//Turned Upside Down, Built Up Toward Christ (趴下跌倒,起身归向基督)

Turned Upside Down, Built Up Toward Christ (趴下跌倒,起身归向基督)

Have we ever imagined Apostle Paul’s life before he received Jesus as his Lord and Savior? Saul, as he had been originally named, had been a scholar of the Torah. He had been a member of the Sanhedrin, the “supreme religious council” in the Jewish society. He had also been a disciple of Gamaliel, a highly-esteemed rabban (a person considered as having higher standards than the rabbis). Moreover, even though he was an Israelite descent by race, he was a Roman citizen by place of birth. Saul was born in the city of Tarsus, a free city under the empire of Rome. As a Roman citizen, he also had every Roman citizenship privilege. Needless to say, Saul had had a luxurious and comfortable life; a well-respected pillar of the community. Such privilege had even given him the permit to hunt the “heretics”, as Jesus’ disciples was called by the Jewish back then.

我们是否曾想象过使徒保罗在接受耶稣为他的主和救主之前的生活? 扫罗,那是他的原名,原先是一个律法家。 他曾是犹太社区内 “最高宗教委员会” 公会的成员。 他也曾经是迦玛列的学生,迦玛列是一位备受尊敬的拉班(被认为比大多数拉比水平更高)。 此外,虽然他在种族上是以色列人后裔,从出生地来说他也是罗马公民。 扫罗出生在罗马帝国统治下的独立城市大数城。 作为罗马公民,他也享有罗马公民的一切特权。 当然,这意味着扫罗过着奢侈舒适的生活。 他是一位备受尊敬的公众人物。 这个特权甚至让他有了追捕“异教徒”的自由,也就是当时犹太人对耶稣门徒的称呼。

Pernahkah kita membayangkan kehidupan Rasul Paulus sebelum menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juru Selamatnya? Saulus, itulah namanya sebelumnya, awalnya adalah seorang ahli Taurat. Dia pernah menjadi anggota Sanhedrin, “mahkamah agama tertinggi” dalam tatanan masyarakat Yahudi. Dia juga pernah menjadi murid Gamaliel, seorang rabban yang sangat dihormati (seseorang yang dianggap memiliki standar yang lebih tinggi daripada para rabi umumnya). Selain itu, meskipun dia keturunan Israel berdasarkan ras, dia juga adalah warga negara Romawi berdasarkan tempat kelahiran. Saulus lahir di kota Tarsus, kota yang merdeka di bawah kekaisaran Roma. Sebagai warga negara Romawi, dia juga memiliki setiap hak istimewa kewarganegaraan Romawi. Tentu, ini berarti Saulus memiliki kehidupan yang mewah dan nyaman; dia tokoh masyarakat yang sangat dihormati. Keistimewaan itu bahkan memberinya keleluasaan untuk memburu “kaum sesat”, yaitu sebutan bagi murid-murid Yesus oleh orang Yahudi pada masa itu.

 

But things drastically changed when he met Jesus…

然而,当他遇到耶稣时,事情发生了翻天覆地的变化……

Namun, segala hal berubah secara drastis ketika dia bertemu Yesus …

 

His life was turned upside down, 180-degree. All the luxury and privilege of life were gone almost instantly. He was made blind for three whole days and nights, then he had to initially be brought to a “nobody” named Ananias, be in the community of a bunch of “nobodies”, and be discipled by another “nobody” named Barnabas. So much for a pillar of the community! Also, almost right after those affairs with the nobodies, he had to flee to Damascus to escape the risk of being persecuted, and then he had to live for three years as a stranger in the land of Arab. All the rest of his life, he had to face many persecutions, jail sentences, all sorts of calamities and disasters; to the point he was finally executed under the order of Emperor Nero, one of the most notorious Roman emperors.

他的生活颠倒过来,一百八十度。 他一生的所有奢侈和特权瞬间消失了。 他被弄瞎了整整三天三夜,然后被带到一个名叫亚拿尼亚的 “无名小卒” 那里,进入 “无名小卒” 的团体,并跟从另一个名叫巴拿巴的 “无名小卒” 作门徒。 这位公众人物真的陨落了! 此外,在与“ 无名小卒” 打交道后不久,他不得不逃往大马士革以避免受到迫害的风险,然后他不得不在阿拉伯土地上作为外国人生活了三年。 在他的余生中,他将不得不面对许多迫害,监禁,各种困苦和灾难; 以至于他最终在最臭名昭著的罗马帝王之一尼禄皇帝的命令下被处决。

Hidupnya terbalik, 180 derajat. Semua kemewahan dan keistimewaan hidupnya hilang seketika. Dia dibutakan selama tiga hari tiga malam penuh, kemudian dibawa ke seorang “bukan siapa-siapa” bernama Ananias, masuk ke komunitas “bukan siapa-siapa”, dan dimuridkan oleh “bukan siapa-siapa” lainnya bernama Barnabas. Sang tokoh masyarakat ini benar-benar jatuh tersungkur! Juga, cukup segera setelah urusan-urusan dengan orang-orang yang “bukan siapa-siapa” itu, dia harus melarikan diri ke Damaskus untuk menghindari risiko dianiaya, dan kemudian dia harus hidup selama tiga tahun sebagai orang asing di tanah Arab. Sepanjang sisa hidupnya, dia harus menghadapi banyak penganiayaan, hukuman penjara, segala macam malapetaka dan bencana; sampai-sampai akhirnya dieksekusi di bawah perintah Kaisar Nero, salah satu kaisar Romawi yang paling terkenal kejam.

