//Wanita yang Membawa Rasa kepada Dunia(nya)

Wanita yang Membawa Rasa kepada Dunia(nya)

Kehidupan seorang perempuan yang bijaksana bukan berarti kehidupan seorang perempuan yang sempurna. Kita memang tidak akan pernah mampu menjadi perempuan yang sempurna, tetapi kita dapat menjadi perempuan yang bijaksana jika kebenaran Firman Tuhan yang kita baca dan renungkan itu kita terapkan dalam kehidupan kita setiap hari, baik gagal maupun berhasil. Perjalanan untuk senantiasa menerapkan FIrman Tuhan dalam hidup sehari-hari ini, baik dalam hal kecil maupun besar, baik gagal maupun berhasil, inilah yang akan membuat kehidupan kita terbaca oleh orang-orang di sekitar kita, dan apa yang kita lakukan akan “ada rasanya” :). Wanita dengan peran dan pergumulannya sehari-hari perlu menyadari hal ini. Kita tidak dapat memberitakan tentang Tuhan jikalau kita tidak mengalami Dia secara pribadi dalam hidup kita sehari-hari, dan kita tidak dapat mengalami Dia tanpa kita mengenal Dia secara pribadi. Apapun peran dan pergumulan kita, jika Tuhan menjadi pusat hidup kita maka itulah pokok berita utama yang akan “terbaca” dan “terasa” lewat hidup kita. Siapa yang merasakannya? Orang-orang yang ada di sekitar kita. Semua dimulai dari hal sederhana yaitu membaca – merenungkan – melakukan (menerapkan) dan membagikan Firman Tuhan.

Alkitab mencatat tentang banyak wanita yang hidupnya “disentuh” oleh Tuhan Yesus. Saat mereka bertemu dengan Tuhan Yesus secara pribadi, mereka mengalami pemulihan, kelepasan dan kesembuhan secara jiwa maupun fisik. Setelah pertemuan mereka dengan Tuhan Yesus, tidak sedikit dari mereka yang dengan sukacita menjadi murid Yesus, menyertai dan mendukung pelayananNya (Lukas 8:1-3: “Tidak lama sesudah itu Yesus berjalan berkeliling dari kota ke kota dan dari desa ke desa memberitakan Injil Kerajaan Allah. Kedua belas murid-Nya bersama-sama dengan Dia, dan juga beberapa orang perempuan yang telah disembuhkan dari roh-roh jahat atau berbagai penyakit, yaitu Maria yang disebut Magdalena, yang telah dibebaskan dari tujuh roh jahat, Yohana isteri Khuza bendahara Herodes, Susana dan banyak perempuan lain. Perempuan-perempuan ini melayani rombongan itu dengan kekayaan mereka.”).

Bagaimana dengan Anda? Sudahkah hidup Anda sebagai wanita “disentuh” oleh Tuhan? Masihkah kita mengalami sukacita anugerah keselamatan yang sudah kita terima? Bagaimana Tuhan (dan FirmanNya) secara nyata terlibat dan terasa dalam hidup Anda sehari-hari? Pertanyaan-pertanyaan ini memacu diri kita untuk terus menyadari bahwa hidup ini adalah proses mengenal dan bertumbuh menjadi dewasa lewat hidup keseharian kita. Sukacita keselamatan itu akan menghasilkan perubahan hidup yang menarik orang untuk mengenal Tuhan lewat hidup kita. Jangan berkecil hati jika kita adalah seorang ibu rumah tangga, karyawati ataupun pelajar/mahasiswa; karena kita dapat melakukan Amanat Agung dan memberitakan kabar baik dalam keseharian kita. Seberapa Firman Tuhan itu kita terapkan secara nyata dalam hidup kita sehari-hari, sedemikianlah hidup kita akan “terasa” oleh orang-orang di sekitar kita. Ibu rumah tangga kepada pramuwisma yang bekerja di rumah, karyawati kepada rekan kerja maupun staf lain di kantor, pelajar/mahasiswa kepada sesama teman di sekolah/kampus maupun guru/dosen. Semua berbicara tentang orang-orang yang sehari-hari kita temui, itulah pekerjaan misi yang ada dalam keseharian kita. Itulah “Yerusalem” kita, sebelum kita pergi ke “Yudea”, “Samaria” dan sampai ke “ujung bumi”. Sesungguhnya hidup kita adalah “mimbar” dan lingkungan kita sehari-hari adalah “ladang misi” kita. Inilah yang dimaksud sesungguhnya dengan menjadi “garam dunia”.

Ed Silvoso berkata dalam bukunya, “Woman As God’s Secret Weapon” (Wanita Sang Senjata Rahasia Allah), bahwa wanita adalah “agen rahasia” kerajaan Allah yang dapat mengubah dunia lewat kekuatan pengaruhnya. Jadilah agen rahasia Tuhan untuk memberitakan kabar baik lewat hidup sehari-hari kita dan tebarkan “rasa” Anda kepada dunia yang tanpa rasa! (cc/aa/wb)

2019-09-29T16:49:03+07:00