February. Year 2021. The joy of Christmas season has been in the past, the dreams of the new year seem to start fading already, and the pandemic is still here to stay until God knows when. The days are back in the grey uncertainty, just like in the months of last year. How are you? How am I? How are we, really?
今年2021年二月。圣诞节的欢乐过去了,新年的梦想消失了,但大流行仍在,日常生活似乎又回到了去年几个月阴暗而令人恐惧的不确定性中。 你今天好吗? 我现在状况如何呢?
Bulan Februari. Tahun 2021. Keceriaan Natal telah berlalu, impian Tahun Baru telah memudar, sementara pandemi masih ada dan kehidupan sehari-hari sepertinya telah kembali suram dan penuh ketidakpastian yang menakutkan, seperti pada bulan-bulan di tahun lalu. Bagaimana kabar Anda sekarang ini? Bagaimana kabar saya sekarang ini?
A hero of the Bible had his own grey phase of uncertainty, too. It’s Jacob. He was one of the fathers of the Israelites (Abraham, Isaac, and Jacob) and their genealogy brings all of God’s people into a covenant of salvation and peace and blessings even today (as He is the God of Abraham, Isaac, and Jacob), yet he had been helpless just like us.
在圣经中,有一位最伟大的人物,实际上经历了极大的忧郁和恐惧。名叫 雅各。 人们总是称他为以色列国父(亚伯拉罕,以撒和雅各)的祖先之一,在世系中帮助他使所有神的人民今天得到了救赎与和平的祝福直到如今(因为神是亚伯拉罕,以撒和雅各的神) 他也曾经太无奈了。
Di Alkitab, ada salah satu tokoh terhebat yang ternyata pernah mengalami kesuraman dan ketakutan yang luar biasa juga. Yakub namanya. Dia yang selalu disebut-sebut sebagai salah satu bapa bangsa Israel (Abraham, Ishak, dan Yakub), yang secara garis keturunan turut membuat seluruh umat Tuhan diberkati dengan keselamatan dan damai sejahtera sampai hari ini (karena Tuhan ialah Allah Abraham, Ishak, dan Yakub), pernah tak berdaya juga.
Genesis 32:24-29 records the story. Jacob had been struggling with fear of finally meeting his older brother, Esau. He had tricked and manipulated Esau back in the days of their youth, and had successfully stolen Esau’s blessings of the firstborn. Esau, the firstborn, should have received the special blessing from their father Isaac, but now he had to swallow the bitter pill of a mere leftover blessing – along with a bowl of Jacob’s stew. Jacob then ran from home, never to come back. Esau was furious, but what had been done had been done.
让我们阅读这个故事。 创世记32:24-29在我们的圣经中记录了这一事件。 当时,雅各很害怕,因为他很快会遇到他的兄长以扫。 雅各年轻的时候就欺骗了以扫,并窃取了以扫的长子权。 以扫是应该从以撒得到特殊长子的祝福,被迫接受剩下的祝福和一碗雅各的红豆汤。 雅各逃离了家乡,再也没有回来。 以扫很生气,但是一切成为事实了。
Mari kita baca kisahnya. Kejadian 32:24-29 di Alkitab kita mencatat peristiwa ini. Waktu itu, Yakub ketakutan karena akan segera bertemu dengan kakaknya, Esau. Saat muda dulu, Yakub menipu Esau hingga berhasil mencuri berkat kesulungan Esau. Esau, si anak sulung yang mestinya menerima berkat istimewa dari Ishak, terpaksa menerima sisa-sisa berkat dan semangkuk sup kacang merah buatan Yakub saja. Yakub pun lari dari rumah dan tak pernah lagi kembali. Esau murka, tetapi semuanya sudah telanjur.
Fast forward to tonight, Jacob is taking some time alone. All of his household members and his possessions were sent across the river, while he stays on this side. He is almost paralyzed by fear, as tomorrow he will soon meet Esau. In his mind, Esau would intend to kill him for what happened scores of years ago. Earlier in the afternoon, Jacob even sent a parade of presents to Esau, hoping to win his heart over and spare his own life. Tonight, however, in Jacob’s fear, God comes to Jacob in the form of His angel, and they two wrestled all night, until the dawn breaks and they find each other equal in strength. God then strikes the socket of Jacob’s hip and declares Jacob has overcome in the struggle with God. His name is now changed, from “Jacob” into “Israel”, and he is ready to meet Esau. The next chapter in the book of Genesis notes how Jacob and Esau finally met in peace and give each other presents, then parted ways also in peace.
