Sejarah mencatat banyak gereja (contohnya Efesus) berhasil dirusak oleh iblis bukan karena faktor luar tetapi karena faktor dalam, yaitu ada pemimpin yang hatinya tidak benar sehingga merusak kesehatian kepemimpinan, dan akhirnya terjadilah perpecahan. Hal semacam ini bisa terjadi di keluarga , di pelayanan, di perusahaan, di komsel, di mana saja. Semua masalah dimulai dari hati yang tidak benar, dan semua masalah dapat selesai dengan hati yang benar, karena dari hatilah terpancar seluruh kehidupan. Itulah sebabnya tema kita di bulan Februari ini adalah “A New Heart”. Hati yang baru. Di awal 2013, kita butuh lebih dari sekedar “a new start”, tetapi juga “a new heart”.
Sebenarnya kita sudah diberikan hati yang baru oleh Tuhan ketika kita percaya Yesus, lahir baru dan menjadi ciptaan baru (2 Kor. 5:17). Hati yang suka berbuat dosa berubah menjadi hati tidak suka berbuat dosa karena benih ilahi ada di dalam dia (1 Yoh. 3:9). Hati yang membenci berubah menjadi hati yang mengasihi. Inilah tanda kelahiran baru. Ini adalah sebuah kasih karunia yang diberikan: hati yang baru. Adalah tanggung jawab kita menjaganya dengan segala kewaspadaaan, karena dari situlah terpancar kehidupan.
Kata “hati” dalam Bahasa Ibrani adalah “leb”. Ia adalah pusat kendali kehidupan manusia. Dengan hati, manusia mengambil keputusan, memilih yang benar atau yang salah. Hati bisa bersukacita atau sedih, bisa cemar atau bisa kudus. Apapun yang terjadi di 2013, menghadapi kesulitan hidup, konflik dan ketidakpuasan, menghadapi tawaran untuk berbuat dosa, janganlah salah memilih. Pilihlah untuk memiliki hati yang percaya dan hati yang suci. Kita pasti akan melihat Tuhan bekerja dalam diri kita dan keluarga kita. Sebab, Yesus memberi sebuah jaminan “Berbahagialah orang yang suci hatinya, karena mereka akan melihat Allah” (Mat. 5:8). Jika hati Anda sempat kotor, segeralah perbaharui hatimu. Bawa hati Anda pada Tuhan, minta darahNya menyucikan hati Anda kembali. Mintalah pengampunan atas pelanggaran Anda. Apapun situasi Anda saat ini, percayai Dia untuk memperbaharui hatimu. Karena bagi Tuhan, hati Anda lebih penting dari apapun, lebih penting daripada pelayanan ataupun persembahan Anda. Berilah hati Anda pada Dia dan Ia akan memakai hidup Anda untuk kemuliaanNya.
Hati yang baru terjadi ketika Anda mempercayaiNya dalam situasi apapun.
(Sumarno Kosasih – Penatua Jemaat)