 

 

Yet, he never regretted his decision to follow Christ. With everything he experienced, he even considered all those privileges and luxuries in his past as nothing but trash. From the perspective of his fellow believers, Paul’s was the “darkest” past compared to that of other Christ’s disciples those days, but God turned his past into a light that shone bright and used his theological background to write many letters. Those letters have become the majority of the books in the New Testament, as well as the doctrinal foundations for the Church, even today.

尽管如此,保罗从不后悔他决定跟随基督。 以他所经历的一切,他甚至将自己过去的所有特权和奢华都视为垃圾。 在信徒同工看来,保罗与当时基督的其他门徒相比,有着 “最黑暗” 的过去,但神却把他的过去变成了闪亮的光,并用他的神学背景写下了许多书信。 直到今天,这些书信占据了新约中大部分书卷的内容,也是教会的教义基础直到现今。

Meski demikian, Paulus tidak pernah menyesali keputusannya untuk mengikuti Kristus. Dengan semua yang dia alami itu, dia bahkan menganggap semua keistimewaan dan kemewahan di masa lalunya sebagai sampah. Dari sudut pandang rekan-rekan seimannya, Paulus memiliki masa lalu yang “paling kelam” dibandingkan dengan murid-murid Kristus lainnya pada masa itu, tetapi Tuhan mengubah masa lalunya menjadi cahaya yang bersinar terang dan menggunakan latar belakang teologisnya untuk menulis banyak surat. Surat-surat itu telah menempati sebagian besar isi kitab-kitab dalam Perjanjian Baru, selain juga menjadi landasan doktrin bagi Gereja, sampai hari ini.

 

 

What made Paul changed so radically, from a fierce terrorist to a faithful believer of Christ?

是什么让保罗发生如此巨大的变化,从一个凶残的恐怖分子变成了一个虔诚的基督信徒?

Apa yang membuat Paulus berubah begitu radikal, dari seorang teroris yang ganas menjadi seorang pengikut Kristus yang setia?

 

 

When still in the Sanhedrin council, Saul had been a knowledgeable person. He was well educated, taught in the ways of the Jews and the Torah. It is only safe to assume that his understanding about Torah and the existence of Yahweh had not been superficial. However, the biggest change in his life happened when he got to know God in person.

当还在公会的时候,扫罗是一个博学多才的人。 他受过高等教育,受教授过犹太法律和法规。 我们可以假设他对 律法和对耶和华存在的理解并不肤浅。 然而,当他亲身认识神时,就是他生命中最大的改变来了.

Ketika masih duduk di dewan Sanhedrin, Saulus adalah orang yang berpengetahuan luas. Dia berpendidikan tinggi, diajar dalam ilmu hukum dan peraturan hidup orang Yahudi serta Taurat. Kita dapat menganggap bahwa pemahamannya tentang Taurat dan keberadaan Yahweh tidaklah dangkal. Namun, perubahan terbesar dalam hidupnya terjadi ketika dia mengenal Tuhan secara langsung.

 

 

As he encountered Jesus, he realized what had been missing in his life: despite his human understanding about the Torah, he hadn’t known anything about God at all. There was a sudden realization in Saul’s understanding when he met Jesus. Jesus didn’t show His face when He stopped Saul in the road to Damascus, but Saul instantly called Him “kyrios“, which means Saul knew it was a Supreme Being in front of him. On that recognition, Jesus introduced Himself to Saul, and the rest is history.

当扫罗遇见耶稣时,他意识到自己生命中失去了什么:尽管他对律法有人性的理解,但他对神一无所知。 当扫罗遇见耶稣时,他的理解力突然得到了醒悟。 耶稣在去大马士革的路上拦下扫罗时并没有直接现脸,但扫罗立即称他为 “kyrios”,意思是扫罗知道他面前的人是至高者。 在这种意识的萌芽下,耶稣向扫罗介绍了自己,延续成为了一段新的历史。

Ketika Saulus bertemu Yesus, dia menyadari apa yang telah hilang dalam hidupnya: terlepas dari pemahaman manusiawinya tentang Taurat, dia sama sekali tidak tahu apa-apa tentang Tuhan. Tiba-tiba ada kesadaran dalam pemahaman Saulus ketika dia bertemu Yesus. Yesus tidak menunjukkan wajah-Nya langsung ketika Dia menghentikan Saulus di jalan menuju Damaskus, tetapi Saulus langsung memanggil-Nya “kyrios“, yang berarti Saulus tahu sosok di hadapannya itu adalah Sang Maha Tinggi. Atas benih kesadaran itu, Yesus memperkenalkan diri-Nya kepada Saulus, dan kelanjutannya menjadi sejarah baru.