那天晚上,雅各度过了一个特别的独自时光。他的所有家人和他所有的一切都被渡到了那边的河岸。他自己仍在河这边。他很害怕,因为第二天早上他会再见以扫。在他的阴影下,以扫必定认为他以欺诈和盗窃他的长子权杀死他。那天晚上之前,雅各甚至送出各种礼物来软化以扫的心,使他的怒气消退。由于那天晚上恐惧,神以天使的形式接近雅各,他们两个人整夜挣斗。简而言之,直到天亮,两者同样强大。神击打了雅各的大腿跟的筋,并最终宣布雅各在与神的战斗中取得了胜利。他的名字从“ 雅各”更改为“ 以色列”。他还准备好去会见以扫。创世记以后的章节甚至记录了雅各和以扫和好并互相赠予礼物,然后和和平平地分开了。
Malam itu, Yakub mengambil waktu sendirian secara khusus. Seluruh keluarga dan segala miliknya diseberangkan ke tepi sungai sebelah sana, sementara dia tetap di sebelah sini. Dia ketakutan karena esok paginya akan segera bertemu kembali dengan Esau. Di bayangannya, Esau pastilah bermaksud membunuhnya karena murka akibat penipuan dan pencurian berkat kesulungan dulu. Sebelum malam itu tiba, Yakub bahkan telah mengirimkan berbagai pemberian untuk melunakkan hati Esau, supaya murkanya mereda. Dalam ketakutan malam itu, Yakub didatangi oleh Tuhan dalam rupa malaikatnya, lalu keduanya bergumul sepanjang malam. Singkatnya, sampai fajar terbit, keduanya sama kuat. Tuhan memukul sendi pangkal paha Yakub dan akhirnya menyatakan Yakub menang bergumul melawan Allah. Namanya diganti, dari “Yakub” menjadi “Israel”. Dia pun siap menemui Esau. Pasal selanjutnya dalam kitab Kejadian bahkan mencatat bahwa Yakub dan Esau berbaikan dan saling memberikan hadiah, lalu berpisah baik-baik dalam damai.
What does the story have to do with us, anyway?
Our life in the time of pandemic might look like Jacob’s long night. Like how Jacob sent away everyone and everything he had and struggled with God alone; we may have realized too that whatever or whomever we have cannot enable us to overcome the scary pandemic. Like how Jacob kept wrestling in the struggle all night, not letting go of God until God blessed him; we also need to endure the seemingly endless struggle, to be with God alone and personally, until He blesses us. Like how Jacob finally overcame and saw the light, received God’s blessings and made new; we too, after the struggle, will overcoma and see the light, receive God’s blessings and be made new.
那和我们有什么关系呢?
自大流行开始以来,我们的生活可能就像雅各当时度过的漫长夜晚。 就像雅各一样,把他身体里面的一切都放达远的,然后独自与神搏斗。 因此,我们可能已经意识到,我们内在的一切都无法带领我们克服这种流行病的阴霾。 就像雅各整夜忍受着挣扎一样,直到神赐予他祝福后才放开神。 因此,我们需要忍受这场未知的,持久的斗争,亲自面对神,直到神祝福我们。 就像雅各终于赢了并看见了曙光一样,神保佑了他并更新了他。 同样,站在神面前的我们一定会赢得胜利并看到光明,得到他的祝福并成为新的个体。
Apa kaitannya dengan kita?
Hidup kita sejak pandemi mulai melanda mungkin seperti malam panjang yang dilalui Yakub saat itu. Seperti Yakub yang menyingkirkan segala yang ada pada dirinya jauh-jauh, lalu bergumul dengan Tuhan sendirian; demikianlah kita mungkin telah menyadari bahwa apa pun yang ada pada diri kita tak mampu membawa kita menaklukkan suramnya pandemi ini. Seperti Yakub yang terus bertahan dalam pergumulan sepanjang malam, tidak melepaskan Tuhan sampai Tuhan memberkati dia; demikianlah kita perlu bertahan dalam pergumulan yang tak kita tahu akhirnya ini, secara pribadi berhadapan dengan Tuhan, sampai Tuhan memberkati kita. Seperti Yakub yang akhirnya menang dan melihat terang, diberkati Tuhan dan dijadikan baru; demikianlah pula kita yang bertahan di hadapan Tuhan pasti akan menang dan melihat terang, menerima berkat-Nya dan menjadi pribadi yang baru.
