“I love you to the moon and back!”
“我爱死你了!”
“Aku cinta mati kepadamu!”
How romantic! We often find this expression inside a greeting card sold at bookstores or giftshops. We might have also used it once or more, as a closing sentence following a list of good wishes for our best friend or crush. But,let’s be honest, would you really send yourself to NASA and apply for a round trip to the moon—whatever the reason is—out of love? I mean, wouldn’t it be such a hassle and a lot of pain (and cost!) involved in the process? Unless there is a very strong reason for us to do it then we may consider going through such rigorous process of sending ourselves to the moon, right?Fortunately we will never need to fly out of space for love, even though we may need to go though some kind of hell… and get back for love.
哇,好亲切!我们可能经常在电影或小说中听到这样的讲说。也许我们已曾经对最亲近的人说过这话。但是,如果我们要诚实,我们真的请愿为爱而死吗?难道没有一个过程,可能会很长很长很痛苦地死去?如果我们没有令人信服的理由必须死,我们难道不应该努力不死吗?值得庆幸的是,爱并不意味着必须死,即使有时爱会带我们度过地狱般的高温……
Wah, mesranya! Ucapan semacam ini mungkin sering kita dengar di film-film atau kita baca di novel-novel. Mungkin, kita pun pernah mengucapkannya kepada orang-oranng terdekat yang kita sayangi. Namun, kalau kita mau bersikap jujur, apakah benar kita rela mati demi cinta? Bukankah ada proses yang mungkin panjang dan lama dan menyakitkan untuk mati? Kalau tidak ada alasan kuat yang menyebabkan kita memang harus mati, bukankah kita akan berusaha untuk tetap tidak mati? Syukurlah, mencintai tidak berarti harus mati, meski memang kadang cinta membawa kita mengarungi panasnya neraka…
Whoa, hell? No, we’re nottalking about the eternal hell here; it’s the “living hell” we often encounter everyday. The little needles that prick our composed peace, the medium heat that teases us to complain, the pet peeves that always makes us grit our teeth, or the blazing fire of conflicts that leaves us feeling hurt and disappointed, all seemingly in conspiracy tosmash down our faith and pull us away from the love of the Father.It may be theconstant oppression from our loved ones because we choose to follow Jesus, orsome illness or diseaseswe have no other choice but to endure for years, or the burden we must bear as the consequence of other people’s wrongdoing. These are thethings that make us question if it is worth the fight, demand the reasonwhy, and wonder for how much longer.For each of us it is different, but the hurt and pain are a shared story.
先等等。地狱?不,这不是我们在圣经中读到的永恒地狱。这意味着我们每个人在日常生活中经常经历的“生活地狱”。烦恼的荆棘刺破我们的平静,到处都是让我们发牢骚和失去快乐的不规则行为,烦人的事情会消耗我们的耐心,或争吵和冲突会伤害和摧毁我们的心。很多时候,一切似乎都在共同作用,摧毁我们的信心,使我们远离神的爱。它有多种形式:来自与我们最亲近的人的压力和嘲笑,因为我们成为了基督的跟随者,我们不得不忍受多年的疾病,或者由于他人的错误而发生在我们身上的业事负担。很明显,这些事情让我们怀疑我们的努力是否还需要继续,试图了解其理由,并分析痛苦会持续多久。形式各种各样,但痛苦是一样的。
Tunggu dulu. Neraka? Bukan, ini bukan neraka kekal yang kita baca di Alkitab. Yang dimaksud ini adalah “neraka kehidupan” yang sering dialami oleh kita masing-masing dalam keseharian kita. Duri-duri masalah yang menusuk-nusuk damai sejahtera kita, ketidakberesan di sana-sini yang membuat kita menggerutu dan kehilangan sukacita, hal-hal mengusik yang menghabiskan kesabaran kita, atau perselisihan dan konflik yang melukai dan mengecewakan hati kita. Sering kali, semuanya terasa bekerja sama untuk menghancurkan iman kita dan menarik kita menjauh dari kasih Tuhan. Bentuknya bermacam-macam: tekanan dan olok-olok dari orang-oranng terdekat karena kita menjadi pengikut Kristus, penyakit yang terpaksa kita tanggung selama bertahun-tahun, atau beban urusan yang terjadi pada kita akibat kesalahan orang lain. Yang jelas, hal-hal ini membuat kita bertanya-tanya apakah perjuangan kita masih perlu dilanjutkan, berusaha mengerti alasannya, dan menganalisis sampat berapa lama lagi penderitaan itu berlanggsung. Bentuknya bermacam-macam, tetapi penderitaannya serupa.