 

 

Paul realized that after all those times he’d known and memorized the laws of God, he had not known the living Word of God and had not lived in it. He might have had learned about God’s truth, but he’d never experienced it himself or encountered His love and power. And because of that, Paul realized that he had “grown wildly” without being rooted. Upon meeting Jesus Christ on the road to Damascus, Paul humbled himself to get to know Him. He let God work on his life to be deeply rooted in His love, truth, and power; and he lived connected to the Vine, Jesus Christ Himself. Paul had been a “defender” of the Torah, but then became a “warrior” for the Gospel. He, who had once preached about judgment and death, then preached about love and eternal life in Jesus.

保罗意识到,经过这么长时间他已经知道并记住了上帝的律法,但他并不知道上帝活泼的话语,他也没有活在其中。 他可能已经学神的真理,但他自己从未经历过真理或经历过他的爱和能力。 正因如此,保罗才意识到自己 “野生”,没有扎根。 在去大马士革的路上遇到耶稣基督后,保罗谦卑地认识祂。 保罗让神在他的生命中动工,使他深深扎根于祂的爱、真理和能力; 他依附于葡萄树,即耶稣基督本人。 保罗曾经是律法的 “捍卫者”,但后来成为福音的 “战士”。 他先前传讲审判和死亡,然后传讲耶稣的爱和永生之道。

Paulus menyadari bahwa setelah sekian lama dia mengenal dan hafal peraturan hukum-hukum Allah, dia tidak mengenal Firman Allah yang hidup dan dia tidak hidup di dalamnya. Dia mungkin telah belajar tentang kebenaran Tuhan, tetapi dia tidak pernah mengalami kebenaran itu sendiri atau mengalami kasih dan kuasa-Nya. Karena itulah, Paulus menyadari bahwa dia telanjur “tumbuh liar” tanpa berakar. Setelah bertemu Yesus Kristus di jalan menuju Damaskus, Paulus merendahkan dirinya untuk mengenal Dia. Paulus mengizinkan Tuhan bekerja dalam hidupnya agar dia berakar dalam-dalam pada kasih, kebenaran, dan kuasa-Nya; dan dia hidup melekat dengan Sang Pokok Anggur, Yesus Kristus sendiri. Paulus dulunya merupakan “pembela” Taurat, tetapi kemudian menjadi “pejuang” Injil. Dia yang dulunya berkhotbah tentang penghakiman dan kematian, kemudian berkhotbah tentang kasih dan kehidupan kekal di dalam Yesus.

 

 

Yes, Paul’s life might have been turned upside down when he knew Jesus, but surely enough he was then built upward. Toward Christ. Should Paul lived in the modern days now, he would agree with the lyrics of this hymn:

是的,当保罗认识耶稣时,他的生命确实跌倒趴下了,甚至翻转过来了,但后来他认识了耶稣就被建造起来了。 走向基督。 如果保罗生活在摩登现代,他会认同这首经典歌曲的歌词:

Ya, kehidupan Paulus memang jatuh tersungkur, bahkan terbalik, ketika dia mengenal Yesus, tetapi setelah itu dia dibangun ke atas. Menuju Kristus. Seandainya Paulus hidup di zaman modern ini, dia tentu sepakat dengan lirik lagu klasik ini:

 

I have decided to follow Jesus;

I have decided to follow Jesus;

I have decided to follow Jesus;

no turning back, no turning back.

我已经决定跟随主耶稣;

我已经决定跟随主耶稣;

我已经决定跟随主耶稣;

义无反顾,义无反顾。

Keputusanku mengikut Yesus;

Keputusanku mengikut Yesus;

Keputusanku mengikut Yesus;

‘Ku tak ingkar, ‘ku tak ingkar.

 

 

Following Jesus IS the best decision we can make in our lives. If you have made the decision, never regret it. If you haven’t, decide now. Let God build our respective lives up toward Him. God bless our journey ahead.

跟随耶稣是我们一生中做出的最好决定。 一旦你做出了那个决定,永远不要后悔。 如果没有,现在就决定。 让神把我们每个人的生命都建立在祂自己身上,愿祂祝福我们前进的旅程。

Mengikut Yesus ADALAH keputusan terbaik yang dapat kita ambil dalam hidup kita. Jika Anda sudah mengambil keputusan itu, jangan pernah menyesalinya. Jika belum, putuskan sekarang. Biarlah Tuhan membangun hidup kita masing-masing menuju diri-Nya, dan kiranya Dia memberkati perjalanan kita ke depan.

2023-02-25T10:00:09+07:00