hatimu, sebab engkaulah yang akan memimpin bangsa ini memiliki negeri yang Kujanjikan dengan bersumpah kepada nenek moyang mereka untuk diberikan kepada mereka. Hanya, kuatkan dan teguhkanlah hatimu dengan sungguh-sungguh, bertindaklah hati-hati sesuai dengan seluruh hukum yang telah diperintahkan kepadamu oleh hamba-Ku Musa; janganlah menyimpang ke kanan atau ke kiri, supaya engkau beruntung, ke mana pun engkau pergi,” (Yosua 1:2-3, 5-7). Sama seperti Yosua, kita harus siap untuk dipromosi oleh Tuhan.
4. Kapasitas yang diperbesar
Untuk mengalami promosi ke jenjang yang lebih tinggi, kita harus siap sedia untuk diperbesar dalam hal kapasitas. Kehidupan doa, firman Tuhan dan pelayanan kita tidak boleh mengalami stagnasi. Kita harus memiliki kapasitas hati yang senantiasa diperbesar dan diperluas untuk menerima kekuatan dan kuasa yang besar dari Tuhan. Jika kita berpikir bahwa kita belum tiba di puncak yang seharusnya kita capai, maka kita harus memperbesar dan memperluas kapasitas kemampuan kita. Tanpa memperbesar kapasitas, kita tidak bisa mengalami janji-janji Tuhan. Dalam perjalanan pelayanannya di Antiokhia dan Pisidia, Paulus dan Barnabas masuk ke dalam rumah ibadat orang Yahudi untuk mengajar. Karena oorang-orang yang mendengar pengajaran itu tidak percaya, Paulus memperingatkan mereka, “Karena itu, waspadalah, supaya jangan berlaku atas kamu apa yang telah dikatakan dalam kitab nabi-nabi: Ingatlah, hai kamu penghina-penghina, tercenganglah dan lenyaplah, sebab Aku melakukan suatu pekerjaan dalam zamanmu, suatu pekerjaan, yang tidak akan kamu percayai, jika diceriterakan kepadamu,” (Kisah Para Rasul 13:40-41). Kita tidak akan pernah mengalami janji Tuhan dalam zaman kita, jika kapasitas kita tidak diperbesar dan diperluas.
5. Kesiapan untuk selalu bergerak maju
Setiap hari kita selalu menghadapi tantangan dan rintangan. Karena itu, kita harus memastikan bahwa hidup kita tidak bergerak mundur. Kita harus berjuang untuk tetap maju. Rasul Petrus menasihatkan kita, “Karena itu, saudara-saudaraku, berusahalah sungguh-sungguh, supaya panggilan dan pilihanmu makin teguh. Sebab jikalau kamu melakukannya, kamu tidak akan pernah tersandung. Dengan demikian kepada kamu akan dikaruniakan hak penuh untuk memasuki Kerajaan kekal, yaitu Kerajaan Tuhan dan Juruselamat kita, Yesus Kristus,” (II Petrus 1:10-11). Untuk meningkat ke jenjang yang lebih tinggi lagi, kita harus berusaha sungguh-sungguh agar panggilan serta pilihan kita makin teguh.
Setelah bergerak naik ke tingkatan yang lebih tinggi, kita perlu hidup di posisi dan jenjang yang baru ini, agar kita tidak bergerak turun lagi ke jenjang yang sebelumnya. Apa saja hal yang kita butuhkan untuk menjalani kehidupan kita yang baru ini?
1.Ide-ide kreatif dari Allah
Untuk meningkat ke arah yang lebih tinggi, maka kita membutuhkan ide-ide yang kreatif dan segar. Kreativitas membawa hal-hal yang tidak ada menjadi ada. Kita dibawa ke alam yang belum nyata seolah-oleh menjadi nyata. Pada saat itu, kita akan mendapatkan inspirasi-inspirasi kreatif. Inspirasi kreatif mengimpartasi jiwa kita dengan ide-ide yang kreatif untuk menghasilkan hal-hal yang baru.
2.Membayar harga
Jika kita tidak melakukan sesuatu, maka sesuatu itu tidak akan pernah terjadi. Iman tanpa perbuatan adalah mati. Untuk naik ke level selanjutnya, kita harus melakukan sesuatu. Kita tidak bisa meminta sesuatu tanpa membayar harganya. Kita akan menerima sesuai dengan apa yang kita bayarkan. Jika kita membayar seharga mobil Kijang, maka kita akan mendapatkan mobil Kijang. Jika kita membayar harga mobil BMW, maka kita akan mendapatkan mobil BMW.
3.Belajar dari orang lain
Kita membutuhkan guru dan mentor untuk belajar. Amsal 13:20 berkata, “Siapa bergaul dengan orang bijak menjadi bijak, tetapi siapa berteman dengan orang bebal menjadi malang.” Jadi, jika kita ingin bergerak ke dalam level yang lebih tinggi lagi, maka kita harus belajar dari orang-orang bijaksana, agar kita menjadi orang-orang yang bijaksana juga. Jangan sampai kita menjadi orang yang malang nasibnya karena bergaul atau dimentor oleh orang bebal.
4.Iman tanpa berputus asa
Allah selalu menyediakan jawaban atas segala persoalan yang kita hadapi, karena itu kita tidak boleh berputus asa dan hilang harapan. Daud menuliskan janji Tuhan demikian, “Berserulah kepada-Ku pada waktu kesesakan, Aku akan meluputkan engkau, dan engkau akan memuliakan Aku,” (Mazmur 5:15). Iman datang lewat pendengaran, namun iman harus dikuatkan lewat perkataan.
5.Mendengarkan suara Tuhan
Di dalam I Samuel 3, Samuel harus mendengar suara Tuhan tiga kali sebelum ia mentaati suara Tuhan. Jika Samuel saja perlu mendengar suara Tuhan, maka kita pun seharusnya mendengar suara Tuhan untuk menanjak ke level berikutnya. Sudah siapkan Anda untuk bergerak ke arah level yang lebih tinggi lagi? Persiapkanlah diri Anda untuk menghadapi tahun 2012 dengan keyakinan bahwa Allah menyertai kita.