Suffering and pain are not foreign for us Christians, though. In fact, it is part of the training package we received whensigning up for the whole eternal life subscription.Even from the early days of the existence of this world, those who side with God experience suffering in various scales and forms. Noah faced verbal mockery from the rest of the world because he obeyed the so-calledridiculous command from the Lord;Abraham had to wait for a century for a son—the son he agreed to sacrificeout of his total faith to God; Job, the Old Testament’s icon of suffering, lost his wife, children, belongings, business, and left with just his agonizingly painful skin disease and a handful of integrity he so tightly gripped;and even the apostleswent through unimaginablepersecution for being followers of Christ.Interestingly, history wrote that for each and every hardship experienced by the citizen of God’s Kingdom, they got through each one even stronger and sturdier in faith. How so?
苦难和痛苦对我们基督徒来说很平常。事实上,自从我们成为基督徒并得到永生的应许以来,苦难也成为了我们的一部分。正如圣经中的许多例子所表明的那样,我们这些跟随祂的人从出生开始就经历一个又一个的苦难。挪亚在他那个时代被世上的人完全鄙视,因为他遵守了神的命令,这似乎是荒谬的;亚伯拉罕要等一百年才能得到神所应许的孩子,也因为他的不可估量的信心,他愿意把孩子献在神的祭坛上;旧约中的著名人物约伯因苦难而失去了一切,包括妻子的照顾、孩子、财富、事业,只剩下他那难以忍受的皮肤病和个人诚信的碎屑。 ;即使是新约时代的使徒,他们也曾因跟随基督而遭受难以想象的迫害。奇妙的是,历史记载,每一次苦难都使基督的追随者对神的国度的信心更加坚定。怎么会这样?
Penderitaan dan rasa sakit memang biasa bagi kita, orang-orang Kristen. Justru, sejak kita pertama kali menjadi orang Kristen dan menerima janji hidup kekal, penderitaan menjadi bagian kita pula.Sejak lahir, kita yang mengikut Dia mengalami penderitaan demi penderitaan, seperti banyak contoh di dalam Alkitab. Nuh dihina habis-habisan oleh penduduk dunia pada eranya karena dia menaati perintah Tuhan yang terkesan konyol;Abraham harus menunggu serratus tahun untuk memiliki anak perjanjian dari Tuhan, dan karena imannya yang tidak berhitung-hitung, dia rela mengorbankan anak itu sebagai korban di mezbah Tuhan; Ayub, tokoh yang terkenal dari Perjanjian Lama karena penderitaannya, kehilangan segala-galanya, termasuk perhatian istrinya, anak-anaknya, hartanya, usahanya, hingga yang tersisa hanyalah penyakit kulitnya yang amat sangat menyakitkan dan remah-remah integritas pribadinya; bahkan para rasul era Perjanjian Baru yang melewati berbagai penganiayaan yang tak terbayangkan karena menjadi pengikut Kristus. Menariknya, sejarah mencatat bahwa setiap penderitaan itu membawa para pengikut Kristus makin kuat dan teguh dalam iman akan Kerajaan Allah. Bagaimana mungkin?