I know we still live with the raging pandemic now. Vaccination schedule may not be final yet, more and more people are infected, many are still carelessly spreading the virus with their behaviors, businesses and economy are still limping, relationships in the family are a hot mess, and too many other scary things are haunting us on a daily basis… This time might be our own “long night”. Let us take some time alone with God, away from everyone and everything we have. Do share your struggle with your closest, supportive circle, yes; but struggle with Him personally. After all, nothing and no one other than God can help us. You might still be in the darkest hour of the “night”, but don’t give up the struggle and never let go of God. Keep your firm grip on Him, keep seeking His voice, keep following His Word, keep believing His heart; until the “night” comes to pass.
目前,大流行仍在。 疫苗接种可能尚不明确,感染Covid-19的人数仍在增加,许多人的行为仍在继续广大传播,企业将无法恢复,家庭冲突越来越严重,还有更多的事情可能会笼罩着我们的生活。 可能是,这是我们的“夜晚”。 黑夜里,事情还不清楚,人际关系冷淡,危险威胁,恐惧迫在眉睫,我们需要暂时离开所有人和拥有的一切,然后亲自与上帝争战。 毕竟,除了神,其他任何事情都无法帮助我们。 与神一起度过特殊时间的争战。 只要是“夜晚”,就不要在斗争中放弃,也不要让神离走。 继续前拉着祂,继续寻找祂的声音,继续遵守祂的话,继续相信祂的善良; 直到“夜晚”过去。
Saat ini, memang pandemi masih ada. Vaksinasi mungkin belum jelas realisasinya, jumlah orang yang terjangkit Covid-19 masih terus bertambah, perilaku banyak orang tetap memperluas penularan, bisnis tak kunjung pulih, konflik keluarga makin memburuk, dan banyak hal lagi mungkin merundung hari-hari kita. Bisa jadi, inilah “malam” kita. Saat hari-hari gelap, segalanya tidak jelas, hubungan terasa dingin, bahaya mengancam, ketakutan menghantui, kita perlu menjauh sejenak dari semua orang dan segala milik kita, lalu bergumul dengan Tuhan secara pribadi. Lagipula, apa pun selain Tuhan memang tidak akan mampu menolong kita. Ambillah waktu khusus berdua saja dengan Tuhan untuk bergumul. Selama masih “malam”, jangan menyerah dalam pergumulan itu dan jangan lepaskan Tuhan. Teruslah berpegang pada-Nya, teruslah mencari suara-Nya, teruslah taat kepada Firman-Nya, teruslah percaya akan kebaikan-Nya; sampai “malam” berlalu.
There will be time when the dawn breaks for us. Bright light in our days, clear directions and reassuring affirmations, fruitful hopes, and new beginnings, are there for us. Only, we each need to endure the struggle in the night, because those who do will overcome and be changed anew.
对我们来说,将有一次“破晓”的时候。 灿烂的日子,明确的保证和确认,爱的温暖,甜蜜的希望硕果和新的开始; 所有这些都已经存在,正在等待我们。 我们中那些忍耐的人将接受所有这些,并将获得转变的人生胜利。
Akan tiba waktunya “fajar kembali terbit” bagi kita. Hari-hari yang terang, kepastian dan peneguhan yang jelas, kehangatan kasih, harapan-harapan yang berbuah manis dan awal yang baru; semuanya ini telah tersedia dan menanti kita. Kita yang bertahan akan menerima semuanya ini, dan akan menang sebagai pribadi-pribadi yang diubahkan.
Let us endure, let us prevail, in our struggle. Remember that we are struggling with God. With Him struggling with us, we have strength and we will overcome.
让我们每个人坚持在人的争战中请记住,我们是与神一起争战,在与祂的同在里我们坚强并一定胜利。
Mari bertahan di dalam apa pun yang sedang menjadi pergumulan pribadi kita masing-masing. Ingatlah, kita bergumul dengan Tuhan. Oleh penyertaan-Nya, kita kuat dan kita pasti menang.