Kedua, Yesus meraih kemenangan setelah menyelesaikan puasa-Nya selama empat puluh hari dan empat puluh malam. Yesus menang atas pencobaan-pencobaan yang dilakukan oleh Iblis yang berusaha mencobai Dia. Ia berhasil menang atas rancangan iblis.
Ketiga, Yesus meraih kemenangan saat Ia berkata, “SUDAH SELESAI.” Ini merupakan puncak dari kemenangan Yesus atas tuntutan hutang dosa terhadap semua manusia. Ketika Yesus bangkit dari kematian, maka Ia berhasil melucuti pemerintah-pemerintah dan penguasa-penguasa dan menjadikan mereka tontonan umum dalam kemenangan-Nya atas mereka (Kolose 2:15).
Kemenangan Yesus tersebut bukan untuk diriNya sendiri, tetapi Ia telah memberikan kemenangan itu kepada KITA sebagai Tubuh-Nya (Gereja-Nya). Itulah yang tercatat dalam kitab Efesus 1:18-23. Ketika MAUT dikalahkan oleh Yesus, maka kita sebagai Tubuh Kristus tidak lagi dikuasai oleh maut. Kita menerima hidup kekal dalam Yesus. Dengan demikian, kita harus mengerti dan memahami kebenaran ini, bahwa hidup kita adalah hidup yang berkemenangan. Banyak orang Kristen yang tidak tahu tentang kebenaran ini, sehingga mereka suka jatuh-bangun dalam dosa. Mereka hidup dalam kekalahan yang terus-menerus, karena Yesus berkata, “Jikalau kamu tetap dalam firman-Ku, kamu benar-benar adalah murid-Ku dan kamu akan mengetahui kebenaran, dan kebenaran itu akan memerdekakan kamu,”(Yohanes 8:31-32). Selama kita belum tahu kebenaran, maka kita akan berusaha untuk menang dengan kekuatan kita sendiri.
Kemenangan atau victory itu bukan karena hasil usaha kita, tetapi pemberian Kristus. Itu bukan hasil pekerjaan kita. Kemenangan tersebut diberikan Yesus kepada kita karena kita adalah anggota Tubuh-Nya. Sebenarnya, kebutuhan utama kita adalah IMAN KITA. Kita harus tetap beriman atas kemenangan Yesus di kayu salib. Kini, kita hidup dalam kemenangan tersebut. Kita tidak lagi BERUSAHA untuk MENANG, tetapi belajar untuk hidup dalam KEMENANGAN YESUS di atas kayu salib.
Bagaimana caranya kita hidup dalam kemenangan yang diberikan oleh Yesus? Janganlah kita hidup dalam ego atau kedagingan kita. Peperangan kita bukan untuk merebut kemenangan, tapi peperangan untuk mengalahkan DAGING dan EGO kita. Lalu, bagaimana caranya kita bisa mengalahkan kedagingan atau ego kita? Paulus berkata, “Barangsiapa menjadi milik Kristus Yesus, ia telah menyalibkan daging dengan segala hawa nafsu dan keinginannya. Jikalau kita hidup oleh Roh, baiklah hidup kita juga dipimpin oleh Roh, dan janganlah kita gila hormat, janganlah kita saling menantang dan saling mendengki,”(Galatia 5:24-26).
Kita hanya perlu lakukan satu hal yakni kita hidup oleh Roh dan membiarkan diri kita juga dipimpin oleh Roh Kudus. Tidak ada cara lain untuk berjalan dalam kemenangan yang telah diberikan oleh Yesus kepada kita. Selamat menjalani hidup yang penuh dengan berkemenangan.
(Lukas Winarno, penatua jemaat Abbalove Ministries. )