“Not only so, but we also glory in our sufferings, because we know that suffering produces perseverance; perseverance, character; and character, hope. And hope does not put us to shame, because God’s love has been poured out into our hearts through the Holy Spirit, who has been given to us,” (Rom.5:3-5,NIV)
不但如此,就是在患难中也是欢欢喜喜的;因为知道患难生忍耐,忍耐生老练,老练生盼望; 盼望不至於羞耻,因为所赐给我们的圣灵将神的爱浇灌在我们心里。(罗5:3-5)
“Dan bukan hanya itu saja. Kita malah bermegah juga dalam kesengsaraan kita, karena kita tahu, bahwa kesengsaraan itu menimbulkan ketekunan, 4dan ketekunan menimbulkan tahan uji dan tahan uji menimbulkan pengharapan. 5Dan pengharapan tidak mengecewakan, karena kasih Allah telah dicurahkan di dalam hati kita oleh Roh Kudus yang telah dikaruniakan kepada kita.” (Roma5:3-5)
When we received the new life in Jesus Christ, we came to the same position as Noah, Abraham, Job, or Paul did. We’re human, but with a changed perspective. We were once a victim, abused by the world, stricken by our consequences of sin, therefore we were practically registered in hell— believing we worth not to be loved and that if we suffer, it is a punishment to weaken us more and more. But thank God for His saving grace! Not only He showered us with love, Hewent down to the eternal hell to crush its abusive power, so that we have major chance to fight back. Yes, He disarmed the stings of death so we, instead of being beaten black and blue, can gear up our spirit and persevere in the training ground. We change our perspective. We became changed.
当我们因基督的救赎而获得新生命时,我们会转入与挪亚、亚伯拉罕、约伯或保罗相同的位置。我们仍然是生活在地球上的人类,但我们的观点已经改变。过去,我们是为世界和罪受苦的受害者,最终我们会登记成为地狱的居民。那个时候,我们觉得自己不值得被爱,而痛苦是我们的惩罚,用来削弱和杀害我们。其实,我们应该感谢神拯救我们的恩典!神不仅用祂的爱淹没我们,而且以耶稣基督人的形像降临人间,然后降入地狱,摧毁邪恶的权势,使我们也能起来与邪恶作斗争。借着基督十字架的工作,神除去了死亡的毒刺,我们战胜了罪,从地狱中被拯救出来。我们能够在灵上再次振作起来,并在这个属灵战场上向前迈进。我们的观点必须改变,因为我们也正在改变。
Ketika kita menerima kehidupan baru oleh penebusan Kristus, kita berpindah ke posisi yang sama seperti Nuh, Abraham, Ayub, atau Paulus. Kita masih manusia yang hidup di bumi, tetapi cara pandang kita berubah. Dahulu, kita adalah korban yang menderita karena dunia dan dosa, dan kita terdaftar untuk menjadi penghuni neraka kelak. Saat itu, kita merasa tidak layak dikasihi dan penderitaan itu merupakan hukuman atas kita, yang dimaksudkan untuk melemahkan dan mematikan kita. Padahal, seharusnya kita bersyukur atas anugerah Allah yang menyelamatkan kita! Allah bukan saja membanjiri kita dengan kasih-Nya, tetapi juga turun dalam wujud manusia Yesus Kristus ke bumi lalu ke neraka untuk menghancurkan kuasa jahat, agar kita bisa bangkit dan melawan kejahatan pula. Oleh karya salib Kristus, Allah melucuti kekuatan sengat maut dan kita diselamatkan dari neraka karena kekalahan terhadap dosa. Kita dimampukan untuk bangkit kembali dalam roh dan melangkah maju dalam medan pertempuran rohani ini. Cara pandang kita harus berubah, karena kita pun sedang diubah.
This message might just be another easier-said-than-done situation, you may think. True, nobody knows ourbattlegrounds and no one can relate to the struggle and hardship we face alone everyday. Those nights when we cried our hearts out? Those thoughts of ending life sooner because we felt we couldn’t take itanymore? Those evil ones who mercilessly torture us so parts of us died inside? Friends, our God knows every “living hell” we were, orare facing. He understands how terrifying it is, how painful it is, and how hopeless it is. He hears the cry of His people, no matter how small or wordless your prayer might be. He even listens to your long sigh and collects your tears, becauseHedoes understand.He loves you and me so much He went through Hell and came back as a victor for us.
