salah satu kualitas karakter yang sangat penting adalah struktur yang tepat guna. Artinya struktur yang diterapkan oleh sebuah jemaat haruslah tepat guna pada waktu situasi kondisi setempat untuk mencapai visi/misi gereja tersebut.
Setiap jemaat area yang ada di Abbalove Ministries, memiliki tiga pilar utama jemaat yaitu:
Ibadah Raya, Komunitas Sel dan Pelatihan/Pemuridan (yang dikenal dengan nama Saya Pengikut Kristus/SPK).
KOMUNITAS SEL
Merupakan rumah tempat seseorang dipelihara dan dibesarkan. Disini suasana lebih bersifat kekeluargaan (Ef 2:19). Pemimpin lebih banyak berfungsi sebagai bapa rohani.
PELATIHAN SPK (Saya Pengikut Kristus)
adalah sekolah bagi setiap anggota jemaat. Disini pemimpin lebih banyak berfungsi diibaratkan sebagai pelatih-pelatih dan komandan-komandan prajurit. Setiap anggota jemaat dilatih untuk menjadi murid yang dapat melayani, memimpin, berjejaring untuk memberkati orang lain. Disini jemaat dibangun diatas dasar fondasi para rasul dan para nabi dengan Kristus sebagai batu penjuru sehingga jemaat dapat dibangun menjadi Bait Allah yang kudus (Ef 2:20-22).
IBADAH RAYA
Merupakan perkumpulan komunitas-komunitas sel yang mengadakan ibadah secara korporat pada hari minggu atau hari tertentu. Ibadah Raya merupakan kesaksian dari setiap unit terkecil jemaat (komunitas sel) untuk menyatakan kesatuannya di dalam areanya masing-masing. Di dalam ibadah, setiap komunitas sel bersatu di dalam hadirat Tuhan, diperlengkapi, diteguhkan, untuk diutus kembali kedalam daerah kerjanya masing-masing.
Lalu bagaimanakah ketiga pilar tersebut berfungsi?
Mereka harus bekerjasama dan tidak boleh berdiri sendiri. Setiap bagian harus diperlengkapi oleh kedua bagian lain dan setiap bagian harus memperkenalkan kedua bagian lainnya. Contoh: Program SPK (Saya Pengikut Kristus) tidak mungkin berjalan dengan baik apabila ia tidak didukung oleh komunitas sel dan ibadah raya. Bila komunitas sel tidak mengirimkan jiwa-jiwa baru dan pembina-pembina maupun calon-calon pekerja untuk melayani di SPK, maka SPK akan kekurangan tenaga pekerja. Demikian juga apabila ibadah raya tidak memberikan dukungan dalam fasilitas, motivasi, pelaksanaan SPK yang baik, maka SPK pun tidak dapat terlaksana. Sebaliknya sambil berjalan SPK harus selalu memperkenalkan ibadah raya dan komunitas sel agar jiwa-jiwa baru yang sudah dilatih tidak terhilang karena tidak bertumbuh di dalam komunitas sel dan ibadah raya.