///Who is the fairest of them all?

Who is the fairest of them all?

Berdandan dan berhias diri tentunya sudah menjadi kegemaran khas para wanita di seluruh dunia sejak dahulu kala. Maka, wajar saja jika sesekali kita, para wanita, berusaha merapikan penampilan di depan cermin. Sebuah survei yang dilakukan oleh salah satu perusahaan perawatan kulit di Inggris menyatakan bahwa wanita terbiasa bercermin sedikitnya sebanyak delapan kali sehari. Wanita ternyata juga biasa menggunakan apa saja yang bisa memantulkan bayangan untuk memeriksa penampilan. Tidak ada cermin, wanita bisa bercermin pada kaca jendela, kaca mobil, layar ponsel, kotak CD, sampai gagang sendok. Penelitian yang dilansir di laman kompas.com ini menyatakan bahwa sebanyak 50 persen wanita mengaku tak akan meninggalkan rumah tanpa membawa sesuatu yang bisa berfungsi sebagai cermin. Kebanyakan beralasan untuk men-touch up riasan wajah atau rambut agar tetap terlihat cantik, dan kecantikan luar ini menjadi andalan untuk ditunjukkan kepada siapa pun yang ditemui. Hal ini tidak jauh berbeda dengan apa yang kita, para pembaca wanita, alami sehari-hari bukan?

Di sisi lain, bagaimana jika kita mulai untuk menggunakan Firman Tuhan sama seringnya seperti halnya kita menggunakan cermin? Firman Tuhan adalah perkataan Tuhan, dan merupakan cermin terbaik yang setiap manusia, termasuk wanita, dapat gunakan. Firman Tuhan merupakan alat kecantikan terbaik yang kita miliki untuk mulai menjadi cantik dari dalam hati (inner beauty), karena kecantikan yang menyeluruh bukan hanya terlihat secara fisik atau cantik di luar saja, melainkan justru bersumber dari kecantikan di dalam hati atau biasa disebut kecantikan/penampilan batiniah.

Firman Tuhan dalam Yakobus 1:22-24 berkata, “Tetapi hendaklah kamu menjadi pelaku Firman dan bukan hanya pendengar saja; sebab jika tidak demikian kamu menipu diri sendiri. Sebab jika seorang hanya mendengar Firman saja dan tidak melakukannya, ia adalah seumpama seorang yang sedang mengamat-amati mukanya yang sebenarnya di depan cermin. Baru saja ia memandang dirinya, ia sudah pergi atau ia segera lupa bagaimana rupanya.” Sesungguhnya, perkataan Tuhan merupakan satu-satunya alat kecantikan batiniah yang dapat diandalkan oleh semua wanita. Perkataan Tuhan adalah cermin terbaik untuk menelisik kondisi hati kita. Di setiap perkataan Tuhan, kita dapat menemukan hal-hal yang dapat memperburuk kecantikan batiniah kita: noda-noda dosa dan kesalahan yang tersembunyi; kemudian menemukan cara dan kemampuan untuk mengoreksinya. Lalu, bagaimana melakukannya? Berikut ini adalah langkah-langkah yang dapat kita gunakan untuk membuang segala yang jelek dari hati kita dan memperbaiki kecantikan batiniah:

1. Temukan adakah dosa yang menetap di dalam hati kita.
Ketika Alkitab berkata mengenai kemalasan, kesombongan, kemarahan, kepahitan dan masalah-masalah hati lainnya, kita harus mengambil waktu sejenak untuk mengevaluasi kondisi hati kita (Ef. 4:17-32). Evaluasi ini harus sampai pada titik ketika kita melihat sama seperti Allah melihat, yaitu bahwa perkara hati tersebut adalah dosa. Jangan ingkari bahwa ketika kita menyimpan kemarahan di dalam hati, sesungguhnya kita sedang berdosa. Demikian juga, ketika kita menyimpan dendam, sama saja dengan memiliki kepahitan di dalam hati. Tuhan menyebut kepahitan sebagai dosa. Ketika kita sedang membaca dan merenungkan Firman Tuhan, identifikasikan bahwa perkara yang jelek itu adalah dosa yang muncul dari dalam hati kita.

2. Akui dosa itu.
Langkah selanjutnya untuk membuang dosa yang memperburuk penampilan batiniah kita adalah dengan mengakuinya, tanpa berdalih macam-macam tentang penyebabnya. Patut diingat bahwa jangan mencoba berdalih bahwa menyimpan kemarahan dan kebencian adalah perkara yang manusiawi, karena di mata Allah itu adalah dosa (Ef. 4:26). Kita tidak dapat mengakui bahwa kita memiliki dosa jika kita tidak bersedia untuk mengakuinya. Anda dapat melakukannya dengan teman terdekat Anda di komsel atau dengan pembimbing rohani Anda. Pengakuan dosa merupakan langkah yang esensial untuk membuang dosa yang membuat penampilan batiniah kita menjadi jelek.

3. Tinggalkan dosa itu.
Setelah kita mengakui, selanjutnya tinggalkan dosa itu. Kita harus berbalik dan meninggalkan dosa itu sepenuhnya. Kemudian sekali kita meninggalkannya, jangan coba-coba untuk berbalik padanya (Fil. 3:13-14).

Ketika mulai menggunakan Firman Allah sebagai cermin yang mengubahkan hati, kita akan mengalami perubahan demi perubahan yang menjadikan kita semakin cantik di mata Tuhan maupun manusia. Kecantikan batiniah terbentuk menjadi semakin indah, dan hasilnya akan terpancar ke luar sehingga terlihat oleh mereka yang bersentuhan atau berinteraksi dengan kita. Karena itu, mari kita mengevaluasi diri sejenak dan menetapkan komitmen untuk melakukannya:

  • Apakah Anda lebih sering menggunakan cermin kaca dibandingkan cermin Firman Tuhan untuk men-touch up penampilan inner dan outer beauty Anda?
  • Seberapa sering Anda tidak menyadari bahwa kejelekan hati sama dengan dosa?
  • Seberapa sering Anda mengutamakan untuk menunjukkan penampilan/kecantikan luar Anda kepada orang lain daripada memperbaiki penampilan/kecantikan batiniah dengan cermin Firman Tuhan?

Mari kita sama-sama berubah menjadi cantik secara menyeluruh, inner maupun outer beauty. Ingat, “Beauty starts from your heart, not your mirror.”

2019-10-17T10:50:33+07:00