这篇文章可能感觉就像是一篇好动听但很难做到的讲道。的确,没有人知道我们各自的战场,也没有完全相同的战场。当我们痛苦地哭泣直到胸口发紧时,当我们因为无法忍受而想要结束自己的生命时,当某些人刻薄并无情地伤害我们,以致我们心中的某些部分感觉已经死了——所有这些是在神的意识和掌控之中。真主确切地知道我们过去和现在所处的人间地狱的情况。神知道我们的地狱是多么可怕、痛苦和阴暗。神聆听祂儿女的每一个呼求和祈祷,无论多么短促和软弱。神甚至默默地倾听我们的每一个抱怨,祂会接纳我们的眼泪。祂明白。祂如此爱你和我,以至于祂愿意下到人间和地狱,然后再次给我们胜利。
Tulisan ini mungkin terasa sebagai khotbah yang manis didengar tetapi sulit dilakukan. Memang, tak ada orang yang tahu medan pertempuran kita masing-masing dan tidak ada medan pertempuran yang persis sama. Saat kita menangis dengan pedih sampai dada kita terasa sesak, saat kita ingin mengakhiri hidup saya karena sudah tak tahan lagi dengan semuanya, saat orang-orang tertentu berlaku jahat dan melukai kita tanpa ampun sehingga bagian-bagian tertentu dalam hati kita serasa mati – semuanya ini berada dalam pengetahuan dan pengendalian Allah.Allah tahu persis situasi neraka dunia yang kita alami, dahulu maupun sekarang. Allah mengerti betapa mengerikan, menyakitkan, dan suramnya neraka kita itu.Allah mendengar setiap seruan dan doa anak-anak-Nya, sesinngkat dan selemah apa pun. Allah bahkan mendengar setiap keluhan kita diam-diam dan Dia menampung air mata kita. Dia mengerti. Dia mengasihi Anda dan saya hingga rela turun ke bumi dan ke neraka lalu kembali memberikan kemenangan bagi kita.
“For it has been granted to you on behalf of Christ not only to believe in him, but also to suffer for him.”
(Phil.1:29,NIV)
因为你们蒙恩,不但得以信服基督,并要为他受苦。(腓.1:29)
“Sebab kepada kamu dikaruniakan bukan saja untuk percaya kepada Kristus, melainkan juga untuk menderita untuk Dia,”
(Fil.1:29)
Today, know that the key to persevere in our struggles is by living and breathing the Father’s love in us. To be in love with Christ so deep that even though we don’thave the most ideal life here on earth, we can choose to never give up when hardship comes. Suffering, hardship, and oppression don’twork as punishmentsanymore for us who are living in His grace.Instead,we receive them as invigorating spiritual training for us,as we gladly submit to His will, be purified and be strengthened in the process.Let us be courageous and encourage one another, be present for one another during the hard times, be so full of Christ’s love so the world will see that when He is with us, we will not fear.
今天,要知道熬过苦难的关键是继续活在神对我们的爱中。让我们回归我们对祂不朽的爱,这样即使我们的生活状况与我们的愿望和目标不符,我们也能够始终选择生存并继续前进。对于我们这些靠着祂的恩典而生活的人来说,苦难和麻烦并不是惩罚。苦难和烦恼对我们来说是属灵的操练,如果我们在祂的旨意中喜乐地忍受,将带领我们在整个过程中进入净化和加强的过程。让我们保持对彼此的爱和热情,同时在苦难中继续加强彼此,使我们之间充满基督的爱且为世人所见。让他们见证基督在我们中间,我们将继续前进。
Hari ini, ketahuilah bahwa kunci untuk bertahan dalam penderitaan ialah terus hidup di dalam kasih Allah bagi kita. Mari kembali kepada cinta mati kita kepada Dia, supaya meski situasi kehidupan kita tidak sesuai dengan keinginan dan tujuan kita, kita sanggup untuk selalu memilih bertahan dan maju terus. Penderitaan dan masalah bukanlah hukuman bagi kita yang hidup oleh anugerah-Nya. Penderitaan dan masalah ialah latihan rohani bagi kita, yang kalau kita tanggung dengan sukacita dalam kehendak-Nya, akan membawa kita ke dalam proses pemurnian dan penguatan selama prosesnya. Mari menjaga cinta dan semangat kita masing-masing, sambil terus saling menguatkan dalam penderitaan, agar cinta kasih Kristus yang penuh di antara kita itu melimpah dan terlihat oleh dunia. Biarlah mereka semua menyaksikan bahwa Kristus ada di tengah-tengah dan kita akan maju terus.